Salah satu hari besar bangsa Indonesia pada bulan Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional atau biasa disingkat Harkitnas. Lantas, kapan Hari Kebangkitan Nasional 2025 tiba? Cari tahu jadwal dan sejarahnya di bawah ini, yuk!Menurut informasi dari laman Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Hari Kebangkitan Nasional diresmikan dengan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Dokumen tersebut diteken oleh Presiden Sukarno pada 16 Desember 1959 di Jakarta.Harkitnas diperingati sebagai titik awal bangkitnya semangat nasionalisme dan perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tanggal peringatannya disesuaikan dengan pendirian organisasi Budi Utomo. Bisa dikatakan, Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama di Hindia Belanda.Memangnya, Budi Utomo berdiri tanggal berapa? Guna menjawab pertanyaan itu, detikers bisa membaca jadwal Hari Kebangkitan Nasional 2025 dan sejarah singkat Budi Utomo yang telah detikJateng siapkan berikut.Baca juga: Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa Beserta Sejarah, Pencipta, Makna, ChordnyaJadwal Hari Kebangkitan Nasional 2025Kembali dilihat dari Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur, Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan jatuh tiap tanggal 20 Mei. Pada tanggal tersebut, satu abad yang lalu, Budi Utomo didirikan.Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama, Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 bertepatan dengan hari Selasa. Hanya saja, tanggal tersebut bukanlah hari libur karena tidak tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.Sejarah Singkat Berdirinya Budi UtomoDirangkum dari buku Budi Utomo: Sejarah dan Kongres Pertama di Yogyakarta 1908 oleh Budiharja dkk, semua bermula dengan kondisi memprihatinkan masyarakat Indonesia pada abad ke-19. Kala itu, bumiputera hidup dalam kemelaratan dan kesengsaraan.Dalam kondisi demikian, muncullah satu nama penting yang kelak di kemudian hari begitu terkenal. Beliau adalah Dr Wahidin Sudirohusodo, seorang pria kelahiran Sleman, Jogja, tertanggal 7 Januari 1852.Setelah sempat berkecimpung di surat kabar Retnodhoemilah dan menyebarkan gagasan-gagasannya, Dr Wahidin Sudirohusodo keluar. Ia merasa perlu memajukan kualitas pendidikan dan menaikkan kualitas anak-anak bangsa.Oleh karena itu, Dr Wahidin Sudirohusodo menemui para pemuka Jawa dan memohon agar mereka menyumbang dana yang nantinya dipergunakan sebagai beasiswa. Beliau menganggap perlu didirikannya suatu badan studiefonds (dana pendidikan).Tujuan pendirian badan ini, menurut Dr Wahidin Sudirohusodo, adalah menolong para pemuda Indonesia agar mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi. Dalam rangka menggalang dana, ia berkeliling Jawa dan mempropagandakan idenya.Namun, perjuangannya tidak mudah. Banyak kaum priyayi yang menolak karena khawatir kehilangan kedudukannya bila rakyat menjadi 'pintar'. Tak patah arang, Dr Wahidin Sudirohusodo melebarkan sayap targetnya ke kalangan pemuda pelajar yang dinilai lebih mudah menangkap maksud dan tujuan mulia tersebut.Pada 1907, Dr Wahidin Sudirohusodo singgah ke STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) atau juga dikenal sebagai Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera. Di sana, ia berjumpa dengan Soetomo dan Soeradji.Bersama kedua pelajar tersebut, Dr Wahidin Sudirohusodo bersiap-siap mendirikan suatu perkumpulan. Soetomo dan Soeradji mulai mencari dukungan dari rekan-rekan mereka di kelas-kelas STOVIA. Beberapa surat juga dikirim ke Bogor, Bandung, Jogja, hingga Magelang untuk mencari dukungan.Lalu, pada Rabu, 20 mei 1908, Budi Utomo resmi didirikan. Selain Dr Wahidin Sudirohusodo dan dua rekan pelajar tadi, nama-nama penting dalam pendirian organisasi satu ini di antaranya adalah M Muhammad Saleh, M Soewarno, M Goenawan, RM Goembrek, R Angka, dan M Soelaiman.Nama Budi Utomo sendiri dipilih atas usul M Soeradji. Nama ini muncul dari tanggapan Soetomo terhadap ide studiefonds Dr Wahidin Sudirohusodo yang bunyinya: "Menika satunggaling padamelan sae sarta nelakaken budi utami" (Itu suatu pekerjaan baik dan menunjukkan budi yang utama).Susunan pengurus Budi Utomo pada awal kelahirannya adalah:Ketua: R SoetomoWakil ketua: M SoelaimanSekretaris I: SoewarnoSekretaris II: M GoenawanBendahara: R AngkaKomisaris: M Soewarno, M Muhammad Saleh, M Soeradji, M GoembrekMakna Hari Kebangkitan NasionalTentunya, terdapat makna mendalam Hari Kebangkitan Nasional yang harus bisa dijiwai segenap bangsa Indonesia. Disadur dari laman resmi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), salah satu makna paling penting Harkitnas adalah semangat persatuan dan kesatuan.Dengan adanya semangat ini, tujuan bersama bangsa bisa dicapai. Pasalnya, berjuang bersama-sama dengan jumlah yang banyak dan satu pandangan akan lebih mudah dibandingkan sendiri. Pun juga Budi Utomo, bila ide Dr Wahidin Sudirohusodo tidak disambut baik para pelajar STOVIA, bukan tidak mungkin organisasi satu ini tak pernah terwujud.Di samping itu, Harkitnas juga memberi pemahaman mengenai pentingnya pendidikan sebagai pilar kebangkitan. Tanpa pendidikan yang berkualitas dan unggul, masyarakat akan kekurangan pengetahuan. Alhasil, tantangan zaman yang kian berat akan sulit diselesaikan.Terakhir, Harkitnas memberi pesan kepada kita untuk meneruskan semangat perjuangan bagi generasi penerus. Mereka adalah para penerus yang akan membawa Indonesia mengarungi tantangan zaman guna mencapai kemajuan. Tanpa semangat nasionalisme yang tinggi, hal tersebut mustahil dicapai.Baca juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Bulan Mei 2025 LengkapDemikian pembahasan mengenai tanggal Hari Kebangkitan Nasional 2025 dan sejarah ringkas lahirnya Budi Utomo yang punya kaitan penting. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!