Kerusakan misterius pada furnitur atau lantai kayu sering kali menimbulkan kekhawatiran. Tumpukan serbuk halus dan lubang-lubang kecil bisa menjadi tanda awal bahwa ada serangan kumbang bubuk kayu. Karena sama-sama menimbulkan kerusakan, banyak orang yang bertanya, kumbang bubuk kayu itu rayap atau bukan?Hama perusak kayu seperti ini memang meresahkan karena dampaknya bisa berlangsung dalam jangka panjang. Jika tidak segera diidentifikasi dan ditangani dengan tepat, kerusakan bisa menyebar dan biaya perbaikannya tidak sedikit. Untuk memahami perbedaan antara kumbang bubuk kayu dan rayap, sekaligus mengetahui cara membasminya secara efektif, simak penjelasan berikut.Lantas, kumbang bubuk kayu itu rayap atau bukan? Yuk, kita cari tahu jawabannya di bawah ini!Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kulit Gatal Akibat Kamitetep dan GejalanyaApa Itu Kumbang Bubuk Kayu?Dihimpun dari laman Michigan State University dan University of Kentucky, kumbang bubuk kayu adalah sebutan umum untuk beberapa spesies kumbang dari famili Lyctidae, Bostrichidae, dan Anobiidae. Hewan ini dikenal karena kemampuannya merusak kayu.Nama 'bubuk' berasal dari serbuk halus (frass) yang dihasilkan saat larva menggali terowongan di dalam kayu. Mereka menempati posisi kedua setelah rayap dalam hal kerusakan struktur dan furnitur berbahan kayu. Kumbang ini bisa terus-menerus menyerang kayu kering yang tidak terlindungi, menyebabkan kayu menjadi rapuh dan penuh lubang kecil.Siklus hidup kumbang bubuk kayu biasanya memakan waktu satu tahun, tetapi bisa lebih cepat (sekitar enam bulan) jika kayu mengandung kadar air dan pati yang tinggi. Karena itu, menjaga kelembapan kayu di bawah 20% sangat penting dalam pencegahan serangan.Selain menjaga kayu tetap kering, pelapisan permukaan dengan cat, shellac, atau vernis juga efektif karena mencegah kumbang betina meletakkan telur. Jika serangan sudah terjadi, pengendalian bisa dilakukan dengan fumigasi profesional atau penyemprotan insektisida seperti borat dan cyfluthrin.Kumbang Bubuk Kayu Itu Rayap atau Bukan?Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJogja dari laman University of Kentucky, OWW Media, dan Michigan State University, kumbang bubuk kayu dan rayap memang sama-sama dikenal sebagai hama perusak kayu, tetapi keduanya berasal dari kelompok serangga yang sangat berbeda. Cara hidup, jenis kerusakan, dan metode pengendalian yang juga berbeda.Kumbang bubuk kayu berasal dari ordo Coleoptera (kumbang), sedangkan rayap termasuk dalam ordo Isoptera, yang lebih dekat kekerabatannya dengan kecoa. Perbedaan ordo ini menunjukkan perbedaan mendasar dalam struktur tubuh, perilaku, dan siklus hidup.Secara biologis, kumbang bubuk kayu merusak kayu saat berada dalam fase larva yang menggali dan memakan bagian dalam kayu kering selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Hasil dari aktivitas ini adalah serbuk halus (frass) yang menyerupai tepung dan lubang keluar kecil di permukaan kayu saat kumbang dewasa muncul.Sebaliknya, rayap merusak kayu dengan cara mengunyah serat kayu secara langsung, sering kali tanpa meninggalkan tanda jelas di permukaan karena mereka bekerja dari dalam ke luar dan menjaga kelembapan di sarangnya. Rayap juga hidup secara berkoloni dengan sistem kasta (raja, ratu, prajurit, dan pekerja), sementara kumbang bubuk kayu bersifat soliter dan tidak membentuk koloni besar.Dari sisi pengendalian, rayap sering ditangani dengan sistem umpan dan perawatan tanah (soil treatment). Sementara itu, kumbang bubuk kayu dapat dikendalikan dengan menjaga kelembapan kayu, pelapisan permukaan, atau penyemprotan insektisida berbasis borat atau cyfluthrin. Beberapa kasus parah memerlukan fumigasi.Kesimpulannya, kumbang bubuk kayu bukanlah rayap. Meski keduanya menyebabkan kerusakan pada kayu, mereka berbeda secara ilmiah, biologis, dan perilaku. Mengenali perbedaan ini sangat penting agar penanganan hama bisa tepat sasaran dan tidak salah kaprah.Cara Membasmi Kumbang Bubuk KayuMasih dikutip dari sumber yang sama dan ditambah dengan informasi dari laman Purdue University, kita bisa melakukan beberapa cara untuk membasmi kumbang bubuk kayu.1. Penyemprotan InsektisidaPenyemprotan insektisida berbahan aktif seperti permetrin, sipermetrin, dan cyfluthrin bisa digunakan untuk membasmi kumbang bubuk kayu. Produk insektisida ini biasanya berbentuk konsentrat (EC) yang harus dicampur dengan air sesuai petunjuk label sebelum digunakan.Permukaan kayu yang diserang kumbang bubuk kayu harus dibasahi secara menyeluruh karena penyemprotan ini ditujukan untuk membunuh kumbang dewasa yang keluar dari kayu, bukan larva yang berada di dalam. Oleh karena itu, efektivitasnya sangat bergantung pada waktu aplikasi, yakni saat musim semi ketika kumbang mulai bermunculan dari dalam kayu.Karena residu insektisida dapat menguap atau terserap, kita mungkin perlu melakukan beberapa kali penyemprotan. Jika terlihat serbuk baru beberapa minggu setelah aplikasi, ini menandakan perlindungan sudah berkurang dan perlu dilakukan penyemprotan ulang.Pada permukaan kayu yang telah di-finishing seperti lantai, penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak lapisan permukaan. Jika memungkinkan, pengujian kecil pada bagian tersembunyi dapat membantu menghindari kerusakan visual.2. Penggunaan Insektisida BoratInsektisida berbahan dasar borat menjadi pilihan lain yang efektif, terutama untuk struktur bangunan seperti balok, rangka, dan tiang. Borat memiliki kemampuan menembus kayu dan bekerja melawan kumbang yang sedang berkembang di dalam, maupun yang keluar masuk permukaan.Namun, efektivitas borat sangat dipengaruhi oleh kadar kelembapan kayu, semakin lembap, semakin dalam penetrasinya. Oleh karena itu, formulasi ini lebih cocok digunakan pada bagian bangunan yang belum difinishing dan masih memiliki kelembapan cukup tinggi.Penerapan borat pada permukaan kayu yang sudah dilapisi cat, pernis, atau pelapis tahan air tidak akan efektif karena larutan tidak dapat meresap. Pada bagian dalam rumah, penerapan sering kali terbatas karena kayu biasanya telah kering dan difinishing, membuat penyerapan sangat minim.Walaupun secara teknis bisa digunakan pada lantai kayu, perawatan semacam itu akan membutuhkan pengamplasan terlebih dahulu, yang memakan waktu dan biaya. Oleh karena itu, penggunaan borat lebih cocok sebagai tindakan pencegahan atau pengendalian dini di area yang lebih mudah diakses.3. Pengendalian Suhu EkstremSuhu ekstrem bisa dimanfaatkan untuk membunuh seluruh tahap hidup kumbang bubuk kayu. Pemanasan kayu hingga suhu 150°F (sekitar 65°C) selama empat jam atau pembekuan pada suhu 0°F (-18°C) selama beberapa hari terbukti efektif.Namun, metode ini hanya cocok untuk barang kayu berukuran kecil seperti bingkai, ukiran, atau furnitur. Perhatian perlu diberikan pada ketebalan kayu karena suhu memerlukan waktu lebih lama untuk menembus bagian dalam kayu yang tebal.Perusahaan pengendalian hama profesional memiliki kamar panas atau freezer khusus untuk perlakuan semacam ini. Meskipun pemanasan untuk komponen bangunan permanen seperti lantai atau lemari dinding lebih sulit, metode ini masih menjadi pilihan ideal untuk barang-barang yang dapat dipindahkan.Pemanasan atau pembekuan juga tidak merusak tampilan kayu jika dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, metode yang satu ini menjadi alternatif yang aman bagi barang antik atau berharga.4. Penggantian Kayu yang TerserangMengganti bagian kayu yang rusak merupakan cara yang cepat dan efektif, terutama bila serangan kumbang bubuk kayu terbatas pada area kecil seperti lis, papan tepi, atau lantai. Penggantian juga mencegah penyebaran ke kayu sekitarnya.Bila perlu, potongan kayu di sekeliling area yang rusak juga ikut diganti sebagai tindakan pencegahan. Teknik ini sangat cocok untuk serangan oleh jenis kumbang Lyctidae atau Bostrichidae yang tidak mudah melakukan serangan setelah dewasa.Kesulitan kadang timbul ketika harus mencocokkan tampilan kayu baru dengan permukaan lama, terutama pada lantai. Oleh sebab itu, disarankan untuk menunda penyelesaian akhir seperti pelapisan ulang selama enam bulan, guna memastikan tidak ada serangan lanjutan. Pendekatan ini menghindari kebutuhan perbaikan berulang jika lubang baru muncul setelah perbaikan awal dilakukan.5. Fumigasi oleh ProfesionalFumigasi merupakan solusi terakhir jika serangan kumbang bubuk kayu sudah menyebar luas ke dalam dinding, lantai ganda, atau area tersembunyi lain. Proses ini melibatkan penutupan seluruh bangunan dengan terpal dan penyuntikan gas fumigan yang memerlukan waktu setidaknya tiga hari.Gas yang digunakan saat ini berbasis sulfuryl fluoride, yang sayangnya tidak seefektif metil bromida yang sudah tidak tersedia. Oleh karena itu, hasil dari fumigasi bisa tidak sepenuhnya mematikan seluruh populasi kumbang.Namun, untuk barang-barang terpisah seperti mebel, fumigasi parsial dapat dilakukan dengan biaya lebih rendah dan hasil lebih baik. Beberapa perusahaan pengendalian hama menyediakan jasa fumigasi portabel ini. Karena prosedur ini mahal dan bersifat invasif, fumigasi hanya disarankan bila tindakan lain tidak memungkinkan atau tidak berhasil mengatasi serangan berat.6. Pengendalian KelembapanMengontrol kelembapan adalah langkah penting, terutama untuk mencegah serangan kumbang Anobiidae yang membutuhkan kelembapan tinggi. Kadar air kayu di bawah 14% pada musim semi dan panas membuat kondisi tidak sesuai bagi perkembangan hama ini. Untuk itu, sangat disarankan untuk memasang pelapis uap (moisture barrier) di ruang merangkak atau area bawah bangunan yang lembap guna mengurangi pergerakan uap air ke struktur kayu.Selain itu, memperbaiki sistem drainase dan menambahkan ventilasi di pondasi bangunan akan membantu mempercepat pengeringan area tersebut. Penggunaan alat pengukur kelembapan juga penting untuk mengetahui kadar air kayu secara akurat. Melalui pengawasan kelembapan secara rutin, potensi serangan dapat dikurangi secara signifikan tanpa harus langsung menggunakan insektisida.Baca juga: Kamitetep Itu Hewan Apa? Ini Penjelasan dan Fakta MenariknyaJadi, sudah paham bahwa kumbang bubuk kayu tidak sama dengan rayap, bukan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!