Korban Kemalingan di Keputran Mengalami Trauma

Korban Kemalingan di Keputran Mengalami Trauma

auh2025/05/15 14:40:24 WIB
RK menunjukkan rumahnya di Keputran Kejambon Surabaya yang dibobol maling (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

Aksi pencurian menimpa rumah milik RK (42), warga Keputran Kejambon Gang 2, Surabaya. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (8/5/2025) itu membuat RK dan keluarganya trauma. Uang tunai Rp 2,7 juta raib digondol pelaku.Kepada detikJatim, RK mengaku masih trauma dan sempat histeris saat mengetahui terduga pelaku berinisial F hendak melarikan diri. Bahkan, ia mengaku tak mengenal pelaku, namun disebut tak asing lantaran diduga warga setempat."Ciri-cirinya badannya kecil. Saat kejadian tarik menarik itu saya sedang syok dan masih histeris," kata RK saat ditemui detikJatim, Kamis (15/5/2025).Baca juga: Rumah Warga Keputran Dibobol Maling, Dasi SMA Milik Pelaku TertinggalMeski tak mengenal dan tahu tentang detail terduga pelaku, namun ia mengaku sudah ada titik terang. Sebab, tas selempang berisi ponsel, korek, dan dasi SMA yang dibawa putus saat aksi tarik menarik dengan suaminya, STM. Ibu rumah tangga berusia 42 tahun itu menegaskan ada foto profil wajah terduga pelaku."Pelakunya samar-samar yang pasti masih anak, badannya kurus. Kalau lihat di ponselnya foto profilnya masih anak-anak," ujarnya.Saat dikroscek melalui nomor telepon bersama tetangganya, ponsel terduga pelaku berdering. Lantas, ia memberikan petunjuk kepada petugas Polsek Genteng perihal tersebut."Saya sempat kroscek dengan tetangga saya yang sudah tahu saya kemalingan, kemudian mengecek nomor telepon terduga pelaku. Lalu, saya berikan ke petugas polisi, kemudian ditelepon juga, itu (ponselnya) berdering, jadi (dinyatakan) sesuai," imbuhnya.Baca juga: Lihainya Maling di Surabaya, Salat Jumat Dulu Baru Curi Motor KemudianKini RK mengaku sedikit lega. Ia lantas meminta polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut. "Polisi bilang sudah fix itu F terduga pelakunya, rencana mau dipanggil untuk diperiksa," tuturnya.Bila pelaku sudah dibekuk, RK berharap polisi dapat memberinya efek jera. Sebab, ia mengaku masih trauma dan tak ingin hal serupa terulang kembali ke warga Surabaya lainnya."Saya sekeluarga trauma, pokoknya saya ingin (pelaku) dikasih efek jera, padahal saya sama suami bubuk (tidur) di ruang tamu, kelihatan dari luar, lah kok berani, masyaallah sungguh nekat," paparnya.Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Vian Wijaya menegaskan pihaknya masih menyelidiki kasus pembobolan rumah itu. Ia mengaku masih memeriksa para saksi dan barang bukti yang diperoleh."Korban sudah membuat laporan (LP). Saat ini masih dalam proses penyelidikan," tutupnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya