Apa jadinya kalau komik lokal hadir dan dipromosikan di ajang bertaraf internasional? Tentunya jadi hal yang nggak biasa dong.Untuk pertama kali, Intellectual Property (IP) dari tiga komik lokal Indonesia bakal melaju ke Cannes, Paris. Di ajang Marche du Film, bagian dari Festival Film Cannes 2025, ada sebuah showcase yang memamerkan IP Asia bernama Asian IP Showcase.Tiga karya IP komik yang mewakili Indonesia ada Bandits of Batavia karya Bryan Valenza, komik JITU yang diterbitkan Caravan Studio, dan komik Locust karya Iskandar Salim yang dirilis oleh Kosmik Studio.Baca juga: Seniman Eko Nugroho Bakal Residensi ke Singapura dan Korsel Tahun IniKetua Umum Komite Ekonomi Kreatif Jakarta 2025-2029, Robby Wahyudi, cerita asal muasal undangannya bermula dari tahun lalu saat memimpin JAFF Content Market."Banyak perwakilan dari festival film lainnya yang datang termasuk dari Busan dan Cannes. Ternyata mereka melihat dan Indonesia dapat undangan resmi ke Cannes dan ada tiga IP komik yang bakal diboyong," katanya usai launching dan talkshow 'Dari Jakarta ke Cannes' yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Rabu (23/4/2025).Tim perwakilan Indonesia yang bakal berangkat ke Cannes pada 12 Mei. Asian IP Showcase di Cannes Film Festival digelar pada 15-18 Mei 2025.Nantinya, ada negara-negara tetangga yang bakal berpartisipasi di antaranya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China, Filipina sampai Thailand."Jadi memang section khususnya ada pada IP Asia, saya rasa IP Indonesia lagi rise banget, anginnya memang lagi ke arah Asia," tegasnya.Baca juga: Metode Artistik Eko Nugroho hingga Obin Dibongkar dalam Culture by DesignMenurut Robby, tiga komik lokal yang dipilih buat ke Cannes, punya kriteria unik dan punya relevansi dengan dunia internasional. Komiknya juga bisa berbicara ke ranah global."Kalau Cannes kan, festival film terbesar di dunia. Jadi, nggak cuma karyanya yang represent (Indonesia) tapi juga harus punya eksposure di dunia internasional. Komikusnya punya latar belakang yang luar biasa, sudah pernah di Marvel Comics, DC Comics, dan itu bisa didorong jadi bahan standarisasi internasional," tukasnya.