Apa yang Terjadi Setelah Paus Fransiskus Wafat?

Apa yang Terjadi Setelah Paus Fransiskus Wafat?

auh2025/04/22 12:15:27 WIB
Potret Basilika Santa Maria Maggiore Tempat Paus Fransiskus akan Dimakamkan. Foto: REUTERS/Dylan Martinez

Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, meninggal dunia setelah menderita stroke dan serangan jantung pada Senin (21/4/2025). Lantas, apa yang terjadi setelah Paus Fransiskus meninggal dunia?Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina pada tanggal 17 Desember 1936. Dirinya terpilih sebagai Paus baru di tahun 2013, dan dikenal sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat sekaligus belahan bumi bagian barat.Baca juga: Uskup Surabaya Kenang Pesan Paus Fransiskus untuk Perdamaian DuniaPaus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Paus mengalami koma sebelum meninggal dunia. Paus Fransiskus direncanakan akan dimakamkan antara hari keempat dan keenam setelah wafat, sesuai ketentuan tradisi Gereja Katolik.Meninggalnya Paus membuat banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi selanjutnya? Berikut ini penjelasannya.Apa yang Terjadi Selama Masa Berkabung?Dilansir dari CNNWorld, para kardinal, pejabat senior gereja yang ditunjuk oleh Paus, kini harus memutuskan kapan tepatnya pemakaman dapat dilaksanakan, dan setelah itu, kapan konklaf dapat dimulai.Selama periode ini, Kardinal Camerlengo, saat ini Kardinal Kevin Farrell, bertanggung jawab atas urusan sehari-hari Vatikan. Tugas awalnya termasuk mengonfirmasi kematian Paus, mengunci kediamannya, dan menghancurkan Cincin Nelayan, serta segel kepausan untuk mencegah penyalahgunaan.Masa berkabung berlangsung selama sembilan hari, sesuai dengan tradisi Katolik. Paus Fransiskus telah memberikan instruksi untuk pemakaman yang sederhana, termasuk peti mati sederhana.Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Usai Paus Fransiskus WafatProses KonklafSetelah masa berkabung, para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan berkumpul di Roma untuk mengadakan kongregasi umum, di mana mereka mendiskusikan kebutuhan gereja dan karakteristik yang diinginkan untuk Paus berikutnya.Kemudian, mereka akan memasuki konklaf di Kapel Sistina, di mana mereka akan memilih Paus baru melalui pemungutan suara rahasia. Konklaf dimulai 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.Selama konklaf, para kardinal tinggal di Domus Sanctae Marthae, dan tidak memiliki akses ke komunikasi luar. Mereka memberikan suara hingga empat kali sehari, dan dibutuhkan mayoritas dua pertiga untuk memilih Paus baru.Hasil pemungutan suara diumumkan melalui asap dari cerobong Kapel Sistina, yaitu asap hitam menunjukkan belum ada keputusan, sementara asap putih menandakan Paus baru telah terpilih. Setelah itu, pengumuman "Habemus Papam" (Kita memiliki Paus) disampaikan kepada publik.Siapa Kandidat Paus Selanjutnya?Dilansir dari laman Time, beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat potensial meliputi:Kardinal Pietro Parolin (Italia)Kardinal Luis Antonio Tagle (Filipina)Kardinal Péter Erdő (Hungaria)Kardinal Matteo Zuppi (Italia)

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya