Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok gegara Viral Walid 'Bidaah'

Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok gegara Viral Walid 'Bidaah'

rdp2025/04/22 11:00:59 WIB
Foto Ilustrasi Pelecehan (iStock)

Viralnya serial asal Malaysia 'Bidaah' dengan karakter antagonis bernama Walid menguak kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). AF, ketua yayasan sekaligus pimpinan ponpes, diduga mencabuli puluhan santriwatinya.Dilansir detikBali, para korban kebejatan AF mulai membongkar kasus ini karena termotivasi oleh kisah serial 'Bidaah' asal Malaysia yang viral di media sosial. Sebab, para korban merasa pengalamannya mirip seperti korban sang tokoh antagonis, Walid."Korban ini adalah alumni santriwati pondok yang terinspirasi dari film 'Bidaah' Malaysia. Kemudian, kok di film itu hampir sama dengan pengalamannya di pondok yang dilakukan oleh terduga pelaku ini," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, dilansir detikBali, Senin (21/4/2025).Baca juga: Terbongkarnya Aksi Bejat 'Walid dari Lombok' Diduga Cabuli Puluhan SantriJoko menjelaskan modus AF melakukan pelecehan seksual dengan cara menjanjikan keberkatan agar kelak melahirkan anak-anak baik. "Modusnya adalah si pimpinan ponpes ini menjanjikan akan memberikan keberkatan di rahimnya (korban) supaya dapat melahirkan anak-anak yang akan menjadi seorang wali," ungkap Joko.Terduga pelaku pun saat ini telah diamankan polisi. Adapun status AF saat ini masih sebagai terlapor."Pelaku (AF) saat ini kami amankan terlebih dahulu, karena menimbang situasi di sana belum kondusif," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Senin (21/4/2025).Regi mengatakan bahwa AF diduga melecehkan santriwatinya di lokasi berbeda-beda. "Ya betul (banyak tempat), ada yang di kamar, di ruangan, dan ada di ruangan tertentu, kami masih melakukan pendalaman," tuturnya.Baca berita selengkapnya di sini.Lihat juga Video 'Ditangkap! Ini Tampang Pelaku Pelecehan Mahasiswi di Kos Jambi':

[Gambas:Video 20detik]

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya