Sebagai rukun agama Islam yang ke-5, haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh kaum muslim yang mampu untuk mengerjakannya. Oleh sebab itu, setiap muslim perlu untuk memahami urutan ibadah haji yang harus wajib dilaksanakan oleh jemaah. Berikut panduan urutan ibadah haji sebagai panduan bagi kaum muslim.Mengutip dari buku 'Amalan Pembuka Rezeki' oleh Karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, dijelaskan bahwa ibadah haji merupakan sebuah amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim yang mampu. Adapun ibadah haji bisa dikerjakan selama bulan Dzulhijjah.Terkait dengan perintah melakukan ibadah haji bagi kaum muslim yang mampu telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Ali Imran ayat 97. Sebagaimana Allah SWT berfirman:فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧Fîhi âyâtum bayyinâtum maqâmu ibrâhîm, wa man dakhalahû kâna âminâ, wa lillâhi 'alan-nâsi ḫijjul-baiti manistathâ'a ilaihi sabîlâ, wa mang kafara fa innallâha ghaniyyun 'anil-'âlamîn.Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."Kemudian terdapat dalil lainnya yang berisikan anjuran untuk mengerjakan ibadah haji bagi kaum muslim yang mampu melaksanakannya. Salah satunya melalui Surat Al-Hajj ayat 27-28. Melalui surat tersebut Allah SWT berfirman:وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ ٢٧ لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَۖ ٢٨Wa adzdzin fin-nâsi bil-ḫajji ya'tûka rijâlaw wa 'alâ kulli dlâmiriy ya'tîna ming kulli fajjin 'amîq. Liyasy-hadû manâfi'a lahum wa yadzkurusmallâhi fî ayyâmim ma'lûmâtin 'alâ mâ razaqahum mim bahîmatil-an'âm, fa kulû min-hâ wa ath'imul-bâ'isal-faqîr.Artinya: "(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir."Sebagai panduan bagi kaum muslim, terdapat urutan ibadah haji dari awal sampai akhir yang akan diuraikan di dalam artikel ini. Mari simak baik-baik penjelasannya berikut ini.Baca juga: 100 Ucapan untuk Orang Berangkat Haji yang Penuh Doa agar MabrurSyarat Wajib dan Sah HajiSebelum mengetahui urutannya, terlebih dahulu mari mengerti tentang syarat wajib dan sah ibadah haji bagi siapa saja yang menjalankannya. Dikutip dari buku 'Fiqih' karya Udin Wahyudin, dkk., dapat diketahui bahwa ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi oleh jemaah haji agar ibadahnya dianggap sah. Berikut syarat-syarat yang dimaksud.1. Beragama IslamIbadah haji merupakan salah satu rukun Islam, sehingga hanya kaum muslim saja yang diwajibkan melakukannya. Namun demikian, kaum muslim yang diwajibkan untuk berhaji adalah mereka yang dianggap mampu untuk mengerjakannya.2. BalighSelanjutnya, ibadah haji juga memiliki persyaratan harus dilakukan oleh seorang muslim yang sudah baligh. Adapun tanda-tanda seseorang telah baligh, yaitu salah satunya bagi laki-laki sudah keluar air mani saat bermimpi, sedangkan perempuan mengalami menstruasi. Tidak ada kewajiban melakukan ibadah haji bagi anak-anak.3. BerakalKemudian seseorang yang hendak mengerjakan ibadah haji juga harus berakal. Ini dikarenakan mereka harus memahami ketentuan, rukun, hingga tahapan dalam ibadah haji. Oleh sebab itu, orang yang berakal tidak berkewajiban menunaikan haji.4. MerdekaOrang yang berhaji adalah mereka yang merdeka dan bukan hamba sahaya. Artinya, kaum muslim yang masih berada dalam status menjadi budak tidak memiliki kewajiban beribadah haji.Rukun Ibadah HajiTidak hanya syarat sah dan wajib haji, terdapat juga rukun-rukun yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Serupa dengan ibadah yang lainnya, haji juga memiliki rukun yang perlu dipenuhi oleh seseorang untuk menyempurnakan ibadah tersebut. Haya binti Mubarak AI-Barik dalam bukunya 'Ensiklopedi Wanita Muslimah' menjelaskan rukun haji merupakan hal-hal yang tidak boleh ketinggalan untuk dilakukan.Hal tersebut perlu diperhatikan karena apabila rukun-rukun ditinggalkan, maka membuat ibadah haji itu sendiri tidak sah. Adapun rukun haji yang dimaksud adalah sebagai berikut.1. IhramPertama, ada ihram yang artinya berniat untuk menunaikan ibadah haji. Seperti namanya, ihram merupakan rukun ibadah haji yang mana jemaah menggunakan pakaian ihram atau pakaian yang tidak berjahit. Khusus jemaah laki-laki tidak boleh menggunakan penutup kepala. Sementara itu, jemaah perempuan harus menutup seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.2. WukufSelanjutnya, ada wukuf yang juga merupakan bagian dari rukun ibadah haji. Melalui wukuf jemaah akan berdiam sebentar di Arafah. Biasanya wukuf dilakukan di tanggal 9 Dzulhijjah.3. ThawafKemudian thawaf bisa dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Secara bahasa thawaf dapat diartikan sebagai mengelilingi. Dijelaskan dalam buku 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' karya Dr Muh. Hambali, MAg, bahwa thawaf di Ka'bah atau Baitullah telah disampaikan dalam sebuah firman Allah SWT. Melalui Surat Al-Hajj ayat 29 Allah SWT berfirman:ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ ٢٩Tsummalyaqdlû tafatsahum walyûfû nudzûrahum walyaththawwafû bil-baitil-'atîq.Artinya: "Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-'Atīq (Baitullah)."4. Sa'iRukun ibadah haji selanjutnya yaitu sa'i yang dapat dilakukan dengan berlari-lari kecil di antara Shafa dan Marwa. Sa'i dilakukan setelah thawaf sebanyak tujuh kali.5. TahallulLalu ada tahalul yang dimaknai sebagai bercukur atau menggunting rambut. Rukun ini dilakukan setelah melakukan sa'i. Adapun rambut yang digunting paling sedikit tiga helai. Tahalul ini6. TertibRukun ibadah haji yang terakhir adalah tertib. Dalam hal ini jemaah dapat mendahulukan ketentuan atau urutan dalam rukun haji dengan taat.Urutan Ibadah Haji dari Awal sampai AkhirLantas, bagaimana urutan dalam melakukan ibadah haji dari awal sampai akhir? Dihimpun dari buku 'Fikih Madrasah Ibtidaiyah SD Kelas 5' karya H Muhaemin Nur Idris, MAg dan H A Nurzaman, MA, serta 'Pendidikan Agama Islam Fikih Untuk Madrasah Aliyah Kelas X' oleh Drs H Djedjen Zainuddin, MA, berikut urutan ibadah haji dari awal sampai akhir.1. IhramIbadah haji dapat dibuka dengan ihram yaitu niat dengan ikhlas dan bulat untuk melakukan ibadah semata-mata kepada Allah SWT. Melalui ihram para jemaah akan mengganti pakaiannya dengan ihram dan memulai membersihkan dirinya. Baik itu dengan memotong kuku, mandi, berwudhu, hingga menyisir rambut. Kemudian jemaah akan menggunakan pakaian ihram.Ketentuan pakaian ihram untuk pria berupa dua helai kain putih yang tidak berjahit, sedangkan satu helai diselendangkan dan satu helai di sarungkan. Lalu untuk jemaah perempuan menggunakan pakaian yang menutup seluruh area tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.Pada saat ihram dilakukan, jemaah bisa mengerjakan sholat sunnah sebanyak dua rakaat. Pengerjaan sholat ini bisa dilakukan di miqat Bir Ali.2. Tawaf QudumSetelah ihram, jemaah akan melakukan tawaf qudum atau tawaf selamat datang saat mereka baru saja tiba di Masjidil Haram. Pada saat ini jemaah boleh melakukan sa'i, tetapi diperkenankan juga untuk tidak melakukannya.3. Wukuf di ArafahSelanjutnya, jemaah haji akan berangkat menuju Padang Arafah. Melalui urutan inilah jemaah dianjurkan untuk membaca talbiyah dan sholawat kepada Rasulullah SAW sekaligus keluarganya.Saat tiba di Padang Arafah, jemaah dapat melakukan wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah tepat setelah tergelincirnya Matahari atau sekitar waktu sholat Dzuhur. Wukuf dapat dilakukan sampai terbitnya fajar di tanggal 10 Dzulhijjah. Melalui wukuf inilah jemaah akan banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.4. Mabit di MuzdalifahSetelah wukuf di Arafah, jemaah akan melanjutkan perjalanan ibadah hajinya dengan berangkat ke Muzdalifah. Di sana mereka akan mabit atau bermalam. Biasanya ini dilakukan saat jemaah haji tiba di Muzdalifah sebelum jam 12 malam. Apabila sudah lewat tengah malam, maka jemaah bisa langsung menuju di Mina.Pada saat di Muzdalifah inilah jemaah dapat mengumpulkan batu kerikil yang berjumlah tujuh butir. Batu-batu ini nantinya akan digunakan untuk melempar jumrah pada hari tasyrik. Tidak hanya di Muzdalifah, batu-batu untuk lempar jumrah dapat diambil di Mina.5. Lempar Jumrah di MinaKemudian jemaah bisa melakukan lempar jumrah saat berada di Mina. Tahapan ibadah haji ini bisa dilakukan di tanggal 10 Dzulhijjah sesudah Matahari terbit. Jemaah bisa melempar jumrah sebanyak tujuh lemparan dengan setiap lemparannya mengucapkan bacaan takbir.6. Tawaf Tujuh KaliJemaah haji lalu melaksanakan tawaf ifadah dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dengan cara mengelilingi Ka'bah tujuh kali. Tawaf ini harus dilakukan di Masjidil Haram dan tidak boleh dilakukan di luar area tersebut.7. TahalulSebagai amalan yang disunnahkan, tahalul merupakan bagian dari rukun haji. Tahalul dilakukan dengan memotong rambut paling sedikit tiga helai. Namun, bagi pria disunnahkan untuk mencukur seluruh rambutnya.8. Tawaf WadaKalau sebelumnya ada tawaf qudum yang merupakan tawaf selamat datang, kali ini ada tawaf wada yang dikenal sebagai tawaf perpisahan. Urutan ibadah haji ini dikerjakan oleh jemaah sebelum meninggalkan kota Makkah. Pengerjaan tawaf wada dilakukan serupa dengan tawaf ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.Baca juga: 5 Biografi Tokoh Pendidikan Nasional dan PemikirannyaDemikian tadi urutan ibadah haji dari awal sampai akhir lengkap dengan syarat dan rukunnya. Semoga informasi ini membantu.