Riwayat Panji Sosrokartono Kakak RA Kartini, dari Wartawan ke Ilmu Kebatinan

Riwayat Panji Sosrokartono Kakak RA Kartini, dari Wartawan ke Ilmu Kebatinan

sto2025/04/23 14:13:59 WIB
Panji Sosrokartono. (Foto: Wikimedia Commons)

Raden Mas Panji Sosrokartono adalah salah satu tokoh yang jarang dibicarakan meski memiliki kontribusi besar dalam sejarah Indonesia. Dikenal sebagai kakak dari RA Kartini, ia menjalani perjalanan hidup yang sangat menarik, mulai dari menjadi wartawan perang hingga mendalami ilmu kebatinan yang dalam. Riwayat Panji Sosrokartono mencerminkan perpaduan antara kecerdasan intelektual dan spiritualitas tinggi yang ia temui dalam perjalanannya hidup.Panji Sosrokartono tidak hanya dikenal di dunia jurnalistik internasional, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan kebatinan di Tanah Air. Dari perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, ia menorehkan banyak pemikiran yang relevan hingga kini.Penasaran seperti apakah riwayat Panji Sosrokartono selengkapnya, detikers? Mari simak ulasan lengkap yang dihimpun dari buku Guru Merdeka Membangun Peradaban oleh Kung Soeparman, Konseling Catur Murti oleh Bakhrudin All Habsy, serta Dharmaning Satriya oleh Wawan Susetya berikut ini.Baca juga: Cerita RA Kartini dan Hadiah Pernikahannya dari Kiai Soleh DaratRiwayat Panji Sosrokartono Kakak RA Kartini1. Latar BelakangRaden Mas Panji Sosrokartono lahir pada 10 April 1877 di Mayong, Jawa Tengah, dari keluarga bangsawan dan terhormat. Ia adalah anak ketiga dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Bupati Jepara, dan Raden Mas Ajeng Ngasirah, putri dari tokoh agama di Teluk Awur. Sosrokartono adalah kakak kandung dari Raden Ajeng Kartini dan berasal dari garis keturunan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Keluarganya dikenal progresif, memadukan pendidikan agama, budaya Jawa, dan pendidikan Barat.Dari sisi ayah, ia mewarisi intelektualitas dan kecerdasan tinggi, sementara dari ibunya ia mendapatkan spiritualitas dan kedalaman nilai keagamaan. Sosrokartono tumbuh sebagai anak yang cerdas, memiliki daya ingat luar biasa, dan mampu 'weruh sadurunge winarah' (melihat masa depan). Ia juga dikenal penyayang, bijak sejak kecil, dan mendapat julukan 'kakek' dari ibunya karena kematangan sikapnya.Sebagai kakak kandung Kartini, ia turut menjadi inspirator dan pendidik bagi sang adik, terutama dalam bidang keagamaan, bahasa, dan budaya. Ia mendorong Kartini untuk memperjuangkan emansipasi perempuan dan kemajuan bangsa. Sosrokartono dikenal sebagai pelopor pelajar Indonesia di Belanda, dan sosok teladan dengan warisan darah ningrat sekaligus ulama.2. Riwayat PendidikanPendidikan formal Panji Sosrokartono dimulai pada tahun 1885 di Eropesche Lagere School (ELS) Jepara. Ini adalah sebuah sekolah Belanda untuk anak-anak bangsawan dan selesai pada tahun 1892 dengan predikat terbaik dalam bahasa Belanda.Selain itu, ia juga belajar bahasa dan sastra Jawa, Arab, dan Belanda secara informal, serta membaca Al-Quran dan menulis huruf Arab. Ia kemudian melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) Semarang, tempat ia menunjukkan bakat luar biasa dalam penguasaan bahasa asing dan sastra.Lulus dari HBS pada tahun 1897 dengan prestasi tinggi, Raden Mas Panji Sosrokartono melanjutkan studinya ke Technische Hogeschool Delft, Belanda, menjadikannya orang Jawa pertama yang kuliah di sana. Namun, karena minatnya lebih besar di bidang bahasa dan sastra, ia pindah ke Universiteit Leiden, mengambil jurusan Letterkunde van de Oost-Indische Archipel di Fakultas Seni dan Filsafat.Di Leiden, ia dikenal sebagai poliglot yang menguasai lebih dari 30 bahasa, termasuk 24 bahasa asing dan 10 bahasa suku di Nusantara. Ia lulus dengan gelar Doctorandus in de Oostersche Talen pada tahun 1908 dengan predikat summa cum laude.Setelah Leiden, ia melanjutkan studi ke Universiteit Sorbonne di Paris untuk mendalami psychometrie dan psychotecniek, dengan rencana disertasi berjudul De Middel Javaanse Taal. Namun, studi ini tidak diselesaikan karena ia memilih mengikuti panggilan jiwanya untuk kembali ke Tanah Air dan mengabdi.3. Kiprah di Dunia InternasionalRaden Mas Panji Sosrokartono memiliki kiprah perjuangan luar biasa selama mengembara di Eropa dan Amerika antara tahun 1897 hingga 1925. Dikenal sebagai 'de Javasche Prins' (Pangeran Tanah Jawa) dan 'de Mooie Sos' (Sos yang tampan), ia memanfaatkan penguasaan bahasa dan kecintaannya pada budaya untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi kaum pribumi Hindia Belanda. Sebagai mahasiswa cemerlang di Universiteit Leiden, ia menjadi anggota Instituut voor Land-en Volkenkunde dan berkontribusi dalam kajian seni batik Hindia Belanda.Puncak perjuangannya tampak dalam pidato monumental berjudul 'Het Nederland in Indie', yang disampaikan pada Kongres Bahasa dan Sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia, pada 29 Agustus 1899. Dalam pidato itu, ia menyuarakan pentingnya akses pendidikan dan penguasaan ilmu Barat oleh rakyat Bumi Putra, tanpa kehilangan identitas Jawa. Pidatonya menggemparkan dan menjadi sorotan media Belanda.Selain itu, Sosrokartono merupakan salah satu pendiri Indische Vereeniging pada 15 November 1908 di Belanda, sebuah organisasi pelajar Hindia Belanda yang menjadi embrio pergerakan nasional Indonesia. Di kalangan mahasiswa, ia dihormati karena sikap bijak dan budi pekertinya yang luhur. Kiprah intelektual dan perjuangannya menunjukkan peran pentingnya dalam membangun kesadaran nasional dan memperjuangkan keadilan pendidikan bagi bangsanya.4. Sosrokartono Menjadi WartawanPada tahun 1917, Raden Mas Panji Sosrokartono terpilih sebagai wartawan Perang Dunia I untuk surat kabar ternama The New York Herald Tribune di Amerika Serikat. Ia berhasil lolos seleksi ketat yang menguji kemampuan bahasa Prancis, Inggris, Rusia, dan Spanyol, mengalahkan banyak kandidat dari berbagai negara.Sebagai bentuk penghormatan dan untuk mendukung tugas jurnalistiknya, pemerintah Amerika Serikat menganugerahkan pangkat Mayor kepadanya. Dalam perannya, Sosrokartono dikenal luas karena kemampuan luar biasa dalam menulis, khususnya mengenai perundingan rahasia perdamaian Perang Dunia I yang tidak diizinkan untuk disiarkan tanpa izin resmi.Kecakapannya dalam menjalankan tugas sebagai wartawan dengan keberanian, ketenangan, dan kewaskitaan, membuatnya dihormati dan dicintai. Ia dikenal di kalangan Eropa dengan sebutan 'admiranda et amanda', yang berarti dikagumi dan dicintai.5. Kiprah di Tanah AirSetelah kembali dari pengembaraannya di luar negeri, Raden Mas Panji Sosrokartono melanjutkan perjuangannya di Indonesia. Ia mengambil peran penting dalam bidang pendidikan dan pergerakan nasional.Pada tahun 1927, Raden Mas Panji Sosrokartono diangkat sebagai direktur pertama Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Taman Siswa Bandung, yang didirikan oleh RM Suryodiputro. Kepemimpinannya dikenal tegas dan disiplin.Namun, jabatan tersebut tidak berlangsung lama karena tekanan politik dari pemerintah kolonial. Setelah itu, ia memilih menjalani hidup sederhana dengan tarak brata, berpuasa, menyepi, dan menjauh dari kemewahan dunia sebagai bentuk pengabdian spiritual.Sosrokartono juga tercatat sebagai pelopor gerakan nasional, termasuk kampanye swadesi yang dianggap mengancam stabilitas pemerintah kolonial Hindia Belanda. Aktivismenya dalam membangkitkan nasionalisme sudah dimulai sejak masa kuliah di Belanda, terutama melalui peran aktif dalam komunitas pelajar Indonesia.Dalam perjuangan kemerdekaan, Sosrokartono memilih jalur spiritual sebagai bentuk perjuangan di balik layar (baris pendem). Ia memberikan motivasi dan semangat kepada tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Ir Soekarno. Sosrokartono dikenal sebagai guru spiritual Soekarno dan menjadi sosok sentral di lingkungan Daroesalam, tempat berkumpulnya tokoh-tokoh spiritual dan nasionalis seperti Ki Ageng Suryomentaram dan Romo Sumono.Sosrokartono Menjadi Tokoh Kebatinan yang Terkenal FalsafahnyaRaden Mas Panji Sosrokartono dikenal sebagai tokoh kebatinan (Kejawen) yang memiliki pemahaman mendalam tentang spiritualitas dan kehidupan batin. Ia mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang luhur dan menjauhi kemewahan duniawi. Pandangannya banyak menekankan pentingnya kehidupan jiwa, ketenangan batin, dan pengendalian hawa nafsu.Ia juga menjalani praktik tarak brata sebagai bagian dari jalan spiritualnya. Sosrokartono diyakini sebagai sosok bijak yang tidak hanya dihormati dalam ranah kebudayaan Jawa, tetapi juga oleh tokoh-tokoh nasional, termasuk Ir Soekarno yang menganggapnya sebagai guru spiritual.Falsafah hidup Sosrokartono dirangkum dalam empat prinsip utama yang menjadi panduan spiritual dan moral, khususnya bagi para pemimpin, tetapi juga relevan untuk masyarakat umum.1. Sugih tanpa bandha (kaya tanpa harta)Kekayaan sejati terletak pada hati dan rasa syukur, bukan pada kepemilikan materi. Seseorang yang merasa cukup, meskipun tidak memiliki harta, adalah orang yang benar-benar kaya.2. Digdaya tanpa aji (berkuasa tanpa ilmu kesaktian)Kehebatan seseorang tidak berasal dari jimat atau ilmu kanuragan, tetapi dari kebaikan, sikap rendah hati, dan kebergantungan penuh kepada Tuhan. Orang yang tidak punya musuh karena selalu menebar kebaikan adalah contoh dari prinsip ini.3. Nglurug tanpa bala (menyerang tanpa pasukan)Perjuangan sejati adalah melawan hawa nafsu dalam diri sendiri. Nafsu seperti amarah, aluamah, dan supiyah harus ditundukkan agar mencapai nafsu mutmainnah, yaitu jiwa yang tenang dan dekat kepada Tuhan.4. Menang tanpa ngasorake (menang tanpa merendahkan)Kemenangan sejati adalah menundukkan diri sendiri, tidak mengalahkan orang lain dengan cara merendahkan. Kemenangan seperti ini membawa seseorang semakin dekat dengan Tuhan dan mengajarkan pentingnya mawas diri dan mengenal potensi diri secara utuh.Baca juga: Pilu Soesalit Djojoadhiningrat Anak RA Kartini, Yatim Piatu di Umur 8 TahunDemikianlah penjelasan lengkap mengenai riwayat Panji Sosrokartono, kakak RA Kartini yang juga punya kiprah besar untuk Tanah Air. Semoga bermanfaat!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya