Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Khairul Munadi, mengecek pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Indonesia. Khairul mengingatkan pentingnya kejujuran."Tentunya kita memperkuat pengawasan di berbagai sistem dan juga SOP pengawasan di dalam ruang ujian. Tetapi ada juga yang lebih penting sebenarnya, kita juga bersama-sama ingin menumbuhkan budaya jujur kepada adik-adik peserta, karena apa pun, sejatinya pendidikan tak hanya (soal) lulus ujian, tetapi bagaimana lulus dari godaan curang, ini juga yang kita sampaikan kepada adik-adik semua," kata Khairul setelah meninjau UTBK di UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).Baca juga: Cerita di Balik TNI dan Mahasiswa di Kantin UI hingga Tengah MalamKhairul mengatakan hari ini merupakan hari pertama pelaksanaan UTBK-SNBT 2025. Khairul menyebut ada 860.976 orang yang mendaftar mengikuti UTBK-SNBT 2025.Pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 ini digelar di 75 pusat UTBK di beberapa perguruan tinggi se-Indonesia. Khairul juga menjamin kelancaran akses peserta UTBK di pulau-pulau terluar dan kelompok disabilitas. Menurutnya, ada 377 orang disabilitas yang mengikuti UTBK-SNBT tahun ini."Jadi tidak ada yang tidak bisa mengakses meskipun dia berada di pulau terluar, untuk mengikuti UTBK. Kita pastikan itu terselenggara dan pesertanya bertambah dari tahun lalu, itu yang pertama," kata Khairul."Kemudian yang kedua soal difabel. Nah, difabel ini sudah disiapkan. Untuk difabel sebanyak 377 orang, ada tunanetra 70 peserta, tunadaksa 98 peserta, tunarungu 192 peserta dan tunawicara 17 peserta," imbuhnya.Rektor UI Heri Hermansyah mengatakan ada 55.213 orang yang mengikuti UTBK-SNBT di pusat UTBK UI. Peserta tersebar di kampus UI Depok, UI Salemba, Politeknik Negeri Jakarta, dan Polimedia."Total peserta 55.213 peserta. Kemudian ada 76 peserta difabel yang di antaranya ada tunanetra 12 orang," kata Heri.Baca juga: Jl Lenteng Agung Arah Depok Macet sampai Banyak Pemotor Istirahat DuluSimak juga Video 'Einstein Medical Ngaku Tak Pengaruh dengan Isu Kecurangan UTBK':