Puasa Senin yang jatuh pada hari terakhir bulan Syawal menjadi kesempatan bagi muslim untuk memperkuat ibadah dengan niat yang benar dan penuh keikhlasan. Pada bulan Syawal, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa enam hari sebagai bentuk sunah yang sangat dianjurkan setelah puasa Ramadan.Namun, bagi yang ingin menggabungkan puasa sunah Syawal dengan puasa Senin, ada niat khusus yang perlu diucapkan untuk memastikan sahnya ibadah tersebut. Pada hari terakhir bulan Syawal, niat puasa Senin sekaligus puasa Syawal menjadi momen penting bagi muslim untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda.Adapun bacaan niat puasa Senin di hari terakhir bulan Syawal, baik dalam bahasa Arab maupun Latin, dapat dibaca dengan niat yang tulus agar ibadah ini diterima Allah SWT. Berikut niat puasa Senin dan Syawal di hari terakhir bulan Syawal 1446 Hijriah.Baca juga: Ini Tanggal Idul Adha Menurut Muhammadiyah, Versi Pemerintah Kapan?Niat Puasa Senin dan Puasa Syawal Niat puasa Senin dan puasa Syawal memiliki keistimewaan tersendiri, karena dapat dilakukan sekaligus. Untuk memastikan puasa yang dijalankan sah, penting untuk mengucapkan niat dengan benar. Adapun bacaan niat berpuasa Syawal yang digabung dengan puasa Senin, baik dalam bahasa Arab maupun Latin, adalah sebagai berikut.1. Niat Puasa Seninنَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ.2. Niat Puasa Syawal Malam Hariنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.Artinya: Aku berniat puasa sunnah enam hari Syawal esok hari karena Allah ta'ala.3. Niat Puasa Syawal Siang Hariنَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.Artinya: Aku berniat puasa sunnah 6 hari Syawal hari ini karena Allah ta'ala.4. Niat Puasa Penggabungan Senin dan SyawalUmat Islam juga bisa membaca niat puasa Senin dan Syawal yang digabung. Untuk niat puasa Syawal yang sekaligus puasa Senin, bisa mengucapkannya dengan lafal dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.Latin: Saya niat untuk berpuasa sunah Syawal sekaligus puasa hari Senin karena Allah ta'ala.Baca juga: Bulan Syawal Sampai Tanggal Berapa?Hukum Menggabungkan Niat Puasa Syawal dan Senin-KamisDilansir dari laman Bimas Islam Kementerian Agama, puasa Syawal dan puasa Senin-Kamis sama seperti puasa pada umumnya, yang berpuasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam, menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.Puasa Syawal sering kali bertepatan dengan hari-hari istimewa lainnya, seperti Senin dan Kamis yang juga dianjurkan untuk berpuasa. Pertanyaannya kemudian, bolehkah seseorang niat puasa Syawal sekaligus puasa Senin atau Kamis?Menurut mayoritas ulama, puasa Syawal adalah sunah muakkadah. Artinya, tidak wajib tapi sangat dianjurkan untuk dilakukan. Lebih utama jika dilaksanakan berturut-turut, namun sah dan tetap berpahala walau dilaksanakan tidak berurutan selama masih di bulan Syawal.Para ulama sepakat bahwa menggabungkan niat puasa Syawal dengan Senin-Kamis adalah sah dan diperbolehkan. Hal ini karena keduanya merupakan puasa sunah yang tergolong sama, dan tidak terdapat larangan untuk menggabungkan dua ibadah sunah yang jenisnya sama.Jadi, seseorang yang ingin mendapatkan keutamaan dari dua ibadah sekaligus dalam satu hari diperbolehkan menyatukan niatnya. Sebagai contoh, jika seseorang ingin puasa Syawal dan kebetulan hari itu adalah Senin, maka ia boleh meniatkan puasa Syawal dan Senin dalam satu niat, sehingga memperoleh pahala dari kedua ibadah tersebut.Hukum ini tidak hanya berlaku untuk puasa Syawal, tetapi juga mencakup puasa sunah lainnya seperti puasa Arafah dan Asyura. Bila puasa Arafah atau Asyura bertepatan hari Senin atau Kamis, seseorang pun diperbolehkan menggabungkan niatnya untuk kedua puasa tersebut.Menggabungkan niat dua puasa sunah diperbolehkan selama syarat-syaratnya terpenuhi dan niatnya jelas. Prinsip yang digunakan adalah adanya dua sebab yang sah dalam satu ibadah, dan apabila niat mencakup keduanya, maka pahalanya juga akan mengikuti masing-masing sebab tersebut.Hal ini mirip seseorang yang bersedekah kepada kerabat, di mana ia mendapatkan dua keutamaan sekaligus, keutamaan sedekah dan menyambung tali silaturahmi. Seperti yang dikatakan Syaikh Abu Bakar Syatha dalam kitab l'anatut Thalibin berikut ini."Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya. Ini seperti bersedekah kepada famili yang niat sedekah dan silaturrahmi."