Kronologi Aksi May Day di Semarang Berujung Ricuh

Kronologi Aksi May Day di Semarang Berujung Ricuh

ams2025/05/02 13:21:08 WIB
Massa berbaju hitam di tengah di aksi buruh di Semarang, Kamis (1/5/2025). Foto: dok. Polda Jateng

Aksi May Day alias Hari Buruh di Kota Semarang berakhir ricuh. Aksi itu diwarnai vandalisme, hingga pelemparan petasan.Dihimpun detikJateng, Jumat (2/5/2025), berikut kronologi peristiwa aksi itu hingga berakhir ricuh.Kamis, 1 Mei 2025Pukul 14.00 WIBMassa buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, sejak pukul 14.00 WIB.Aksi itu diikuti aliansi buruh dari KASBI, KSPIP, FSPMI, KSPN, serta beberapa mahasiswa. Buruh dan mahasiswa saling menyampaikan orasi di atas mobil komando dalam aksi tersebut. Massa buruh juga membawa bendera dan poster tuntutan.Pukul 16.25 WIBPukul 16.25 WIB, terjadi aksi dorong antara kelompok berbaju hitam dan mengenakan masker, dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan gerbang Kantor Gubernur Jateng.Kelompok berbaju hitam berusaha untuk memasuki Kantor Gubernur Jateng, akan tetapi niat mereka dihalau aparat kepolisian yang menggunakan tameng. Massa demo lalu merusak pagar tanaman kota yang berada di depan Kantor Gubernur Jateng.Massa juga terlihat sempat membakar gerbang taman tersebut. Mereka tetap mencoba memasuki gedung Kantor Gubernur Jateng dan terlibat saling dorong dengan kepolisian.Baca juga: Aliansi Buruh Sayangkan Adanya Kericuhan Saat May Day di SemarangPukul 17.30 WIBPada pukul 17.30 WIB, kericuhan mulai memuncak dan personel Brimob mulai melempar gas air mata dan water cannon ke arah massa. Terdengar pula suara petasan yang dinyalakan.Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan pihaknya melakukan pengamanan untuk mengendalikan massa unjuk rasa Hari Buruh."Serikat buruh dan buruh telah menyampaikan aspirasinya dan telah diterima oleh Gubernur, alhamdulillah berjalan lancar. Namun, di balik ini semua ternyata ada satu kelompok lagi, yaitu kelompok anarko yang bergabung dengan kelompok mahasiswa lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa anarkis," kata Artanto di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (1/5) malam.Ia menyebut massa tersebut melakukan pembakaran, pelemparan terhadap petugas, sehingga dibubarkan dengan cara didorong. Ia menyebut hal tersebut sesuai dengan SOP kepolisian."Alhamdulillah pendorongan berjalan dengan baik dan aksi kegiatan anarko berhasil kita bubarkan," ujarnya.Aksi demo di Semarang berlangsung ricuh, Kamis (1/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJatengSaat pihak kepolisian melempar gas air mata dan water cannon, beberapa pendemo juga tampak dibawa aparat menuju Kantor Dinas Sosial Jateng. Beberapa dari mereka ditangkap pihak kepolisian. Salah satunya wartawan media online Tempo, Jamal Abdun Nashr (32)."Tadi waktu polisi nangkap beberapa orang, karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi, ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu nangkep didokumentasikan, akhirnya aku ditarik," kata Jamal kepada detikJateng."Habis itu dibawa masuk, HP-ku diminta, diminta untuk videonya dihapus. Waktu aku lihat di HP-ku udah nggak ada file videonya," lanjut Jamal.Usai ditarik dan ditangkap pihak kepolisian, Jamal akhirnya bisa keluar setelah wartawan lainnya meyakinkan kepolisian bahwa Jamal merupakan seorang wartawan yang tengah meliput demo.Setelahnya beberapa orang dari kelompok berbaju hitam diamankan polisi. Polisi lalu menyisir area demo di sekitar Kantor Gubernur Jateng hingga Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan.Pukul 18.00 WIBMassa aksi di Kantor Gubernur Jateng bubar sekitar pukul 18.00 WIB. Sebagian besar dari mereka bersembunyi di kampus Undip Pleburan. Pihak kepolisian terlihat berjaga di area Undip Pleburan.Pukul 20.00 WIBSekitar pukul 20.00 WIB, tampak puluhan orang berbadan tegap dan besar, berpakaian hitam, berjaga di depan gerbang kampus."Polisi dan ratusan preman melakukan pengepungan kampus Undip yang di dalamnya terdapat 400-an mahasiswa yang sedang mengamankan diri," kata pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, M Safali di depan kampus Undip Pleburan, Semarang, Kamis (1/5).Saat itu pula, seorang anggota polisi berinisial E, ditahan di area kampus oleh massa aksi. Wakapolda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Latif Usman pun berkoordinasi dengan Rektorat Undip."Ini Wakapolda koordinasi dengan Rektorat Undip untuk dapat menjemput anggota yang tadi di dalam kampus. Alhamdulillah anggota sudah bisa keluar dari kampus dan kembali ke kantor," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto saat dihubungi wartawan, Kamis (1/5) malam."Sifatnya koordinasi, namanya menjalin hubungan, komunikasi, koordinasi dengan baik dengan pihak Undip. Koordinasi karena ada salah satu anggota kita di dalam. Koordinasi selesai, anggota bisa dikeluarkan dan kembali ke kantor," jelasnya.Baca juga: Polda Jateng Bubarkan Kelompok Berbaju Hitam Ganggu Aksi May Day di SemarangPukul 22.30 WIBUsai anggota kepolisian yang ditahan bisa bebas, sekitar pukul 22.30 WIB, sejumlah orang berbadan tegap dan besar yang mulanya berjaga di depan gerbang kampus Undip Pleburan pun akhirnya bubar.Selain itu, pihak kepolisian juga melepas empat mahasiswa yang sebelumnya diamankan saat aksi ricuh. Keempat mahasiswa itu disebut tak terlibat aktvitas anarkis, sedangkan 14 orang lainnya masih diperiksa."Empat mahasiswa sudah dipulangkan karena secara tidak langsung ada di tempat tapi tidak terkait dengan kegiatan anarkis," jelas Artanto."Ada 14 (mahasiswa) yang masih di dalam, kita lakukan pemeriksaan, itu semua terlibat anarkis. Masih dilakukan pemeriksaan. Kalau terbukti melakukan tindak pidana, ya kita proses hukum," imbuhnya.Tiga di antara mahasiswa yang ditangkap tersebut juga merupakan anggota Lembaga Pers Mahasiswa. Artanto mengatakan ketiga mahasiswa masih dalam pemeriksaan."Tiga (anggota) Persma masih dilakukan pemeriksaan," tuturnya.Aksi demo di Semarang berlangsung ricuh, Kamis (1/5/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJatengPukul 23.00 WIBTampak massa aksi meninggalkan kampus sekitar pukul 23.00 WIB. Beberapa dari massa aksi kemudian mendatangi Mapolrestabes Semarang, Kecamatan Semarang Selatan.Mereka sempat bermalam di halaman Mapolrestabes Semarang dan menuntut 14 mahasiswa yang masih diperiksa segera dilepas.Baca juga: 14 Orang Diperiksa Buntut Ricuh Saat May Day Semarang, 4 Mahasiswa Dipulangkan

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya