Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

Begini Prosedur Pengawetan Jenazah Paus Fransiskus sebelum Dimakamkan

kna2025/04/26 06:02:18 WIB
Jenazah Paus Fransiskus. (Foto: via REUTERS/Francesco Sforza)

Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) setelah disemayamkan selama tiga hari di Basilika Santo Petrus. Para pelayat dapat mendatangi peti jenazahnya yang terbuka untuk memberikan penghormatan terakhir mulai Rabu hingga Jumat malam.Dengan ribuan jamaah yang diperkirakan akan mengantre untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada Paus Fransiskus, sejumlah langkah telah diambil untuk menghindari pembusukan, seperti yang terjadi pada Paus-Paus sebelumnya.Jenazah Fransiskus menjalani proses pembalsaman sementara yang dikenal sebagai tanatopraksi, menurut Andrea Fantozzi, pendiri Institut Nasional Tanatopraksi Italia (INIT)."Tujuannya adalah memperlambat proses pembusukan alami," ucap Fantozzi kepada AFP.Prosedur ini menggunakan cairan kimia dan harus dilakukan dalam waktu 36 jam setelah kematian dan memakan waktu beberapa jam.Praktik ini, yang diatur di Italia berdasarkan undang-undang yang disahkan pada tahun 2022, dianggap sebagai evolusi modern dari pembalsaman, dan dibedakan dengan penggunaan zat yang kurang invasif yang lebih menghormati tubuh manusia.Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan pengawet ke dalam sistem arteri, desinfeksi menyeluruh pada tubuh, riasan korektif, dan penataan tangan dan wajah untuk memastikan penampilan yang tenang dan damai.Vatikan menerbitkan gambar pertama pada hari Selasa (22/4) dari Paus Fransiskus di peti matinya yang terbuka, mengenakan jubah kepausan merah, mitra di kepalanya, dan rosario di antara jari-jarinya. Gambar-gambar tersebut berasal dari kebaktian Senin (21?4) malam di kapel Casa Santa Marta, kediaman Vatikan tempat ia tinggal selama 12 tahun kepausannya, dan tempat ia meninggal.Fantozzi menolak untuk mengonfirmasi apakah ia turut dalam proses tersebut dengan alasan masalah privasi dan ketentuan protokol Vatikan. Vatikan menolak berkomentar.Media Italia melaporkan bahwa Fantozzi mengawasi pembalsaman pendahulu Fransiskus, Benediktus XVI, yang meninggal pada tahun 2022 hampir satu dekade setelah mengundurkan diri sebagai paus.Baca juga: Kesaksian Dokter yang Dampingi Paus Fransiskus di Detik-detik KematiannyaNEXT: Kondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggalKondisi terakhir Paus Fransiskus sebelum meninggalDr Sergio Alfieri, dokter yang merawat Paus Fransiskus, mengatakan mendapat panggilan telepon sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat untuk segera datang ke Vatikan. Ia tiba di tempat sekitar 20 menit kemudian.Dia menjadi dokter yang mengawasi perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit Gemelli di Roma pada awal tahun 2024. Paus sempat menghabiskan waktu lima minggu di rumah sakit tersebut untuk melawan pneumonia bilateral."Saya memasuki kamarnya dan dia (Fransiskus) membuka matanya. Saya memastikan bahwa tidak ada masalah pernapasan, dan kemudian saya mencoba memanggil namanya, tetapi dia tidak menanggapinya," tutur Dr Alfieri, kepada APNews.Menurut Dr Alfieri, terlalu berisiko memindahkan Paus kembali ke rumah sakit Gemelli, tempat ia dirawat karena infeksi pernapasan kompleks. Dua jam setelah kondisinya memburuk, Paus dinyatakan meninggal dunia karena stroke."Ia meninggal tanpa penderitaan, di rumah," ujar Dr Alfieri.Baca juga: Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan, Bagaimana Proses Pengawetannya?

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya