Puasa Syawal 2025 sampai Tanggal Berapa? Ini Batas Waktunya

Puasa Syawal 2025 sampai Tanggal Berapa? Ini Batas Waktunya

sto2025/04/23 13:22:09 WIB
Ilustrasi puasa Syawal. (Foto: freepik/Freepik)

Hari Raya Idul Fitri 2025 telah tiga pekan lebih berlalu, tetapi saat ini kita masih berada di bulan Syawal. Bagi umat Islam yang belum berkesempatan mengerjakan puasa sunnah Syawal, dianjurkan untuk menyegerakannya sebelum bulan ini berlalu. Lantas, puasa Syawal 2025 sampai tanggal berapa? Mari kita cari tahu, detikers!Dalam buku Fikih Puasa karya Ali Musthafa Siregar dijelaskan bahwa keutamaan puasa ini sangat besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Muslim:"مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ مِنَّا مِنْ شَوَّالَ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.""Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan, kemudian ia melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, niscaya ia seperti puasa satu tahun penuh." (HR. Muslim)Keutamaan tersebut dijelaskan melalui perhitungan pahala dalam Islam, di mana setiap amal kebaikan diganjar sepuluh kali lipat. Maka, puasa Ramadhan selama satu bulan setara dengan pahala puasa sepuluh bulan. Sementara itu, puasa enam hari di bulan Syawal dikalikan sepuluh menjadi setara dengan dua bulan. Jika digabung, totalnya menjadi setara dengan puasa selama satu tahun penuh.Rasulullah SAW juga menegaskan hal ini dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasai:"صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ فَذَلِكَ صِيَامُ السنة.""Puasa bulan Ramadhan sama dengan puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan puasa dua bulan, maka jumlahnya menjadi satu tahun." (HR. An-Nasai)Sebagai umat Islam, tentu kita ingin mendapatkan keutamaan tersebut, bukan? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui tentang batas waktu pelaksanaan puasa Syawal tahun ini.Baca juga: Bolehkah Puasa Syawal Tanpa Sahur dan Baru Niat di Siang Hari? Ini HukumnyaPuasa Syawal sampai Tanggal Berapa?Berdasarkan penjelasan dalam buku Fikih Puasa karya Ali Musthafa Siregar, puasa Syawal dapat dilaksanakan mulai dari tanggal 2 Syawal, langsung setelah hari raya Idul Fitri, hingga enam hari berturut-turut. Pendekatan ini dianjurkan karena mencerminkan kesungguhan dalam beribadah dan dianggap lebih dekat dengan keutamaan yang dijanjikan dalam hadits Nabi, yakni pahala seperti berpuasa selama setahun penuh.Namun, umat Islam yang berhalangan juga tetap bisa melaksanakan puasa Syawal tidak berturut-turut atau langsung mulai pada 2 Syawal. Yang perlu diingat, batas akhir pelaksanaan puasa Syawal adalah akhir bulan tersebut.Bila merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia tahun 2025, bulan Syawal 1446 H berakhir pada tanggal 29 Syawal, yang bertepatan dengan Senin, 28 April 2025. Maka, batas waktu untuk melaksanakan puasa Syawal adalah hingga hari tersebut. Artinya, bagi siapa pun yang belum sempat memulai atau menyelesaikan puasa enam hari di awal bulan, masih memiliki kesempatan untuk menyusunnya di hari-hari lain sepanjang bulan Syawal, asalkan tidak melewati tanggal 28 April 2025.Niat Puasa SyawalDalam melaksanakan puasa Syawal, niat menjadi bagian penting yang menentukan keabsahan ibadah puasa, termasuk yang bersifat sunnah. Menurut buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum, niat untuk puasa Syawal dapat cukup dilakukan dalam hati, sebagaimana halnya puasa-puasa sunnah lainnya.Namun, jika ingin melafalkannya, terdapat bacaan niat yang bisa diucapkan, yaitu:نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ شَوَّالٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَىNawaitu shauma shahri syawwāla sunnatan lillāhi ta'ālā.Yang artinya: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala."Lebih lanjut, berdasarkan penjelasan dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa karya Drs. E. Syamsuddin, niat dalam puasa sunnah memang tidak harus dilafalkan. Cukup meniatkannya di dalam hati sebelum terbit fajar sudah dinilai sah secara syariat.Fleksibilitas dalam hal ini menjadi salah satu keistimewaan puasa sunnah, karena berbeda dengan puasa wajib yang niatnya lebih ketat dan harus dilakukan di malam hari. Ini memudahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah dengan ringan dan penuh keikhlasan.Menariknya, dalam pelaksanaan puasa sunnah seperti puasa Syawal, diperbolehkan untuk menggabungkan beberapa niat sekaligus. Misalnya, apabila puasa Syawal jatuh bertepatan dengan hari Senin atau tanggal-tanggal pertengahan bulan (13, 14, dan 15 Hijriyah atau yang dikenal dengan Ayyamul Bidh), seseorang bisa meniatkan ketiganya sekaligus.Tata Cara Mengerjakan Puasa SyawalDalam bukunya yang berjudul Fikih Puasa, Ali Musthafa Siregar menjelaskan bahwa ada dua cara utama dalam menjalankan puasa Syawal, dan masing-masing memiliki keutamaannya tersendiri.1. Menjalankan Puasa Syawal Secara Berturut-turutCara paling utama (afdhal) dalam melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal adalah dengan menjalankannya secara berurutan, dimulai dari tanggal 2 Syawal, tepat setelah hari raya Idul Fitri. Puasa dilakukan selama enam hari berturut-turut. Metode ini lebih dianjurkan karena menunjukkan kesungguhan seseorang dalam beribadah dan dianggap lebih dekat dengan keutamaan yang dijanjikan dalam berbagai riwayat.2. Menjalankan Puasa Syawal Secara TerpisahBagi yang tidak memungkinkan menjalankan puasa secara berturut-turut, diperbolehkan untuk melakukannya secara terpisah selama masih berada di bulan Syawal. Artinya, puasa bisa dilakukan di hari-hari tertentu sepanjang bulan tersebut. Meski tidak berurutan, pahala dan kesunnahan puasa Syawal tetap dapat diraih, sebagaimana dijelaskan dalam Tuhfah Al-Muhtaaj, Juz 3 halaman 457.Tetap Mendahulukan Qadha RamadhanMasih dikutip dari buku Fikih Puasa tulisan Ali Musthafa Siregar, umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan dan wajib mengqadhanya. Namun, terdapat pendapat ulama yang membolehkan menggabungkan niat antara puasa qadha dan puasa.Syawal. Pendapat ini menjadi solusi praktis bagi yang khawatir tidak sempat melaksanakan keduanya secara terpisah. Dengan begitu, seseorang tetap dapat menunaikan kewajiban qadha sekaligus memperoleh keutamaan puasa enam hari Syawal.Meskipun begitu, sebagian ulama menyatakan bahwa keutamaan puasa Syawal hanya bisa diraih jika dikerjakan secara khusus, tanpa digabungkan dengan puasa qadha. Oleh karena itu, bagi yang ingin meraih keutamaan puasa Syawal secara penuh namun masih memiliki tanggungan qadha puasa Ramadhan, disarankan untuk menyelesaikan qadha terlebih dahulu sebelum memulai puasa Syawal.Baca juga: Idul Adha 2025 Tanggal Berapa? Cek Kalender Hijriah Berikut IniBerdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kita masih memiliki kesempatan beberapa hari lagi untuk menjalankan puasa Syawal. Mari kita manfaatkan sebaik mungkin, detikers!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya