Pedagang Wingko Lamongan Kena Imbas Kenaikan Harga Kelapa

Pedagang Wingko Lamongan Kena Imbas Kenaikan Harga Kelapa

irb2025/05/10 14:30:24 WIB
Pedagang wingko Lamongan. Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim

Kenaikan harga kelapa berdampak pada pelaku UMKM di Lamongan, terutama pedagang wingko. Mereka terpaksa menaikkan harga jual wingko karena mahalnya bahan baku utama untuk jajanan khas ini.Salah satu pelaku UMKM wingko Sucipto mengakui harga kelapa yang menjadi salah satu bahan utama pembuatan wingko mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan harga kelapa mulai terasa sejak dua pekan menjelang Lebaran."Harga kelapa naik lumayan sejak sebelum lebaran," kata Sucipto saat berbincang dengan wartawan, Kamis (8/5/2025).Baca juga: Kunjungan Pak Yes-Dirham ke Lokasi Produksi Wingko Babat di SawonggalingPemilik Wingko Diva yang ada di Jalan Panglima Sudirman Lamongan ini menuturkan, kenaikan harga kelapa ini sepertinya hampir rata terjadi di wilayah Indonesia. Sucipto menyebut, harga satu butir kelapa sempat menyentuh Rp 45 ribu saat menjelang dan hari H Idul Fitri, dari harga normal yang biasanya hanya Rp 18 ribu."Saat itu hampir setiap hari harga kelapa mengalami kenaikan," ujarnya.Untuk menyiasati mahalnya harga kelapa, Sucipto mengaku terpaksa menaikkan harga jual wingko produksinya. Ia mengatakan tak berani mengurangi takaran kelapa dalam resep karena akan mempengaruhi cita rasa. Bahkan, kelapa yang digunakan dalam produksinya didatangkan langsung dari Bali."Alhamdulillah, pembeli nggak rewel karena harga kelapa memang naik di mana-mana," jelasnya.Baca juga: Wingko Babat Jadi Buruan Para Pemudik yang Ingin Balik Usai LebaranSaat awal-awal puasa, aku Sucipto, ia masih menjual wingko dengan harga Rp 23 ribu. Namun, seminggu menjelang Lebaran, ia mulai menaikkan harga wingko hampir setiap hari naik seribu rupiah per boks, dengan puncaknya pada hari raya yang ia jual dengan harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu.Saat awal-awal puasa, Sucipto masih menjual wingko seharga Rp 23 ribu per boks. Namun, seminggu menjelang Lebaran, hampir setiap hari, ia mulai menaikkan harga Rp 1.000 per boks. Puncaknya, pada hari raya, wingko dijual dengan harga Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per boks.Untuk saat ini, tambah Sucipto, harga kelapa sudah berangsur turun dan berada di kisaran harga Rp 22 ribu per butir. "Sesudah Lebaran Ketupat turun bertahap, dan sampai sekarang kami menjual wingko dengan harga Rp 25 ribu per boks," paparnya.Sucipto dan para pelaku UMKM wingko di Lamongan berharap harga kelapa sebagai bahan baku utama bisa kembali stabil. Ia juga berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan ini. Apalagi, banyak pedagang wingko yang tersebar di seluruh Lamongan.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya