Apa Arti Paskah bagi Umat Kristiani? Ini Makna, Sejarah-Tujuan Perayaannya

Apa Arti Paskah bagi Umat Kristiani? Ini Makna, Sejarah-Tujuan Perayaannya

sto2025/04/19 15:14:58 WIB
Ilustrasi Paskah. (Foto: Getty Images/marydan15)

Paskah dikenal sebagai salah satu hari raya yang begitu bermakna bagi umat Kristiani karena berkaitan dengan peristiwa bersejarah dalam keyakinan mereka. Lantas, sebenarnya apa itu Paskah?KBBI memberikan definisi Paskah sebagai hari raya peringatan wafat dan kebangkitan Isa Almasih. Meskipun begitu, terdapat penyebutan berbeda yang digunakan di tengah-tengah kalangan masyarakat Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan Paskah yang disebut juga sebagai Kebangkitan Yesus Kristus dalam kalender libur nasional dan cuti bersama di Indonesia saat ini.Dijelaskan melalui laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa terdapat perubahan istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus. Terutama apabila digunakan sebagai penyebutan momentum libur nasional.Hal tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur. Keppres ini diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Januari 2024 lalu.Perubahan nomenklatur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus didasarkan pada penyesuaian sebutan umum yang digunakan oleh para pengikutnya selama ini. Tidak hanya itu saja, perubahan ini juga ditetapkan atas pertimbangan dari saran dan usulan pemuka agama terkait. Oleh karenanya, diharapkan dengan adanya perubahan nomenklatur ini dapat semakin meningkatkan sikap saling menghormati dan menghargai terhadap antarumat beragama yang ada di Indonesia.Terlepas dari penyebutannya yang mengalami perubahan, tetapi perayaan Paskah merupakan sebuah momentum yang begitu dinantikan oleh umat Kristiani. Sebagai referensi dalam mengenal perayaan tersebut secara lebih dekat, artikel ini akan merangkum sejumlah informasi menarik seputar Paskah. Simak penjelasannya berikut.Baca juga: Kenapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci? Ini Sejarah dan FilosofinyaMakna PaskahDikutip dari buku 'Aku Sayang Tuhan' karya David Lu, dijelaskan bahwa Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus. Momentum kebangkitan yang dialami oleh Kristus sebelumnya harus melalui peristiwa penderitaan di kayu salib. Oleh sebab itu, Paskah dimaknai sebagai momentum bagi setiap umat-Nya agar selalu merenungkan kembali penderitaan yang telah dilalui oleh Kristus.Tidak hanya itu saja, Paskah juga menjadi pengingat bagi setiap umat Kristiani agar memahami mereka tidak sendirian karena Tuhan akan selalu ada di dekatnya. Lebih lanjut Jodi Hoch dan Janet Lee dalam bukunya 'Batitasyik' turut menjelaskan makna Paskah sebagai saat bagi umat Kristiani untuk merayakan kebangkitan. Kristus yang hidup adalah kabar yang luar biasa bagi umat-Nya.Sementara itu, melalui laman Britannica, dijelaskan bahwa Paskah adalah sebuah perayaan utama yang dilakukan di gereja-gereja sebagai wujud sukacita atas Kebangkitan Yesus Kristus. Hal ini diyakini terjadi pada hari ketiga setelah Penyaliban Kristus.Meskipun begitu, asal-usul istilah Easter atau Paskah sendiri tidak diketahui. Namun, kata Paskah atau Easter tersebut dipercaya berkaitan erat dengan Ostern dalam bahasa Jerman.Sebagai perayaan yang berlangsung setiap tahunnya di berbagai belahan dunia, ternyata penetapannya cukup memiliki perbedaan pandangan. Diungkap dalam laman Almanac, Paskah dikenal sebagai hari raya yang bisa berubah-ubah tanggalnya. Ini dikarenakan antara perayaan Paskah di tahun yang satu dengan lainnya bisa mengalami perbedaan.Alasannya karena kalender berbeda menunjukkan tanggal Paskah yang berlainan pula. Menurut kalender Gregorian, Paskah dirayakan di hari Minggu setiap tahunnya. Adapun tanggal Paskah berdasarkan kalender tersebut terjadi sekitar tanggal 22 Maret sampai 25 April.Berbeda dengan Gereja Ortodoks Timur yang justru merayakan Paskah antara tanggal 4 April hingga 8 Mei. Terlepas dari adanya perbedaan, terdapat tanggal Paskah yang biasanya umum digunakan. Secara umum, tanggal Paskah yang paling sering dirayakan adalah antara tanggal 31 Maret sampai dengan 16 April.Pada tahun 2025 perayaan Paskah berlangsung di tanggal 20 April 2025. Penetapan tersebut memiliki persamaan antara kalender Gregorian dan Gereja Ortodoks Timur. Namun, hal tersebut akan mengalami perbedaan di tahun-tahun berikutnya.Dikatakan bahwa pada tahun 2026 Paskah menurut kalender Gregorian berlangsung pada 5 April 2026, sedangkan versi Gereja Ortodoks Timur adalah 12 April 2026. Kemudian untuk tahun 2027 kalender Gregorian menetapkan Paskah jatuh di tanggal 28 Maret 2027, sedangkan Gereja Ortodoks Timur pada 2 Mei 2027.Menariknya, Paskah 2028 mendatang justru memiliki kesamaan seperti tahun 2025 ini. Baik kalender Gregorian maupun Gereja Ortodoks Timur menetapkan Paskah 2028 jatuh serupa di tanggal 16 April 2028.Tujuan Perayaan PaskahLantas, apa tujuan perayaan Paskah? Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa Paskah merupakan hari raya Kebangkitan Yesus Kristus. Inilah yang membuat perayaan Paskah dapat dimaknai dengan penuh sukacita atas bangkitnya Kristus sebagai Juruselamat.Mengutip dari laman Christianity, tujuan perayaan Paskah adalah untuk menghormati Kebangkitan Yesus Kristus tiga hari setelah wafat-Nya karena Penyaliban. Paskah juga bertujuan sebagai penutup atau akhir yang menggembirakan. Terutama bagi umat Kristiani yang sebelumnya telah melakukan berbagai ibadah selama masa Prapaskah.Selain itu, Paskah juga dapat menjadi pengingat bagi setiap umat-Nya agar selalu bersyukur dan memuliakan Kebangkitan Kristus yang telah berkorban. Terutama dalam menebus dosa umat-Nya dan menaklukkan kematian.Bukan hanya itu saja, Paskah bertujuan untuk mengingatkan setiap umat Kristiani agar selalu meningkatkan keimanannya. Terlebih lagi Paskah sebagai hari Kebangkitan Yesus Kristus juga melambangkan kemenangan suatu kebaikan dari kejahatan, tubuh fisik, dosa, dan juga kematian.Sejarah PaskahDilansir Hindustan Times, sejarah Paskah diyakini ada dalam Perjanjian Baru. Melalui Perjanjian Baru diyakini bahwa Paskah terjadi di hari ketiga setelah penguburan Kristus dilakukan. Peristiwa tersebut berlangsung setelah Penyaliban.Paskah juga menjadi puncak dari musim keagamaan Prapaskah yang biasanya dimaknai oleh setiap umat Kristiani dengan melakukan berbagai ibadah. Baik itu berdoa, berpuasa, hingga penebusan dosa selama 40 hari lamanya.Sementara itu, masih merujuk dari Britannica, Paskah diyakini datang setelah Vigili Agung, yaitu perayaan di waktu matahari terbenam Sabtu Paskah dan juga matahari terbit di Minggu Paskah. Sejak tahun 1955, Gereja Katolik Roma telah menetapkan waktu Vigili Agung di pukul 10 malam.Namun, tradisi Ortodoks masih meyakini Vigili Agung sebagai peristiwa yang penting. Berbeda halnya dengan gereja-gereja Protestan yang justru kurang mengenal Vigili Agung. Vigili Agung Paskah sendiri telah dikenal sebagai bagian dalam ekspresi liturgi sejak abad ke-4. Pada saat itu, terdapat semangat menantikan kebangkitan Yesus Kristus dengan penuh sukacita bagi setiap umat-Nya.Sejarah Paskah juga turut diungkap melalui laman Christmas Central, bahwa sebelumnya terdapat perayaan Pagan kuno yang berlangsung selama musim semi. Kemudian Paskah juga awalnya dirayakan sekitar waktu Paskah Yahudi.Meskipun awalnya umat Kristiani tidak terlibat dalam berbagai tradisi Yahudi, tetapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk menggabungkan upacara tersebut bersamaan dengan perayaan pangan di musim semi. Inilah yang menjadi awal mula pengakuan Paskah sebagai sebuah hari Kebangkitan Kristus. Seiring berkembangnya waktu, keyakinan umat Kristiani mengenal Paskah sebagai hari yang didedikasikan secara khusus untuk memperingati Kebangkitan Yesus Kristus.Baca juga: Ini Perbedaan Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus, Paskah, dan PentakostaItulah tadi rangkuman mengenai makna Paskah lengkap dengan sejarah dan tujuan perayaan tersebut dilakukan. Semoga membantu.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya