21 Mei Hari Apa? Tak Hanya Hari Reformasi, Ada Peringatan Lain

21 Mei Hari Apa? Tak Hanya Hari Reformasi, Ada Peringatan Lain

auh2025/05/21 10:50:40 WIB
ILUSTRASI KALENDER. Foto: Freepik/blossomstar

Tanggal 21 Mei bukan sekadar angka di kalender. Di baliknya tersimpan berbagai peringatan penting, baik bagi Indonesia maupun dunia. Lantas, tanggal 21 Mei memperingati hari apa? Yuk, simak peringatan hari besar pada tanggal 21 Mei.Di tingkat nasional, tanggal ini diperingati sebagai Hari Reformasi, momen bersejarah yang menandai berakhirnya era Orde Baru dan lahirnya babak baru demokrasi di Indonesia. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan rakyat dalam menuntut perubahan menuju pemerintahan yang lebih transparan dan berkeadilan.Baca juga: Mengenang Reformasi 21 Mei, Apa yang Terjadi Saat Itu?Hari Besar 21 Mei Tanggal 21 Mei menjadi hari yang sarat makna bagi masyarakat dunia dan Indonesia. Pada hari ini, kita tidak hanya memperingati tonggak sejarah nasional lewat Hari Reformasi, tetapi juga merayakan pentingnya kesehatan mental melalui Hari Meditasi Sedunia.Serta menyerukan pelestarian lingkungan dengan Hari Migrasi Ikan Sedunia dan Hari Teh Internasional. Setiap peringatan ini membawa pesan yang berbeda, namun memiliki benang merah yang sama, yaitu ajakan untuk refleksi, perubahan, dan kepedulian terhadap sesama dan alam.1. Hari Reformasi NasionalSetiap tanggal 21 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Reformasi Nasional-sebuah momentum penting yang menandai berakhirnya rezim Orde Baru dan lahirnya era baru yang lebih demokratis. Peringatan ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pengingat akan perjuangan rakyat Indonesia dalam menuntut perubahan.Mengutip Jurnal Universitas Negeri Semarang berjudul "Reformasi 1998: Transisi Orde Baru ke Era Demokrasi di Indonesia", gerakan reformasi lahir dari akumulasi berbagai krisis besar yang melanda negeri ini, mulai dari krisis politik, ekonomi, hingga sosial dan hukum.Puncaknya ketika kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Soeharto anjlok, memicu gelombang besar tuntutan perubahan. Krisis moneter yang melanda Asia pada 1997 menjadi pemicu utama keruntuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah merosot tajam, inflasi melambung tinggi, dan rakyat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.Dalam kondisi yang semakin terpuruk, suara-suara reformasi pun semakin nyaring. Pada 1998, mahasiswa menjadi ujung tombak gerakan rakyat. Mereka turun ke jalan, memenuhi kampus dan gedung parlemen, menyerukan tuntutan-tuntutan seperti pengunduran diri Soeharto, reformasi politik dan hukum, penegakan HAM, serta pemulihan ekonomi rakyat.Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya setelah lebih dari tiga dekade memimpin. Tongkat kekuasaan kemudian diserahkan kepada Wakil Presiden BJ Habibie. Momen inilah yang menjadi tonggak resmi dimulainya era Reformasi.Sejak saat itu, Indonesia memasuki masa transisi demokrasi. Ruang kebebasan pers dibuka lebar, hak-hak warga negara mulai dihargai, dan lembaga perwakilan rakyat diperkuat. Reformasi bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kehidupan berbangsa yang lebih adil, terbuka, dan demokratis.Hari Reformasi Nasional mengingatkan kita bahwa perubahan besar bisa terjadi ketika rakyat bersatu dan bersuara. Semangat reformasi harus terus dijaga sebagai kompas moral dalam membangun Indonesia yang lebih baik.Baca juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 20252. Hari Teh InternasionalSetiap tanggal 21 Mei, dunia memperingati Hari Teh Internasional untuk merayakan minuman yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari miliaran orang di seluruh dunia. Tak sekadar minuman penghangat suasana, teh menyimpan cerita panjang tentang budaya, kesejahteraan, hingga perjuangan melawan kemiskinan.Hari Teh Internasional menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keberlanjutan produksi dan konsumsi teh. Di balik setiap cangkir teh, terdapat petani, komunitas, dan rantai pasok yang menggantungkan hidup pada komoditas ini.Oleh karena itu, peringatan ini juga menjadi panggilan untuk mendukung kesejahteraan para produsen teh, khususnya petani kecil di negara berkembang. Teh adalah salah satu minuman paling populer di dunia.Setiap detiknya, sekitar 25.000 cangkir teh dinikmati masyarakat global. Itu berarti lebih dari dua miliar cangkir teh dikonsumsi setiap harinya. Angka yang luar biasa ini menunjukkan betapa teh telah menyatu dengan gaya hidup banyak orang, dari Asia hingga Eropa, dari Timur Tengah hingga Amerika.Tak hanya menyegarkan, teh juga menyimpan potensi besar dalam membantu memerangi kelaparan dan kemiskinan. Melalui perdagangan yang adil dan sistem pertanian yang berkelanjutan, industri teh dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah pedesaan.Jadi, bagaimana cara merayakan Hari Teh Internasional? Selain menyeruput secangkir teh favorit, juga bisa mendukung petani teh lokal, mengenal ragam teh tradisional dari berbagai budaya, atau bahkan memberikan hadiah istimewa untuk para pencinta teh.3. Hari Meditasi SeduniaHari Meditasi Sedunia merupakan momen penting untuk mengingatkan kita akan nilai dari keheningan, kesadaran, dan kedamaian batin di tengah kehidupan yang penuh hiruk pikuk. Di era modern yang terus bergerak cepat, meditasi menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan mental, emosional, dan spiritual.Meditasi bukanlah praktik baru. Jejaknya dapat ditelusuri hingga ribuan tahun lalu, bahkan sejak 3000 SM, di mana ia disebut dalam teks-teks kuno India. Di Tiongkok, praktik meditasi juga telah dikenal sejak abad ketiga.Seiring waktu, berbagai teknik meditasi pun berkembang, dari mindfulness (kesadaran penuh), pernapasan terfokus, hingga pemusatan perhatian pada objek atau pikiran tertentu-semuanya bertujuan membawa ketenangan dan stabilitas emosional.Kini, meditasi telah melampaui batasan spiritualitas dan menjadi bagian dari gaya hidup modern. Di berbagai penjuru dunia, termasuk di barat, meditasi semakin diterima sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup, mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, bahkan mendukung kesehatan fisik.Hari Meditasi Sedunia bukan hanya ajakan untuk duduk diam dan memejamkan mata. Ini adalah panggilan untuk berhenti sejenak, menenangkan pikiran, dan hadir sepenuhnya dalam momen sekarang. Baik dilakukan sendiri maupun dalam komunitas.Atau juga sebagai bagian dari rutinitas harian, meditasi adalah jembatan menuju ketenangan yang mungkin tak kita sadari sedang dibutuhkan. Mari jadikan 21 Mei sebagai kesempatan untuk memperlambat langkah, menarik napas dalam, dan menyadari bahwa kedamaian sejati sesungguhnya selalu ada di dalam diri.4. Hari Migrasi Ikan SeduniaSetiap dua tahun sekali, pada tanggal 21 Mei, dunia memperingati Hari Migrasi Ikan Sedunia, sebuah kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ikan migran dan perlunya sungai yang mengalir bebas.Peringatan ini tidak hanya berfokus pada konservasi lingkungan, tetapi mempererat hubungan antara manusia, ekosistem air tawar, dan spesies ikan yang bergantung pada jalur migrasi alami. Dengan tema "Menghubungkan Ikan, Sungai, dan Manusia", berbagai organisasi konservasi dan komunitas ornitologi di seluruh dunia menggelar beragam kegiatan.Mulai dari edukasi publik, pelepasan ikan, hingga pembersihan sungai, semua dirancang untuk mengingatkan bahwa sungai yang sehat adalah kunci bagi kelangsungan hidup ikan migrasi seperti salmon, sidat, dan belida.Migrasi ikan adalah bagian penting dari siklus hidup spesies air tawar. Namun, pembangunan bendungan, pencemaran air, dan fragmentasi habitat telah mengganggu jalur alami mereka. Akibatnya, banyak populasi ikan mengalami penurunan drastis dan bahkan terancam punah.Hari ini menjadi panggilan untuk peduli dan bertindak, baik menjaga kebersihan sungai, mendukung kebijakan konservasi, maupun ikut serta dalam gerakan pelestarian habitat air tawar. Ikan migrasi bukan hanya bagian dari biodiversitas, tapi penunjang kehidupan masyarakat yang bergantung pada sungai sebagai sumber pangan dan penghidupan.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya