Stephanie Regina bukan nama asing di dunia branding. Sebelum mendirikan Haloka Talks dan Haloka Creativ, ia meniti karier sebagai Brand Manager di perusahaan FMCG ternama. Pengalaman ini membentuk visi membangun agensi yang membantu brand menemukan purpose unik di pasar.Dari kantor kecil di Jakarta hingga kini berekspansi ke Yogyakarta dengan klien besar, perjalanan Stephanie penuh inspirasi. Yang menarik, ekosistem Apple, dari MacBook hingga iPhone, menjadi pendamping setia dalam transisinya dari profesional korporat ke entrepreneur sukses.Membangun Visi dari Pengalaman FMCGDi FMCG, Stephanie belajar bahwa brand yang kuat bukan hanya soal profit, tetapi juga purpose yang membangun ikatan emosional dengan audiens. "Di perusahaan sebelumnya, semua brand punya purpose yang jelas. Itu membuat komunikasi lebih dekat dengan audiens," ungkapnya.Baca juga: Persaingan Bisnis Data Center di RI Makin Sengit, Ini Jadi BuktinyaVisi ini ia bawa ke Haloka Creativ, agensi yang fokus membantu klien menemukan posisi unik melalui strategi branding berbasis purpose. Berawal dari membuat konten sharing seputar branding, Stephanie kemudian memberanikan diri mendirikan agensinya sendiri.Perjalanan bisnisnya dimulai dari Yogyakarta, namun kini ia telah memiliki tim yang berkembang pesat di Jakarta dan melayani banyak klien ternama.Stephanie Regina. Foto: Adi Fida Rahman/detikinetEkosistem Apple Dukung Transisi yang MulusMenariknya, teknologi memainkan peran penting dalam transisi karier dan pertumbuhan bisnis Stephanie. Ia menceritakan bagaimana ekosistem Apple, khususnya MacBook, memfasilitasi langkah awalnya sebagai entrepreneur.Stephanie awalnya mengaku bukan pengguna Apple. iPhone 11-hadiah dari mantan pacar yang kini jadi suami-adalah perangkat pertamanya. Kini, ia menggunakan iPhone 16 untuk membuat konten dan berkomunikasi dengan klien.Saat memulai bisnis, ia pun beralih ke MacBook dan merasakan kemudahan transisi yang luar biasa. "Begitu aku pindah pakai MacBook, transitioning-nya gampang banget, cepat banget, langsung mudah dipakai," kenang perempuan yang kerap disapa Hannie ini.MacBook kini menjadi andalannya untuk brainstorming dengan aplikasi Freeform dan Notes, sementara iPad Mini menggantikan buku catatan untuk mencatat ide di mana saja.Baca juga: Strategi Pemerintah dan e-Commerce Bikin Produk UMKM MenduniaEkosistem Apple memungkinkan Stephanie menjaga alur kerja seamless. Fitur AirDrop dan iCloud mempermudah kolaborasi tim, seperti berbagi desain antar anggota tim dengan cepat. Saat meeting online, kamera 12MP pada MacBook dengan fitur Center Stage dan Desk View membuatnya tampil profesional, bahkan saat ia bergerak atau ingin menunjukkan dokumen. Fitur iPhone Mirroring juga jadi game-changer."Saya bisa drag-and-drop file dari iPhone ke MacBook untuk edit konten, bahkan upload Instagram Story langsung dari MacBook," ungkap lulusan Prasetiya Mulya Business School ini.Cerita tentang transformasi Haloka Group pun belum berhenti di sini. Bersama timnya, Stephanie kini aktif mengeksplorasi berbagai inovasi baru, termasuk memanfaatkan ekosistem Apple untuk mempercepat kolaborasi, produksi konten, hingga memperkuat branding klien.