Keluh Kesah Buntut Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Kian Jauh

Keluh Kesah Buntut Akses Baru Stasiun Tanjung Barat Kian Jauh

amw2025/05/17 20:02:42 WIB
Penumpang KRL mengeluhkan akses baru Stasiun Tanjung Barat. (Mulia Budi/detikcom)

Sejumlah penumpang KRL mengeluhkan akses baru Stasiun Tanjung Barat yang terhubung langsung ke Apartemen Samesta Mahata. Para penumpang menilai akses tersebut mengharuskan mereka memutar jalan.Dirangkum detikcom, Sabtu (17/5/2025), akses baru itu membuat pengguna KRL harus memutar jalan. Pengguna KRL tidak bisa langsung memasuki gate masuk dan keluar stasiun setelah turun dari jembatan penyeberangan orang (JPO). Tetapi mereka harus berjalan ke arah Apartemen Samesta Mahata untuk memasuki gate tersebut.Pengguna KRL harus berjalan memutar sekitar 200 meter. Sebelumnya, pengguna KRL bisa langsung naik JPO dari gate pintu masuk dan keluar stasiun yang berada tepat di depannya.Baca juga: Melihat Akses Baru Stasiun Tanjung Barat yang Lebih PanjangPapan petunjuk arah gate masuk dan keluar terpasang di sepanjang jalan akses baru tersebut. Ada lebih dari 10 papan petunjuk arah gate masuk dan keluar di sepanjang akses baru tersebut.Terdapat juga banner bertulisan 'Pemberitahuan Uji Coba Stasiun Baru Tanjung Barat' di sepanjang jalan akses baru tersebut. Lalu, ada juga banner bertulisan 'Segera Dibangun JPO Penghubung Stasiun Tanjung Barat Dengan JPO Eksisting'.Akses baru itu pun saat ini banyak dikeluhkan para pengguna KRL. Bahkan beberapa dari mereka sampai nekat menyeberangi jalan tanpa melewati JPO untuk mempersingkat waktu tempuh.Salah satu penumpang, Nia (28), mengatakan sebelumnya ia bisa langsung masuk ke stasiun dari jembatan penyeberangan orang (JPO). Namun kini jalur tersebut tidak lagi bisa digunakan seperti sebelumnya."Muternya jauh banget. Biasanya keluar pintu bisa langsung naik JPO, sekarang mesti muter dulu," ujar Nia saat ditemui di lokasi, Sabtu (17/5).Menurut Nia, meskipun sudah tersedia papan petunjuk arah yang cukup membantu, jarak tempuh yang lebih panjang tetap terasa merepotkan."Jauh sih menurutku, mesti muter dulu. Tapi buat yang nggak sering ke sini cukup terbantu sama papan penunjuknya. Cuma ya tetap aja, buat aku terlalu jauh dan bikin capek jalannya," tambahnya.Baca juga: KAI Evaluasi Keluhan Waktu Tempuh Akses Baru St Tanjung Barat Lebih PanjangSenada dengan Nia, penumpang lainnya, Lika (27), menyayangkan perubahan akses tersebut dan berharap pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan evaluasi."Capek mesti muter dulu. Dulu deket banget sama JPO, sekarang harus muter jauh. Kalau mau langsung nyeberang, nggak ke JPO, kendaraan rame banget, bahaya juga," kata Lika.Lika, yang setiap hari menggunakan KRL dari Stasiun Tanjung Barat untuk berangkat dan pulang kerja, mengaku kelelahan karena tambahan jarak tersebut."Kadang kan udah capek banget pulang kerja, sekarang mesti jalan lebih jauh dan naik JPO lagi. Cukup melelahkan," ungkapnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya