1 Dzulhijjah 2025 Jatuh pada Bulan Apa? Ini Penjelasannya

1 Dzulhijjah 2025 Jatuh pada Bulan Apa? Ini Penjelasannya

ihc2025/05/17 02:00:06 WIB
Ilustrasi Kalender Hijjriah. Kapan 1 Dzulhijjah 2025? Ini Penjelasannya Foto: qalebstudio/Freepik

Kapan dimulainya Dzulhijjah pada tahun 2025? Simak informasi seputar waktu bulan Dzulhijjah tahun 2025.Dalam kalender Hijriah, Dzulhijjah adalah bulan terakhir sebelum memasuki bulan Muharram, yang menjadi awal Tahun Baru Islam. Bulan ini identik dengan semangat pengorbanan, karena di tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah.Mengetahui kapan 1 Dzulhijjah dimulai penting bagi umat Islam, terutama bagi yang hendak melaksanakan ibadah kurban, menjalankan puasa sunah Arafah, serta merencanakan hari libur bersama keluarga.Selain itu, informasi ini juga membantu dalam menyusun agenda ibadah selama 10 hari pertama Dzulhijjah yang dikenal sebagai hari-hari terbaik dalam Islam.Baca juga: Lengkap! Ini Niat dan Tata Cara Salat Idul AdhaKapan 1 Dzulhijjah 2025?1 Dzulhijjah 2025 menjadi penanda dimulainya bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Bulan ini memiliki arti penting bagi umat Muslim karena di dalamnya terdapat perayaan Idul Adha dan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Namun, kapan tepatnya 1 Dzulhijjah 2025 dimulai bisa berbeda tergantung metode penetapan yang digunakan.Seperti tahun-tahun sebelumnya, penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Dzulhijjah, bisa berbeda antara pemerintah dan organisasi masyarakat (ormas) Islam seperti Muhammadiyah. Perbedaan ini umumnya dipengaruhi oleh metode yang digunakan, yakni rukyatul hilal (pengamatan bulan secara langsung) atau hisab (perhitungan astronomi).Berikut ini penjelasan mengenai penetapan 1 Dzulhijjah 2025 menurut dua versi yang paling sering dijadikan rujukan di Indonesia.1 Dzulhijjah 2025 Versi PemerintahBerdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI (Kemenag), 1 Dzulhijjah 1446 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 2025 akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446 H).Penetapan ini juga selaras dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024,

Nomor 2 Tahun 2024,

dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Namun demikian, untuk memastikan kepastian tanggal tersebut, pemerintah tetap akan menggelar sidang isbat menjelang akhir bulan Zulkaidah 1446 H. Sidang isbat ini bertujuan menetapkan awal Dzulhijjah secara resmi berdasarkan hasil rukyatul hilal.1 Dzulhijjah 2025 Versi MuhammadiyahSementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah lebih dahulu mengumumkan penetapan 1 Dzulhijjah 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Mengacu pada Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, berikut adalah hasil hisabnya:Ijtimak jelang Dzulhijjah 1446 H terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 10:04:18 WIB.Saat matahari terbenam pada tanggal tersebut, hilal sudah berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia.Karena hilal sudah wujud, maka 1 Dzulhijjah 1446 H versi Muhammadiyah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025 M.Sehingga Idul Adha 2025 versi Muhammadiyah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.Baca juga: Kapan Libur Idul Adha 2025? Ini Jadwal Resmi Tanggal MerahApa Itu Kalender Hijriah?Bagi umat Islam, memahami kalender Hijriah adalah hal penting karena kalender ini menjadi acuan utama dalam menjalankan berbagai ibadah dan memperingati hari-hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Islam. Namun, sebenarnya apa itu kalender Hijriah dan bagaimana cara kerjanya?Kalender Hijriah, yang juga dikenal sebagai kalender Islam, adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Kalender ini berbeda dengan kalender Masehi (Gregorian) yang menggunakan peredaran matahari sebagai acuannya.Dikutip dari NU Online, kalender Hijriah menggunakan sistem siklus sinodik bulan, yaitu perubahan fase bulan yang dimulai dari hilal (bulan baru), bulan sabit, perbani, cembung, hingga mencapai bulan purnama. Setelah itu, fase kembali ke hilal untuk memulai bulan baru. Satu siklus sinodik berlangsung selama sekitar 29 hari 12 jam 44 menit, yang dibulatkan menjadi 29,5 hari.Sama seperti kalender Masehi, kalender Islam juga terdiri dari 12 bulan. Namun, jumlah hari dalam setiap bulannya bervariasi, antara 29 hingga 30 hari. Akibatnya, total hari dalam satu tahun Hijriah adalah sekitar 354 hari, lebih pendek dibandingkan tahun Masehi yang rata-rata memiliki 365 hari.Menariknya, dalam sistem penanggalan Hijriah, terdapat tahun kabisat untuk menyesuaikan kelebihan waktu dalam siklus bulan. Dalam setiap daur 30 tahun Hijriah, terdapat 11 tahun kabisat, di mana jumlah hari dalam setahun menjadi 355 hari. Penambahan ini dilakukan untuk mengimbangi selisih waktu dari siklus sinodik bulan yang tidak bulat.Kalender Hijriah berperan penting dalam kehidupan umat Muslim karena menjadi dasar penetapan berbagai momen penting seperti, bulan puasa Ramadan, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, Waktu pelaksanaan ibadah haji dan peringatan hari besar seperti Maulid Nabi, Isra Mikraj, dan Tahun Baru Islam (1 Muharram).Selain itu, kalender Hijriah juga digunakan untuk menjalankan ibadah sunah, seperti puasa Arafah, puasa Asyura, dan puasa Senin-Kamis, yang waktu pelaksanaannya mengikuti penanggalan Hijriah.Demikian detikers informasi tentang kalender Dzulhijjah 2025. Semoga bermanfaat.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya