Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan pembangunan pabrik BYD tidak lagi diganggu aksi premanisme organisasi kemasyarakatan (ormas). Namun dia mengungkap masalah lain terkait pembebasan lahan."Nggak, itu berita lama. Cek saja, sekarang sudah sangat aman," kata Dedi dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (24/4/2025)."Dicek deh, nggak ada lagi itu premanisme sekarang di sana. Yang, yang jualin Aqua aja udah hampir nggak ada sekarang, nggak ada. Itu cerita lama aja. Makanya yang diperlukan oleh kita itu tindakan. Jadi, kalau ada problem, ambil tindakan, ada problem, ambil tindakan," ungkapnya.Baca juga: Waspada Penipuan Lowongan Kerja BYD, Ini Ciri-cirinyaDedi mengungkapkan masalah yang timbul saat ini adalah pembebasan tanah. Ada beberapa pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan dari investasi yang datang dari luar negeri."Nah, tinggal ada beberapa wilayah yang pembebasan tanahnya masih terkendala. Sebenarnya problem di... gini loh, problem di Subang itu bukan di premanisme, problem di Subang itu adalah percaloan tanah," kata Dedi.Dia menjelaskan ada pihak yang mencoba mencari untung dengan menjual tanahnya dengan mematok harga sangat tinggi."Ada beberapa pihak yang menguasai tanah ya, mungkin sudah di-DP dulu sama pemiliknya, kemudian dia menawarkan harga yang sangat tinggi. Ada katanya sih, saya nggak tahu-dengar langsung ya, ada yang nawarin Rp 20 juta per meter, ada Rp 10 juta per meter, ada Rp 5 juta," ujar Dedi.Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu ormas dan aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy Soeparno saat memenuhi undangan pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China."Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini," kata Eddy dalam akun Instagramnya dikutip Minggu (20/4/2025).Baca juga: BYD Buka Suara soal Kabar Pembangunan Pabrik di Subang Diganggu Ormas"Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," tambah dia.Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, mengatakan pembangunan pabrik berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan tanpa kendala."Hingga saat ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan dengan baik," kata Luther kepada detikOto, Selasa (22/4/2025)."Dan kami sedang fokus untuk menyelesaikan proses pembangunan sesuai dengan komitmen dengan pemerintah," tambah dia.