Warganet dihebohkan dengan adanya grup Facebook 'Fantasi Sedarah' berisi orang-orang membicarakan fantasi dewasa dengan keluarga kandung atau inses. Mereka juga menjadikan anak-anak sebagai objek kekerasan seksual.Hal ini begitu meresahkan banyak orang mengingat jumlah anggota dalam grup tersebut mencapai 40 ribu orang.Berkaitan dengan hal tersebut, pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menuturkan bahwa inses seperti yang terjadi di grup itu sudah masuk dalam kategori kelainan seksual. Menurutnya, kelainan tersebut bisa sangat berbahaya mengingat anak-anak juga rentan menjadi korban.Menurut dr Boyke, terdapat beberapa hal faktor yang menyebabkan kenapa seseorang mengalami kelainan seksual tersebut. Misalnya ada riwayat kekerasan dalam rumah tangga, hingga kekurangan kasih sayang semasa kecil."Karena ya mungkin anak-anak itu mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dalam kehidupan berkeluarganya, sehingga dia mungkin larinya kepada bapaknya atau kepada ibunya atau kepada sesama saudara kandung," kata dr Boyke ketika dihubungi detikcom, Jumat (16/5/2025).Selain itu, kurangnya pendidikan seksual juga berperan besar dalam penyimpangan tersebut. Hal ini membuat orang-orang yang kurang pendidikan, mengira inses adalah sesuatu yang wajar.dr Boyke menuturkan salah satu persoalan di kehidupan masyarakat Indonesia mayoritas adalah menganggap pendidikan seksual sebagai hal yang tabu. Padahal, tujuan utama dari pendidikan seks adalah melindungi organ reproduksi.Baca juga: Viral Grup Inses 'Fantasi Sedarah', Pakar Seks dr Boyke Angkat BicaraKetika pendidikan seks tidak dijalankan dengan baik, penyimpangan-penyimpangan seperti ini sangat mungkin muncul. Anak-anak pun akhirnya menjadi tidak terlindungi."Bukan semakin berkurang (pendidikan seks) saja, mereka menganggap seks itu adalah sesuatu hal yang tabu. Padahal pendidikan seks itu tujuan utamanya adalah untuk melindungi kesehatan reproduksi diri," katanya."Jadi pendidikan seks itu bukan mengajari cara-cara berhubungan seks. Cara berciuman, cara posisi variasi, bukan," sambung dr Boyke.Ia lalu mencontohkan, bila anak sudah diajarkan pendidikan seks sejak dini, mereka akan lebih paham bagaimana cara melindungi diri dari predator seks, khususnya ketika tidak ada orang lain yang menjaga."Katakanlah ketika anak itu akan memasuki lingkungan luar ya. Bahwa private is private, bahwa organ kamu hanya kamu yang memiliki. Tidak boleh ada orang menyentuh," ungkap dr Boyke."Kamu teriak, kalau ada orang yang begitu. Kamu bercerita kepada orang tua atau kepada guru. Itu kan merupakan pendidikan seks untuk melindungi mereka," tandasnya.Baca juga: Viral Grup FB 'Fantasi Sedarah', Pakar: Ruang Aman Anak Makin Terkikis