Kenapa Warna Api Ada yang Merah, Biru, Jingga, dan Hijau?

Kenapa Warna Api Ada yang Merah, Biru, Jingga, dan Hijau?

anm2025/05/20 14:41:58 WIB
Ilustrasi api. (Foto: Rawpixel/Freepik)

Pada saat menyalakan api baik itu melalui kompor, kayu, lilin, hingga media pembakaran lainnya sering kali warna yang dihasilkan berbeda-beda. Hal inilah yang mungkin memicu rasa penasaran bagi tidak sedikit orang. Lantas, sebenarnya apa sih yang membuat warna api berbeda-beda?Merujuk dari buku 'Cerdas Sains Kelas 1-3 SD' karya Yualind Setyaningtyas, SSi, bahwa api termasuk satu dari dua sumber energi panas alami. Adapun sumber panas selain api adalah matahari. Berbeda dari matahari yang biasanya digunakan dalam keseharian yang umumnya bertujuan untuk mengeringkan sesuatu, panas api justru sebaliknya.Pada kehidupan sehari-hari sumber energi panas dari api biasanya digunakan untuk mengubah sesuatu. Misalnya saja pada proses memasak dapat mengubah sesuatu yang mentah menjadi matang atau saat melakukan pembakaran pada kayu, maka lama kelamaan akan berubah menjadi abu.Api juga dikenal sebagai sumber cahaya yang mampu menerangi ruangan yang gelap, terutama saat menyalakan lilin atau media pembakaran lainnya. Tidak hanya itu saja, keunikan api juga terletak pada proses terbakarnya. Saat energi panas dilepas selama proses pembakaran terjadi, biasanya warna api yang dihasilkan akan memiliki perbedaan. Baik itu berwarna biru, merah, jingga, maupun hijau.Nah, bagi detikers yang penasaran dengan proses terbentuknya warna pada api, artikel ini akan merangkum penjelasannya secara rinci. Simak baik-baik informasi menariknya berikut ini.Baca juga: 5 Cara Mengatasi Api Kompor Gas Berwarna Merah, Mudah dan Aman!Kenapa Warna Api Berbeda-beda?Terkait dengan hal ini, terdapat berbagai faktor yang mampu membuat nyala api memiliki perbedaan warna. Salah satunya adalah bahan yang digunakan dalam proses pembakaran. Diungkap dalam buku 'Fakta-Fakta Unik Sains' karya Lailatul Magfiroh, dkk., bahwa terdapat penjelasan secara ilmiah yang membuat warna cahaya yang muncul dari proses pembakaran bisa berbeda-beda.Salah satu faktornya disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan. Dikatakan bahwa bahan kimia tertentu mampu menghasilkan cahaya yang berbeda. Misalnya saja saat seseorang melakukan proses pembakaran pada bahan A, maka cahaya yang dihasilkan berwarna merah. Kemudian saat seseorang melakukannya pada bahan B, hasil cahaya api yang keluar bisa jadi tidak lagi merah, melainkan dapat berwarna lain misalnya saja biru.Ini menunjukkan bahan kimia yang mampu menghasilkan warna api merah berbeda dengan bahan yang mampu membuat cahaya biru keluar. Seperti diungkap dalam buku 'Why? Crime Science - Sains Investigasi' oleh YeaRimDang, bahwa setiap benda memiliki warna api yang berbeda-beda saat mengalami proses pembakaran. Ini terjadi karena bahan-bahan yang terbakar mampu mendorong terciptanya warna-warna tertentu.Tidak hanya warna api saja yang berbeda, setiap bahan pembakaran juga mampu membuat warna asap yang berlainan pula. Sebagai referensi yang dikutip dari buku sebelumnya, berikut akan diuraikan secara lengkap bahan pembakaran lengkap dengan warna api dan asapnya.1. AsetonWarna asap yang dihasilkan: hitamWarna nyala api yang dihasilkan: biru2. BenzenWarna asap yang dihasilkan: putih abu-abuWarna nyala api yang dihasilkan: putih kekuning-kuningan3. MinyakWarna asap yang dihasilkan: cokelatWarna nyala api yang dihasilkan: kuning4. SeratWarna asap yang dihasilkan: cokelat keabu-abuanWarna nyala api yang dihasilkan: merah kekuning-kuningan5. FosforWarna asap yang dihasilkan: putihWarna nyala api yang dihasilkan: putih6. KertasWarna asap yang dihasilkan: cokelat keabu-abuanWarna nyala api yang dihasilkan: merah kekuning-kuningan7. GasolinWarna asap yang dihasilkan: hitamWarna nyala api yang dihasilkan: putih kekuning-kuningan8. ParafinWarna asap yang dihasilkan: hitamWarna nyala api yang dihasilkan: kuning9. KayuWarna asap yang dihasilkan: cokelat keabu-abuanWarna nyala api yang dihasilkan: merah kekuning-kuninganSelain bahan yang digunakan, ternyata oksigen yang bereaksi terhadap api itu sendiri juga dapat menjadi penyebab warna api berbeda-beda. Yearimdang dalam bukunya yang lain 'Why? Fire and Combustion - Api dan Pembakaran' turut menjelaskan pengaruh oksigen terhadap warna api. Misalnya saja saat lilin dinyalakan, maka akan menghasilkan tiga tingkatan warna berbeda, yaitu bagian tengah paling terang, atas cukup gelap, hingga bagian bawah paling gelap.Ketiga warna tersebut bisa muncul secara bersamaan pada media pembakaran yang sama, yaitu lilin, karena reaksi oksigen di sekitarnya. Dikatakan bahwa api bagian atas merupakan yang paling panas karena menjadi yang paling banyak bereaksi dengan oksigen. Lalu tengah lebih terang karena sulit bereaksi dengan oksigen.Sementara itu, bagian bawah paling gelap karena yang paling sulit bereaksi dengan oksigen. Inilah yang membuat suhu warna api bagian atas adalah yang paling panas apabila dibandingkan dengan bagian lainnya.Proses Terbentuknya Warna ApiLantas, bagaimana proses terbentuknya api, sehingga mampu menghasilkan warna berbeda-beda? Menurut buku 'Ada Apa dengan Fisika' oleh Anggraeni Mashinta S, dkk., bahwa munculnya warna api merupakan bagian dari radiasi yang dihasilkan oleh proses oksidasi. Nyala api yang berbeda-beda disebabkan oleh proses oksidasi yang terjadi dalam waktu singkat selama proses pembakaran berlangsung.Adapun warna yang dikeluarkan oleh proses tersebut mampu mewakili jumlah energi yang terjadi. Apabila frekuensi radiasi tinggi, maka dapat mewakili tingkatan energi yang tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila frekuensi radiasi rendah menunjukkan energi yang rendah pula.Kemudian oksigen juga memegang peranan penting dalam terbentuknya warna api. Gelar Soetopo dalam bukunya 'Kuark - Rahasia Warna Asap: Komik Sains Kuark Tahun 1 Edisi 12 Level' memberikan informasi bahwa oksigen diperlukan selama proses pembakaran berlangsung. Hal ini menunjukkan proses pembakaran dapat terjadi apabila mendapatkan cukup oksigen.Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terkait dengan proses pembakaran dengan oksigen dapat dilihat pada lilin. Apabila proses pembakaran lilin mendapatkan oksigen, maka api tetap dapat tetap menyala. Sebaliknya, saat tidak adanya oksigen, maka dapat dipastikan api tersebut padam. Hal ini dapat dilihat pada sebuah eksperimen sederhana saat lilin yang masih menyala ditutup dengan gelas.Selama proses tersebut, oksigen di dalam gelas tidak sebanyak saat sebelum lilin ditutup menggunakan benda tersebut. Perlahan tapi pasti api yang ada pada lilin akan padam dengan sendirinya.Manakah Warna Api Paling Panas?Adanya perbedaan warna pada api mungkin turut membuat tidak sedikit orang penasaran terkait warna api yang mampu menghasilkan panas paling tinggi. Lantas, apa warna api paling panas? Jawabannya adalah biru.Masih merujuk buku yang sama yaitu 'Ada Apa dengan Fisika', dijelaskan bahwa warna biru dianggap sebagai yang paling panas karena mampu memberikan energi yang panas yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan warna api lainnya. Ini dikarenakan proses oksidasi api berwarna biru lebih cepat.Hal yang dapat menjadi pembanding adalah nyala api berwarna merah. Berbeda dengan api berwarna biru, nyala api warna merah menunjukkan reaksi oksidasi yang lebih lambat. Ini yang membuat energi yang dihasilkan jauh lebih sedikit. Maka tak heran, saat menggunakan api dengan nyala warna biru dan merah pada kompor, maka dapat menunjukkan hasil yang lebih cepat matang pada api berwarna biru.Sementara itu, dijelaskan dalam buku 'Visionary Life: Your Framework For Success In Life and Afterlife' karya Jodhi A Sardjono, bahwa temperatur api warna biru biasanya mencapai 1700 derajat Celsius. Warna api biru dianggap mampu memberikan suhu yang paling tinggi karena memiliki oksigen yang lebih tinggi pula.Bahkan dikatakan bahwa api biru merupakan temperatur setinggi-tingginya dibandingkan warna lainnya. Namun demikian, bahan kimia yang terkandung dalam media pembakaran juga turut memberikan pengaruh pada tinggi-rendahnya suhu pada api biru. Bisa jadi warna api biru lebih rendah dibandingkan warna lainnya karena bahan kimia yang digunakan.Baca juga: Gudang Rosok di Dompyongan Klaten Ludes TerbakarItulah tadi rangkuman penjelasan mengenai penyebab warna api berbeda-beda lengkap dengan proses terjadinya dan warna api paling panas. Semoga informasi tadi mampu menjawab rasa penasaran detikers, ya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya