10 Nama Suku di Kalimantan: Dayak, Banjar hingga Kutai

10 Nama Suku di Kalimantan: Dayak, Banjar hingga Kutai

sun2025/05/07 20:30:10 WIB
Seni suku Dayak Iban/Foto: Asti Azhari/detikTravel

Nama suku di Kalimantan tidak hanya Dayak. Berikut 10 nama suku di Pulau Kalimantan, ada Banjar, Bugis, hingga Kutai.Banyak suku yang mendiami Pulau Kalimantan. Salah satu yang terbanyak adalah suku Dayak. Suku ini pun memiliki banyak sub-etnis yang tersebar di berbagai daerah.Bahkan beberapa suku yang kini dikenal dengan nama lain juga masih bersaudara dengan suku Dayak, misalnya suku Agabag dan Punan. Selain itu, ada juga suku pendatang seperti Bugis dan Tionghoa.Di bawah ini akan kita ulas berbagai nama suku di Kalimantan lengkap dengan asal-usul hingga adat istiadatnya.Baca juga: 5 Rumah Adat Suku Dayak, Ada Lamin hingga Betang TambabaSuku-suku di KalimantanAda banyak suku di Pulau Kalimantan, di antaranya adalah 10 suku yang kita ulas di bawah ini:1. Suku DayakSeni Tato Suku Dayak Iban Foto: Asti Azhari/detikTravelSuku Dayak tentu sudah sering kita dengar namanya. Suku ini adalah yang terbesar di Kalimantan, karena mereka merupakan etnis asli yang ada di Pulau Borneo. Mereka tersebar di seluruh provinsi.Berdasarkan buku Sejarah Kebudayaan Kalimantan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penduduk asli di pulau ini awalnya tinggal di tepi laut dan tepi sungai. Seiring waktu, mereka pindah ke hulu atau pedalaman, sehingga sering disebut sebagai 'orang hulu'.Orang Dayak kemudian mulai tersebar dan mulai muncul suku-suku baru yang memiliki adat dan bahasa sendiri, meski masih ada kemiripan. Tercatat ada 7 suku bangsa induk dalam suku Dayak yang memiliki 405 sub-suku. Diperkirakan populasi suku Dayak ini ada sekitar 6 juta jiwa.Tujuh suku bangsa induk tersebut adalah sebagai berikut:Suku Dayak Ngaju: memiliki empat anak suku yang terbagi menjadi sembilan suku kekeluargaan.Suku Dayak Apu Kayan: memiliki tiga anak suku yang masing-masing terbagi lagi menjadi tiga dan terbagi lagi menjadi 60 suku kekeluargaan.Suku Dayak Iban: memiliki 11 anak suku.Suku Dayak Klemantan: memiliki dua anak suku yang terbagi menjadi 87 suku kekeluargaan.Suku Dayak Murut: memiliki 44 suku kekeluargaan.Suku Dayak Punan: memiliki 52 anak suku.Suku Dayak Ot-Danum: memiliki 61 anak suku.Salah satu tradisi yang otentik adalah tata cara pemakamannya. Terdapat upacara Tiwah, yakni ritual untuk mengantar tulang-belulang orang yang sudah meninggal ke rumah kecil yang disebut Sandung.Dari segi agama dan kepercayaan, suku Dayak kini banyak yang memeluk agama Kristen namun ada juga yang menganut sistem kepercayaan dari leluhur.Ciri khas lainnya adalah mereka memiliki tutang atau tato di sekujur tubuh yang sakral. Mereka juga memanjangkan cuping telinga menggunakan pemberat dari logam sebagai simbol status sosial.2. Suku BanjarSalah satu rumah adat suku Banjar yang masih tersisa di Kalimantan Selatan adalah Rumah adat Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku yang terletak di situs cagar budaya Rumah Adat Banjar Teluk Selong Ulu di Jalan Martapura Lama nomor 28 RT 4, Desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (12/5/2016). Ini merupakan salah satu rumah adat berusia 205 tahun dan 150 tahun dari 11 tipe rumah adat yang sudah hampir punah. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom) Foto: Rachman HaryantoSelanjutnya ada Suku Banjar yang juga termasuk etnis asli Kalimantan. Mereka banyak tinggal di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, serta beberapa provinsi di Sumatera, seperti Riau dan Jambi.Populasi suku Banjar saat ini berjumlah sekitar 4,1 juta. Mereka mayoritas memeluk agama Islam. Dalam kekerabatan mereka, ada panggilan 'Ulun' yang sudah menjadi ciri khas.Dari segi linguistik, bahasa mereka berakar dari bahasa Melayu. Mereka juga memiliki budaya dan tradisi khas, seperti rumah Banjar, tari banjar, dan musik panting. Kuliner khasnya antara lain soto banjar dan sate banjar.Dikutip dari situs Pemprov Kalimantan Selatan, ada beberapa upacara adat suku Banjar, misalnya aruh ganal, yaitu upacara adat yang diikuti masyarakat Banjar di perantauan untuk merumuskan langkah dan kebijaksanaan membangun Banua Banjar.Ada juga upacara batimung, yakni upacara adat pengantin untuk membersihkan badan (semacam sauna). Kemudian ada upacara mandi-mandi untuk perempuan yang hamil pertama usia 7 bulan.3. Suku MelayuSuku Melayu banyak ditemukan di Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Di Kalimantan, suku Melayu banyak berdiam di Kalimantan Barat.Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya Handep Vol 1, No 2, Juni 2018, Yusriadi menjelaskan bahwa identitas Melayu di Kalbar mulai muncul sejak Islam masuk ke wilayah ini. Melayu digunakan untuk menyebut penduduk Kalimantan Barat yang beragama Islam.Orang Melayu datang dari jazirah Malaka dan menghuni pinggiran pulau dan membuat orang Dayak bergeser ke dalam. Mereka tidak mengikuti tradisi orang Dayak.Namun banyak orang Dayak yang kemudian memeluk Islam dan menjadi orang Banjar. Disebutkan bahwa 90 persen suku Banjar adalah orang Dayak yang masuk agama Islam.Suku Melayu ini khas dengan pakaian wanita bersarung dan berkebaya. Mereka tinggal di rumah bertiang. Beberapa kelompok tinggal di rumah apung.4. Suku TionghoaSuku Tionghoa atau China juga merupakan pendatang di Kalimantan, terutama berdiam di Kalimantan Barat. Antropolog Dr Heine Geldern menyebut kedatangan bangsa China di Kalimantan diperkirakan mulai sekitar seribu tahun yang lalu.Mereka datang untuk merantau dengan alasan faktor ekonomi. Banyaknya tambang emas membuat orang China datang untuk menjadi pekerja. Semakin banyak orang China yang datang membuat mereka berkelompok dan menjadi suku bangsa tersendiri.Namun orang China banyak yang menganut budaya leluhur mereka dan enggan menerima budaya lokal. Kelompok ini dikenal dengan sebutan China Totok. Sementara itu, ada juga yang menikah dengan penduduk lokal dan membentuk kelompok China peranakan dan berakulturasi dengan budaya lokal.5. Suku Bugis PagatanDikutip dari jurnal UIN Sunan Ampel, suku Bugis Pagatan adalah keturunan dari suku Bugis yang ada di Sulawesi Selatan. Mereka datang dan tinggal di Desa Pagatan, Kalimantan Selatan, sehingga dikenal sebagai Bugis Pagatan.Mereka ada sejak sekitar 1750, dengan pendiri seorang hartawan asal Wajo, Sulawesi Selatan. Orang Bugis Pagatan banyak bekerja sebagai nelayan, tetapi juga ahli membuat sarung tenun.Upacara tradisi mereka antara lain mappanretasi, yakni upacara keagamaan setiap tahun dan masih terpelihara oleh masyarakat Bugis Pagatan, terutama nelayan Bugis yang beragama Islam.6. Suku PaserSuku Paser tinggal di Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam dan Kristen. Suku ini juga mendirikan kerajaan Islam yaitu Kesultanan Paser.Suku Paser memiliki perbedaan dengan suku lain yang memilih bermukim di perairan. Suku Paser banyak tinggal di kawasan hutan lindung Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.7. Suku AgabagKemudian ada suku Agabag yang masih bersaudara dengan suku Dayak. Mereka sudah berabad-abad tinggal di Kalimantan. Populasinya tak banyak, yaitu sekitar 20 ribu jiwa dan kebanyakan di Kalimantan Utara.Mereka banyak menganut aliran kepercayaan bernama Kaharingan, yaitu mempercayai Tuhan yang dianut secara turun temurun. Ada yang menyebut bahwa Kaharingan masih merupakan cabang dari Hindu, karena mirip dalam segi ritual.8. Suku PunanPotret seorang suku Punan Batu yang mendiami Gunung Batu Benau Foto: IstimewaSuku Punan atau Dayak Punan kebanyakan tinggal secara menetap di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Jumlah populasinya juga kecil, yakni sekitar 20 ribu jiwa.Suku ini dikenal sebagai penjaga hutan rimba. Mereka masih hidup dengan pola tradisional dan terasing dari dunia luar. Warga luar sering mendapati suku ini saat masuk ke hutan dalam.9. Suku TidungDi Kalimantan Utara terdapat suku Tidung yang juga ditemukan di Sabah, Malaysia. Suku ini mayoritas beragama Islam dan berbudaya Melayu. Bahasa Tidung juga mirip dengan bahasa yang dipakai orang Kalimantan.Salah satu tradisi yang unik adalah larangan membuang air selama beberapa hari bagi pengantin laki-laki dan perempuan setelah menikah. Suku ini menjadi salah satu bagian ilustrasi kekayaan budaya Indonesia pada uang pecahan Rp 75 ribu.10. Suku KutaiFoto: Jokowi Dapat Gelar Adat dari Suku Dayak Kutai Barat (Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden)Terakhir ada suku Kutai yang masih termasuk Melayu dan juga rumpun dari suku Dayak. Mereka banyak tinggal di Kalimantan Timur dengan populasi sekitar 280 ribu jiwa.Mata pencaharian orang Kutai kebanyakan bertani di lahan kering dengan komoditas seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah. Namun ada juga yang mencari ikan di danau, sungai, maupun rawa.Tradisi suku ini antara lain adalah Erau, yaitu tarian untuk mengobati suatu penyakit. Kutai juga dikenal hal-hal mistisnya, seperti penggunaan mantra gaib.Dikutip dari situs Ibu Kota Negara (IKN), suku ini juga dilibatkan saat dimulainya pembangunan IKN. Mereka turut melakukan tradisi Pelas Benua sebagai doa untuk kelancaran pembangunan tersebut.Baca juga: Jejak Terakhir Telinga Panjang Dayak di Long Beluah

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya