Emiten EBT Mau Geber Proyek PLTA Pakai Dana IPO

Emiten EBT Mau Geber Proyek PLTA Pakai Dana IPO

acd2025/05/02 11:49:25 WIB
Foto: Istimewa

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 akan segera disahkan. Rencananya, pada RUPTL ini pemerintah akan mendorong pembangkit energi baru terbarukan (EBT).Presiden Direktur PT Hero Global Investment Tbk (HGII) Robin Sunyoto mengatakan, RUPTL bukan sekadar rancangan tapi merupakan peta jalan energi Indonesia."Kami melihat RUPTL terbaru bukan sekadar dokumen perencanaan, melainkan peta jalan masa depan energi Indonesia," ujar Robin dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025)."Dengan pengalaman dan portofolio yang kami miliki, kami optimistis dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan transisi energi bersih yang berkelanjutan," lanjutnya.Baca juga: PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T Bangun Infrastruktur Listrik, Apa Saja?Pihaknya menyatakan akan mengambil langkah strategis untuk berpartisipasi aktif dalam agenda tersebut. Perseroan mendapatkan Rp 260 miliar sebagai dana IPO yang dialokasikan untuk mendukung dua proyek prioritas yaitu 66,82% untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 25 MW, adapun 31,45% untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas 10 MW.Kedua proyek itu direncanakan mulai berjalan pada tahun 2025 sehingga HGII dapat langsung memanfaatkan momentum percepatan pembangunan pembangkit baru sesuai dengan arah RUPTL."Dengan fondasi keuangan yang kuat dan fokus strategis pada sektor energi terbarukan, HGII optimistis mampu merealisasikan proyek-proyek ini secara optimal, memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi pemegang saham sekaligus berkontribusi pada masa depan energi hijau Indonesia," ujar Robin.Sebagai informasi, pada kuartal I 2024 total aset perseroan meningkat menjadi Rp 963,3 miliar, dibandingkan akhir 2024 sebesar Rp 715,8 miliar. Kenaikan ini didukung terutama oleh peningkatan kas dan setara kas menjadi Rp 274,2 miliar dari sebelumnya Rp 17,7 miliar.Peningkatan kas tersebut merupakan hasil dari penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada Januari 2025. Perseroan juga membukukan laba bersih Rp 6,88 miliar.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya