Pendaki yang hilang di Gunung Merbabu, Sugeng Parwoto (50), telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan separuh tubuhnya terlilit tenda. Sebelum diketahui hilang, warga Krasak RT 4 RW 4 Tlogorejo, Tlogorejo, Temanggung, itu bersama sejumah pendaki lainnya. Mereka sempat kena badai di Pos 5.Sugeng Parwoto mendaki ke Gunung Merbabu melalui jalur Timboa, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Setelah empat hari operasi pencarian, survivor akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis (24/4) sekitar pukul 17.30 WIB.Korban ditemukan di tebing jurang di antara pos 4 dan pos 5, dengan kemiringan tebing kurang lebih 80 derajat. Saat ditemukan tubuh korban terlilit tenda dari perut ke bawah. Yang terlihat hanya dada ke atas, termasuk tangan dan kepala.Baca juga: Jenazah ASN Temanggung Pendaki Merbabu Dievakuasi dari Tebing CuramBerikut Kronologi KejadiannyaJumat (18/4) SiangKoordinator Posko Operasi SAR gabungan basecamp Timboa, Tri Puji Sugiharto, menjelaskan kronologi dari awal survivor mulai mendaki hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal."Secara singkatnya survivor itu izin kepada istri pengin untuk muncak di Merbabu lewat jalur Timboa. Pak Sugeng ini hanya pendaki, bukan peduli situs, murni pendaki," kata Koordinator Posko Operasi SAR gabungan basecamp Timboa, Tri Puji Sugiharto, kepada para wartawan di basecamp Timboa, Jumat (25/4/2025).Dijelaskan dia, Sugeng Parwoto mendaki ke puncak Merbabu melalui jalur Timboa pada Jumat (18/4) pekan lalu. Setelah salat Jumat di dekat basecamp Timbo, Dukuh Margomulyo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, dia mulai naik.Dia berangkat dari rumah sendirian. Dari Timboa, ada 2 orang yang juga naik ke Merbabu. Sehingga mereka berangkat naik bertiga."Sampai di Pos 3, Pak Sugeng dan 2 orang ini terpisah, karena keterkaitan endurance. Endurance Pak Sugeng masih fit, yang 2 orang ini berhenti untuk melaksanakan flying camp di area pos 3 dan Pak Sugeng melanjutkan rencana kegiatan ber-flying camp di pos 5," papar Tri.Pukul 21.30 WIB, Sugeng di Pos 5Lebih lanjut Tri Puji menyampaikan, sesampainya di Pos 5, sekitar pukul 21.30 WIB, Sugeng Parwoto bertemu dengan rombongan 7 orang pendaki lain.Berdasarkan keterangan dari rombongan tersebut, lanjut dia, Sugeng Parwoto sampai di Pos 5 tersebut dalam keadaan basah kuyup. Kemudian dia dibantu oleh rombongan 7 pendaki itu untuk mendirikan tenda dan membuat api unggun."Setelah itu makan malam sendiri-sendiri. Pak Sugeng makan sendiri di dalam tenda, rombongan Pak Soni (7 pendaki) juga makan sendiri. Sebenarnya dari awal sudah diajak bareng-bareng tapi Pak Sugeng memilih di tenda sendiri," kata dia.Kemudian pada pukul 22.00 WIB, rombongan Soni tersebut masuk tenda untuk tidur. Ada satu pendaki yang masih terjaga sampai pukul 24.00 WIB.Baca juga: Kolega Ungkap Sosok Sugeng ASN Temanggung yang Tewas di Gunung MerbabuPukul 01.30 WIB Terjadi BadaiPada sekitar pukul 01.30 WIB, Sabtu (19/4), terjadi badai di Pos 5."Mereka terbangun karena ada badai tersebut. Selanjutnya mereka mengobservasi bahwa Pak Sugeng tidak ada di TKP (Pos 5), bersamaan dengan tendanya," jelasnya.Yang ada hanya sepatu, 4 botol air minum yang tiga sudah kosong dan satu botol tinggal setengah. Juga ada sarung tangan.Kamis (24/4) SoreKorban akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis (24/4) sore kemarin di tebing jurang antara pos 4 dan pos 5. Korban ditemukan di tebing dengan kemiringan sekitar 80 derajat dalam kondisi sudah meninggal dunia.