Final Destination: Bloodlines, Selamat Datang, Kematian

Final Destination: Bloodlines, Selamat Datang, Kematian

ass2025/05/10 17:18:21 WIB
Final Destination: Bloodlines. Dok. Ist

Sinopsis:Final Destination: Bloodlines masih mengikuti formula film-film sebelumnya. Seseorang mendapatkan penglihatan dari masa depan bahwa ada sebuah kecelakaan yang terjadi di sebuah restoran dan dia berusaha menyelamatkan semua orang.Tokoh utamanya kali ini adalah Stefani Lewis (Kaitlyn Santa Juana) yang tidak bisa hidup tenang ketika setiap malam ia mendapatkan mimpi yang sama: neneknya yang meninggal dunia di sebuah kecelakaan di restoran.Stefani memutuskan untuk pulang ke rumah demi mencari kebenaran. Sang nenek yang ada di dalam mimpinya, Iris (Gabrielle Rose), ternyata berubah menjadi sosok yang paranoid semenjak kejadian di restoran tersebut.Baca juga: Weak Hero: Bertarung Melawan PerundunganIa mengingatkan Stefani untuk berhati-hati karena Maut akan mengunjungi keturunannya satu per satu. Dan bisa dipastikan, tidak ada satu pun yang selamat dari cengkeraman maut tersebut.Review:Bagian paling aneh dari hadirnya Final Destination: Bloodlines bukanlah kenyataan bahwa ini adalah seri ke-enam dari kisah-kisah tragis manusia yang mencoba melawan kematian.Anehnya adalah kenapa kita harus menunggu 14 tahun setelah film terakhirnya mengingat hampir semua film serial ini hampir tidak pernah mengecewakan. Bahkan film keempatnya, The Final Destination, yang mendapatkan rating terburuk di RottenTomatoes (hanya 28%) tetap bisa enak dinikmati daripada film-film sejenis dari sebuah franchise horor terkenal.Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. IstFilm pertama seri ini hadir ketika lanskap horor saat itu masih sangat berbeda. Hampir semua horor saat itu melibatkan remaja-remaja kinyis-kinyis dengan pembunuh berkeliaran menghabisi mereka semua. Scream, I Know What You Did Last Summer, Urban Legends dan kawan-kawan mengikuti pola ini.Final Destination mengikutinya tapi ia memiliki premis yang lebih menyeramkan dan nantinya menjadi abadi. Alih-alih menggunakan manusia/monster sebagai musuh utamanya, Final Destination menggunakan Maut.Baca juga: Another Simple Favor: Kisah Dua Cegil Di ItaliaHasilnya adalah serangkaian adegan kematian yang tidak hanya menjadi ikonik tapi efektif untuk membuat penontonnya sendiri ketakutan. Premis sederhana ini akhirnya menjadi bahan utama yang elastis.Ia bisa dipermak menjadi berbagai jenis atraksi dan penonton tidak akan pernah bosan meskipun formulanya sama. Dari kecelakaan pesawat, kecelakaan di jalan tol, roller coaster, sampai jembatan; serial Final Destination tidak pernah kekurangan ide untuk membuat penontonnya ikut merasakan paranoia.Tidak hanya itu, semua film di serial ini juga mempunyai beberapa adegan kematian yang susah untuk dilupakan.Final Destination: Bloodlines ditulis oleh Guy Busick dan Lori Evans Taylor yang menggunakan formula yang sama dengan film-film sebelumnya. Satu-satunya hal yang berubah dari film ini adalah kenyataan semua karakternya berhubungan darah, sesuai dengan judulnya.Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. IstHal ini yang membuat dinamika antar karakternya jadi lebih berbumbu. Tapi meskipun begitu, Final Destination: Bloodlines tetap terasa fresh karena Busick dan Taylor tahu bagaimana mempermainkan ekspektasi penonton.Kita semua tahu semua orang ini akan menemui ajal, pertanyaannya adalah bagaimana cara mereka meninggal. Dan itulah yang membuat Final Destination: Bloodlines asyik untuk disimak, bahkan di film keenamnya.Sutradara Zach Lipovsky dan Adam Stein menggarap Final Destination: Bloodlines dengan semangat yang membara. Kelihatan sekali kalau mereka sangat menyukai proyek ini karena hasil akhirnya sangat memuaskan.Pergerakan kameranya sangat ekspresif. Penggunaan dutch angle dan hitchcock zoom digunakan dengan maksimal untuk membuat nuansa paranoid terasa kental. Semua momen menegangkan berhasil direkam dengan sempurna.Cuplikan adegan dalam film Final Destination: Bloodlines. Foto: Dok. IstTentu saja kita tidak bisa membahas Final Destination tanpa membahas adegan kematiannya. Tidak akan ada spoiler dalam tulisan ini tapi siap-siap untuk menikmati berbagai adegan kematian yang memuaskan.Adegan kematian di rumah sakit saja akan membuat semua penggemar Final Destination bahagia. Diedit dengan mantap, dengan semua penggambaran cause and effect yang detail, adegan ini adalah salah satu highlight Final Destination: Bloodlines.Semua penonton Final Destination pasti tahu bahwa ini bukan jenis horor yang akan menawarkan sesuatu yang dalam. Jangan harapkan tema yang berat seperti horor-horor zaman sekarang.Nikmati saja semua percikan darah yang muncrat ke layar. Dan semoga saja kita tidak perlu menunggu 14 tahun lagi untuk menyaksikan kematian-kematian indah berikutnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya