Publik menyoroti profil Bimo Wijayanto setelah dirinya resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Jumat, 23 Mei 2025.Dilansir detikFinance, Pengangkatan ini merupakan bagian dari perombakan jajaran eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan. Bimo Wijayanto ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang memberikan mandat kepadanya untuk memperbaiki sistem perpajakan Indonesia agar lebih akuntabel, berintegritas, dan independen, khususnya dalam mengamankan penerimaan negara.Berikut ini adalah profil Bimo Wijayanto yang dihimpun detikJogja dari laman resmi Alumni SMA Taruna Nusantara, Laporan Tahunan Perusahaan Phapros, serta laporan detikFinance dan detikEdu. Mari kita simak!Baca juga: 6 Cara Membuat QRIS All Payment dan Biayanya, Bisa Daftar Tanpa KTP!Profil Bimo WijayantoBimo Wijayanto lahir pada 5 Juli 1977 di Ngada, Nusa Tenggara Timur. Ia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara (Tarnus) Magelang, lulus pada tahun 1995 sebagai bagian dari angkatan ketiga atau TN 3. Setelah lulus dari SMA, Bimo melanjutkan studi ke Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2000.Perjalanan akademiknya berlanjut ke luar negeri. Pada tahun 2004, ia meraih gelar Master of Business Administration (MBA) in Accounting and Finance dari University of Queensland, St Lucia, Brisbane, Australia. Kemudian pada 2010, Bimo mengambil studi doktoralnya di University of Canberra, Bruce, Canberra, Australia dan berhasil meraih gelar Ph.D in Economics pada 2015.Sebagai bagian dari studinya, ia menulis tesis berjudul Indonesian Personal Income Tax Microsimulation: Tax Base Construction, Revenue, Distribution and Compliance Analysis (Case Study of Income Tax Reform 2008). Tesis tersebut mengantarkan Bimo meraih penghargaan Hadi Soesastro Australia Award tahun 2014 dari pemerintah Australia.Ia juga menyelesaikan studi post-doctoral di Duke University pada tahun 2014. Keseluruhan latar pendidikan ini memperkuat posisi Bimo sebagai figur teknokrat yang berkompeten dalam bidang ekonomi dan kebijakan pajak.Kiprah dalam Pemerintahan dan BUMNTidak hanya punya latar belakang pendidikan yang mentereng, Bimo Wijayanto juga cukup bersinar di pemerintahan dan pemerintahan. Berikut detailnya.1. Direktorat Jenderal Pajak (2014-2015)Bimo pernah bertugas sebagai Analis Senior di Center for Tax Analysis (CTA) pada September 2014 hingga Juli 2015. Di waktu yang sama, ia juga menjabat sebagai Kepala Seksi Dampak Kebijakan Makro Ekonomi pada Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan.2. Kantor Staf Presiden (2016-2020)Pada Januari 2016, ia diangkat sebagai Tenaga Ahli Utama di Kedeputian Bidang Politik dan Keamanan serta Kedeputian Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Budaya dan Ekologi Strategis. Ia menjabat di KSP hingga Agustus 2020.3. Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (2020-2024)Bimo diangkat oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan. Ia memegang posisi tersebut selama empat tahun, dari September 2020 hingga Desember 2024.4. Kementerian Koordinator Perekonomian (2024-2025)Mulai Desember 2024, Bimo menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di bawah kepemimpinan Menko Airlangga Hartarto.5. Komisaris Independen PT Phapros Tbk (Sejak Mei 2022)Dalam lingkup BUMN, ia diangkat sebagai Komisaris Independen PT Phapros Tbk pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2022 yang diselenggarakan pada 25 Mei 2022.6. Direktur Jenderal Pajak (Dilantik 23 Mei 2025)Presiden Prabowo Subianto menunjuk Bimo sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menggantikan Suryo Utomo. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Jumat, 23 Mei 2025.Kekayaan Bimo WijayantoBerdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 15 Maret 2022 untuk tahun periode 2021, Bimo Wijayanto tercatat memiliki total harta sebesar Rp 6,67 miliar. Seluruh harta tersebut dilaporkan saat menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.Harta tidak bergerak Bimo terdiri dari lima bidang tanah dan bangunan dengan nilai total Rp 5,8 miliar. Rinciannya meliputi properti di Sleman, Jogja, dan Gunung Kidul. Salah satunya adalah tanah dan bangunan seluas 495 m2/300 m2 di Kota Jogja yang ditaksir senilai Rp 2 miliar.Untuk alat transportasi, ia memiliki satu unit mobil Toyota Fortuner TRD tahun 2017 senilai Rp 370 juta. Selain itu, Bimo juga melaporkan harta bergerak lainnya sebesar Rp 200 juta dan kas serta setara kas sejumlah Rp 300 juta. Ia tidak memiliki utang yang tercatat dalam laporan tersebut.Baca juga: Gaji Ke-13 Pensiunan PNS Cair Mulai 2 Juni 2025, Ini Besaran NominalnyaDemikianlah tadi informasi lengkap mengenai profil Bimo Wijayanto yang baru saja dilantik menjadi Dirjen Pajak. Semoga bermanfaat!