Nasi goreng gerobakan Bang Boim viral di Pluit Karang. Hanya dengan Rp 15 ribu dapat seporsi nasi goreng ayam yang manis gurih dan beraroma smoky. Namun, pelanggan harus siap antre demi mencicipinya!Banyak penjual nasi goreng gerobakan atau nasi goreng tektek yang mangkal di area perumahan. Namun tak semua popularitasnya bisa meroket hingga diantre banyak pelanggan dari kawasan lain yang jaraknya jauh.Keunikan inilah yang ditemukan pada kisah Nasi Goreng Gerobakan Bang Boim. Penjualnya, Bang Boim, sehari-hari mangkal di perumahan Pluit Murni. Lokasi tepatnya di Jalan Pluit Karang Elok IV, depan lapangan basket.Buka mulai pukul 17.30 hingga sekitar 23.30, gerobaknya tak pernah sepi pelanggan. Hal ini dibuktikan langsung oleh detikfood (16/4/2025) saat ke sana.Mengenai sistem pesannya, kami membaca rekomendasi di media sosial kalau bisa pesan via WhatsApp (WA) di nomor 081584369750. Untuk mencegah waktu antre yang lama, kami pun pesan sekitar pukul 18.00.Antre 1,5 jam demi cicip nasi goreng Bang BoimBang Boim, penjual nasi goreng gerobakan yang viral di Pluit Karang. Foto: Andi Annisa DR/detikfoodBegitu sampai lokasi sekitar pukul 18.30, kami melihat Bang Boim dan istrinya sudah dikerubuti pelanggan yang didominasi anak muda. Bang Boim bertugas masak, sementara sang istri mencatat pesanan di buku tulis.Nama kami terlihat sudah didata, tapi masih cukup jauh dari proses dibuat karena sudah ada banyak pesanan sebelumnya. Banyaknya tak hanya soal jumlah pelanggan, tapi juga jumlah pesanan tiap pelanggan tersebut. Alhasil waktu antrenya lama.Kami baru mendapat nasi goreng sekitar pukul 19.30. Jadi, total waktu menunggu dari pesan via WA hingga menyantapnya, sekitar 1,5 jam.Harga seporsi nasi goreng Rp 15 ribu. Kalau mau versi jumbo dengan porsi 1,5 kali lipat, harganya Rp 22 ribu. Jenisnya hanya satu yaitu nasi goreng ayam.Pria asal Pemalang ini mengungkap bumbu nasi gorengnya tak berbeda jauh dengan penjual lain, tapi ada beberapa bumbu khusus yang dipakai. Alih-alih pakai kaldu, Bang Boim lebih mengandalkan penggunaan bawang putih dan ebi untuk melezatkan nasi gorengnya.Ia juga masak nasi goreng di wajan wok dengan api besar agar nasi gorengnya smoky. Untuk rasa pedas, Bang Boim memakai gerusan cabai rawit yang direbus. Pelanggan bisa 'request' pedas sedang atau pedas kuat. Serta tersedia topping telur dadar atau telur mata sapi. Harganya Rp 5 ribu.Bagaimana cita rasa nasi goreng gerobakan ala Bang Boim? Baca halaman selanjutnya.Nasi goreng tektek halal yang manis gurihNasi goreng porsi jumbo dibanderol Rp 22 ribu. Foto: Andi Annisa DR/detikfoodSeporsi nasi goreng disajikan dengan acar timun, bawang merah, dan cabai rawit hijau, serta kerupuk. Terlihat buliran nasinya pera dengan warna cokelat gelap yang mengkilap.Nasi goreng ini mengeluarkan aroma smoky yang nikmat. Aromanya semakin tercium saat nasi diaduk. Soal rasa, tercecap manis gurih dengan jejak bawang putih dan kecap manis yang dominan.Kami menyukai bumbunya yang dapat melapisi tiap bulir nasi goreng dengan sempurna. Untuk sentuhan asam segar, nasi goreng enak dimakan pakai acar.Selain nasi goreng, Bang Boim juga menawarkan olahan mie dan kwetiau, layaknya penjual tektek lain. Menu-menu ini tak kalah laku dipesan, tapi memang primadonanya adalah nasi goreng.Meski ditawarkan di kawasan penduduk mayoritas nonmuslim, Bang Boim menjamin racikan nasi gorengnya halal. Ia sendiri merupakan pemeluk agama Islam.Baca juga: Uniknya Nasi Goreng Jalan Daksa, Tanpa Minyak dan Pakai Irisan Cabai RawitNyaman jualan dalam perumahanKalau santap di Nasi Goreng Bang Boim harus siap-siap antre. Foto: Andi Annisa DR/detikfoodDalam sehari, Bang Boim mengatakan bisa menghabiskan 10 liter beras. Diakuinya, popularitas usahanya meroket saat masa pandemi Covid-19, sekitar tahun 2020.Kala itu banyak konten kreator meliput usahanya dan menyebut racikan nasi goreng Bang Boim enak. Tak sedikit yang menyebut nasi goreng buatan Bang Boim sebagai yang terenak di Pluit Karang.Menariknya, banyak pelanggan datang justru bukan dari sekitar Pluit Karang. "Ada yang jauh-jauh dari Kelapa Gading, sama dari Muara Angke juga banyak" ujar Bang Boim.Meski sudah banyak peminatnya, Bang Boim enggan pindah ke tempat lebih nyaman dari lokasinya sekarang. "Sejak 1998 di sini, sebelumnya di Muara Angke. Nah kalau jualan nasi goreng sebenarnya sudah dari 1989," kata Bang Boim.Ia merasa sudah nyaman jualan di kawasan perumahan Pluit Murni. "Sudah nyaman jualan di sini, di depan lapangan basket," ujarnya singkat disela-sela memasak.Pria kelahiran 1971 ini mengaku dulu awalnya belajar bikin bumbu nasi goreng dari sang kakak. Dahulu harga per porsi nasi goreng miliknya hanya Rp 400, sampai sekarang akhirnya Rp 15 ribu."Dulu seporsi 400 perak, sampai sekarang sudah Rp 15 ribu," tutup Bang Boim dengan senyum.Baca juga: Catat! Ini 6 Nasi Goreng Babat Paling Enak di Semarang