Di balik kepulan asap sate dan wangi gulai yang menggoda, terselip satu perdebatan klasik di antara para pecinta kuliner Nusantara: lebih sehat mana, daging kambing atau daging sapi?Keduanya punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Daging sapi kerap jadi primadona saat Lebaran atau menu harian seperti rendang, semur, dan sop. Sementara daging kambing lebih sering hadir saat momen spesial seperti Idul Adha, aqiqah, atau acara adat dan dikenal dengan rasa yang lebih kuat, tekstur yang khas, dan aroma yang menggugah selera.Namun, di balik rasanya, ada hal menarik soal gizi yang terkandung pada keduanya. Banyak orang percaya daging kambing lebih "panas", bikin tekanan darah naik, atau memicu kolesterol. Di sisi lain, daging sapi dianggap lebih aman dan "netral" meski kandungan lemaknya sering kali lebih tinggi. Sementara di dunia medis dan gizi, kedua jenis daging merah ini sebenarnya memiliki karakteristik yang sangat berbeda.Tapi jika ditanya mana yang lebih sehat? Mari kita telusuri bersama. Berikut detikKalimantan telah rangkum dari berbagai sumber tentang nutrisi yang terkandung dalam daging sapi dan daging kambing.Kandungan Gizi: Daging Kambing Lebih Rendah LemakMungkin mengejutkan bagi sebagian orang, tapi daging kambing sebenarnya lebih rendah lemak dan kalori dibanding daging sapi. Data dari USDA FoodData Central menunjukkan bahwa dalam 100 gram daging tanpa lemak mengandung:Daging KambingKalori: 143Lemak total: 3 gLemak jenuh: 0,9 gKolesterol: 75 mgProtein: 27 gDaging SapiKalori: 250Lemak total: 15 gLemak jenuh: 6 gKolesterol: 90 mgProtein: 26 gIni berarti daging kambing mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan kalori, sehingga daging kambing menjadi pilihan yang lebih ramah bagi jantung dan bagi mereka yang sedang menjalani pola makan rendah lemak.Baca juga: 5 Cara Memilih Hewan Kurban yang Sehat dan Ciri-ciri Hewan SakitRisiko Kesehatan: Konsumsi Merah dalam Jumlah TepatMenurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2020 tentang konsumsi daging merah, konsumsi yang berlebihan baik itu kambing atau sapi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan kanker kolorektal. Namun, WHO juga menegaskan bahwa risiko tersebut tergantung pada jumlah, frekuensi, dan cara pengolahan.Dalam hal ini, daging kambing membawa keuntungan karena mengandung lebih sedikit lemak dan kolesterol, serta struktur serat yang lebih mudah dipisahkan dari lapisan lemak. Lemak jenuh dari daging merah yang dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat), namun efeknya bisa ditekan dengan memilih potongan tanpa lemak dan menghindari cara memasak yang memperparah risiko (seperti membakar berlebihan atau digoreng dalam banyak minyak).Kandungan Nutrisi Lain: Daging Kambing Lebih UnggulSelain protein, kedua daging ini juga kaya akan zat besi, vitamin B12, dan zinc. Namun menurut National Institutes of Health (NIH), daging kambing umumnya mengandung sedikit lebih banyak zat besi dan kalium, serta kadar selenium yang lebih tinggi. Selenium sendiri merupakan mineral penting untuk sistem imun dan metabolisme tubuh.Hal tersebut menjadikan daging kambing sebagai alternatif baik bagi individu yang membutuhkan asupan zat besi tinggi, seperti ibu hamil atau penderita anemia. Tapi perlu dicatat, semua manfaat itu akan hilang jika daging dimasak berlebihan atau dengan tambahan santan dan minyak berlebihan.Keunikan TersendiriDari sisi kuliner, daging sapi lebih "aman" karena banyak variasi potongan (short plate, sirloin, brisket, tenderloin), lebih mudah ditemukan, dan lebih netral aromanya. Namun, dalam hidangan khas Indonesia seperti gulai, sate maranggi, atau tongseng, rasa khas daging kambing justru menjadi keunggulan. Daging ini dapat menyerap bumbu dengan baik dan memberikan cita rasa dalam yang tak tergantikan.Masalahnya hanya satu, yaitu bau daging yang menyengat. Tapi itu bisa diatasi dengan rempah seperti jahe, ketumbar, lengkuas, serta teknik marinasi dengan jeruk nipis atau nanas. Jika dimasak dengan benar, daging kambing bisa lebih empuk, gurih, dan sehat.Jadi, Mana yang Lebih Sehat?Jika melihat data kandungan gizi dan risiko kesehatan, daging kambing lebih unggul secara nutrisi karena rendah kalori, rendah lemak jenuh, dan tinggi zat besi. Tapi jika soal harga dan cara pengolahan masakan, daging sapi punya keunggulan tersendiri.Namun seperti yang sering diingatkan oleh berbagai lembaga kesehatan, termasuk WHO dan Harvard School of Public Health, kunci dari pola makan sehat adalah moderasi dan keseimbangan. Tak ada salahnya menikmati keduanya, asal dengan cara pengolahan yang sehat dan tidak berlebihan.Tips Mengonsumsi Daging Merah dengan AmanPilih bagian tanpa lemak (lean cuts)Hindari menggoreng dengan minyak berlebihGunakan metode masak seperti rebus, kukus, atau panggangKombinasikan dengan sayuran tinggi seratBatasi konsumsi maksimal 2-3 kali semingguDaging kambing dan sapi sama-sama punya kelebihan. Tapi jika ditinjau dari segi kesehatan, daging kambing lebih baik karena lebih rendah lemak. Sementara daging sapi, dengan keanekaragaman olahan dan rasa yang lebih disukai, tetap jadi pilihan favorit banyak keluarga Indonesia. Kesimpulannya bukan pada apa yang kita makan tetapi seberapa banyak, seberapa sering, dan bagaimana cara kita mengolahnya.