Kalender Jawa Minggu Pon 11 Mei 2025: Dapat Jadi Penerang Hati

Kalender Jawa Minggu Pon 11 Mei 2025: Dapat Jadi Penerang Hati

afn2025/05/11 08:57:06 WIB
Ilustrasi penerang hati. Foto: Getty Images/fizkes

Hari ini, Minggu (11/5/2025) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatah dengan 13 Dulkangidah 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Mandhasiya.Minggu PonWeton (hari kelahiran) Minggu Pon atau Ngahad Pon memiliki neptu 12. Pada umumnya, pemilik weton ini kaya ilmu, banyak keinginan, dan dapat menjadi penerang hati orang lain.PangarasanPangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang. artinya gampang tampa sihing panggedhe "mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan." Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang, terlebih memesona terhadap lawan jenisnya.Baca juga: Kalender Jawa Sabtu Pahing 10 Mei 2025: EmosionalPancasudaSedangkan Pancasuda, Bumi Kapetak, bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.Wuku MandhasiyaWuku Mandhasiya, lambang dewanya Bathara Brama, keras perangainya, tiada maaf bagi orang yang salah. Jika sudah marah, sulit dikendalikan.Gedhongnya terkunci di depan. Wataknya hemat harta, jika memberi sesuatu cenderung diperlihatkan, agak sombong dan suka dipuji. Pohonnya asam, dapat menjadi pengayom orang yang kesusahan, karena kesejukan hatinya.Burungnya platuk bawang, berwatak keras, suka bekerja dan banyak sifat welas-asihnya. Gambarannya bagai batu hitam di pembaringan pohon besar yang akarnya menghujam dalam bumi. Sebetulnya sangat sabar, tapi kalau sedang marah sulit terbendung. Bahayanya kena taring binatang dan dijahili orang.Selama 7 hari pada wuku tersebut jangan menggali tanah atau beraktivitas ke bawah untuk urusan yang sangat penting.Minggu Pon Wuku MandhasiyaPada hari Ahad Pon di wuku ini adalah hari yang tidak baik untuk melakukan perjalanan jauh karena banyak musuh yang merintangi, maka harus lebih waspada.[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli Penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi. Temukan wetonmu DI SINI]Baca juga: Potret Tradisi Pindapata Jelang Waisak di Pecinan Magelang

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya