Umat muslim akan segera merayakan hari raya Idul Adha 2025. Namun, di Indonesia seringkali penetapan tanggal perayaannya bisa berbeda tergantung metode yang digunakan oleh masing-masing organisasi keagamaan di Indonesia, seperti Pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU).Mengetahui perayaan tanggal Idul Adha sangat penting bagi umat islam. Pada hari Idul Adha diselenggarakan puncak pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, umat islam di seluruh negeri juga memperingati hari ini dengan menyembelih hewan kurban untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim AS.Baca juga: Catat! Ini Daftar Long Weekend Idul Adha 2025Lalu kapan tepatnya tanggal Idul Adha 2025? Berikut Uraiannya:Tanggal Idul Adha 2025Perayaan Idul Adha di Indonesia terkadang dilakukan pada waktu berbeda karena terdapat beberapa versi. Seringkali ada perbedaan waktu penentuan Idul Adha menurut versi Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah Indonesia. Perbedaan waktu penetapan Idul Adha ini disebabkan metode penanggalan yang berbeda.Tahun ini, Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada Jumat 6 Juni 2025, berdasarkan penetapan dari tiga pihak berbeda, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Pemerintah melalui Kementerian Agama RI. Meski begitu, metode penentuan yang digunakan oleh masing-masing pihak berbeda. Berikut rinciannyaIdul Adha Menurut MuhammadiyahPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah secara resmi menetapkan Idul Adha 1446 Hijriah pada tanggal Jumat 6 Juni 2025. Keputusan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal, yang tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 Hijriah.Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025, sehingga 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha bertepatan dengan Jumat 6 Juni 2025.Idul Adha Versi Nahdlatul Ulama (NU)Sementara itu, Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bojonegoro juga merilis almanak yang memperkirakan Idul Adha 1445 Hijriah akan jatuh pada Jumat 6 Juni 2025. Perhitungan ini didasarkan pada posisi hilal saat matahari terbenam, yang diprediksi telah memenuhi kriteria imkanur rukyah atau kemungkinan terlihatnya hilal.Namun demikian, NU tetap akan menunggu konfirmasi melalui rukyatul hilal atau pengamatan langsung terhadap hilal pada tanggal 29 Dzulqadah untuk memastikan awal bulan Dzulhijjah. Dengan kata lain, meski secara hisab hasilnya serupa, kepastian hari raya tetap akan mengacu pada hasil pengamatan bulan sabit.Idul Adha Menurut PemerintahPemerintah Indonesia juga memperkirakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah jatuh pada Jumat 7 Juni 2025, sebagaimana tertuang dalam Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI.Tanggal tersebut juga dicantumkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Dalam SKB tersebut, Idul Adha telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.Meski demikian, penetapan resmi dari pemerintah masih menunggu sidang isbat yang biasanya digelar pada malam ke-29 Dzulqadah. Sidang ini akan melibatkan para ahli falak, perwakilan ormas Islam, dan instansi terkait untuk menentukan apakah hilal sudah terlihat guna menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah secara resmi.Baca juga: Arti Idul Adha dan Istilah Lebaran HajiMakna Idul Adha 2025Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang bersedia menyembelih putranya, Nabi Ismail AS, demi menaati perintah Allah SWT merupakan salah satu kisah paling agung dalam Islam. Kisah ini menjadi teladan luar biasa tentang keimanan, keteguhan hati, dan ketundukan seorang hamba kepada Tuhannya. Dari peristiwa ini, umat Muslim dapat mengambil sejumlah pelajaran penting:1. Ketakwaan kepada Allah SWTTakwa berarti ketaatan total seorang hamba kepada Allah, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Nabi Ibrahim AS menunjukkan ketakwaan sejati ketika bersedia melaksanakan perintah yang sangat berat yakni menyembelih anak kandungnya sendiri. Ketaatan tanpa ragu inilah yang menjadi contoh bagi umat Islam dalam meniti jalan keimanan dan menjalani kehidupan dunia dengan tetap berpijak pada koridor ajaran agama.2. Mempererat Hubungan Sesama ManusiaIslam menekankan pentingnya menjalin hubungan baik antar sesama manusia atau hablum minannas. Kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Misalnya, melalui ibadah kurban, umat Islam diajarkan untuk berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Hewan kurban yang disembelih lalu dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan merupakan wujud nyata dari solidaritas dan kasih sayang.Demikian pula dengan ibadah puasa, yang mengajarkan empati terhadap kaum dhuafa yang kerap mengalami kelaparan dan kesulitan hidup. Semua ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial.3. Peningkatan Kualitas DiriKisah keluarga Nabi Ibrahim AS juga mencerminkan keteguhan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menghadapi ujian. Ketika harus tinggal di lembah tandus yang jauh dari keramaian, mereka tetap bertawakal kepada Allah. Sebagai balasannya, Allah SWT mengaruniakan mata air Zamzam yang hingga kini tidak pernah kering.Pelajaran penting lainnya dari Iduladha adalah bahwa semua manusia sejatinya setara di hadapan Allah. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya. Bagi mereka yang menjalankan ibadah haji, momen wukuf di Arafah menjadi pengingat bahwa kelak seluruh manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.Nah, itulah sejarah dan makna dari Hari Raya Idul Adha yang akan diperingati oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia dalam waktu dekat ini. Semoga bermanfaat ya, detikers!Disclaimer: Artikel ini telah mengalami perubahan pada hari ini, Senin 5 Mei 2025 pukul 09.49 WIB. Mohon maaf atas kesalahan dari redaksi.Lihat juga Video 'Ide Menu Makanan Lebaran Haji yang Wajib Dicoba':[Gambas:Video 20detik]Saksikan juga Sudut Pandang: Korban Sirkus OCI, Jalan Panjang Mencari Keadilan[Gambas:Video 20detik]