Spanduk Penolakan Kremasi Murdaya Poo di Ngaran Borobudur Dicopoti, Tapi...

Spanduk Penolakan Kremasi Murdaya Poo di Ngaran Borobudur Dicopoti, Tapi...

dil2025/04/18 21:11:11 WIB
Warga mencopot spanduk penolakan rencana kremasi pemilik Pondok Indah Mall, Murdaya Widyawimarta Poo di Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Magelang, Kamis (17/4/2025). Foto: dok. Warga Ngaran Borobudur

Spanduk penolakan rencana kremasi pemilik Pondok Indah Mall, Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo di Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, telah dicopoti. Tapi warga tetap menolak rencana kremasi tersebut.Kepala Dusun Ngaran I dan Ngaran II, Maryoto membenarkan bahwa spanduk-spanduk penolakan itu telah diturunkan pada Jumat (18/4) sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, warga telah melakukan pertemuan pada Kamis (17/4) malam."Tadi (kemarin) malam kita mengadakan rapat. Dari mediasi yang kemarin dilakukan oleh Pak Bupati yang di Pemda, akhirnya kita juga saling menghormati," kata Maryoto saat dihubungi detikJateng, Jumat (18/4/2025) malam.

"Yang pasti kemarin kita pasang (spanduk) dikarenakan pihak Walubi juga memasang beberapa (sudah ada aktivitas di persawahan lokasi rencana kremasi). Tapi komitmennya tetap masih (sama), kita menolak dalam rangka itu," sambung dia.Maryoto menjelaskan, penurunan spanduk penolakan kremasi itu telah dilaporkan ke Camat. Meski demikian, warga berharap agar pihak Walubi dan keluarga Murdaya Poo bersedia tidak melakukan kremasi di wilayah Dusun Ngaran II.Saat disinggung soal adanya usulan kremasi di Bukit Dagi Borobudur, Maryoto secara pribadi mempersilakan."Dikarenakan memang di sana peruntukkannya sudah jelas (dilindungi) UU untuk budaya dan keagamaan," kata dia.Baca juga: Alot Kremasi Murdaya Poo di Ngaran Borobudur Ditolak Warga"Kita berkomitmen, mediasi itu kita hormati. Tapi, esensinya bahwa perjuangan tetap sama (menolak kremasi di Ngaran II), cuma sekarang kita ganti yang bermartabat. Istilah menolak tapi yang bermartabat, tidak anarkis dan sebagainya," lanjut Maryoto.Diberitakan sebelumnya, rencana kremasi mendiang pemilik Pondok Indah Mall, Murdaya Widyawimarta Poo atau Murdaya Poo di Dusun Ngaran, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, ditolak warga sekitar.Kamis (17/4) lalu, spanduk-spanduk penolakan itu terpasang di perempatan Ngaran dan juga di jalan menuju lokasi persawahan yang rencananya menjadi tempat kremasi.Sementara itu di lokasi rencana kremasi semula telah dipasang besi untuk papan dan paving. Tapi pada Kamis (17/4), tampak dua pekerja yang mengangkut besi dan paving itu ke mobil.Alasan Warga dan Penjelasan WalubiPemkab Magelang telah mengadakan mediasi yang dihadiri berbagai pihak di Kompleks Setda, Rabu (16/4) lalu."Alasan menolak, satu kalau kita toleransi kan umatnya banyak. Kalau Walubi, kita menghormati mereka, tapi ini kan niatannya personal, orang, pribadi. Bukan umat banyak. Kenapa sih kok harus mengorbankan orang yang banyak," kata Kepala Dusun Ngaran 1 dan Ngaran 2, Desa Borobudur, Maryoto, seusai mediasi, Rabu (16/4).Adapun Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Soegito Harsono menjelaskan rencana kremasi itu dilakukan di lahan milik Hartati Murdaya di belakang vihara."Perlu (kami) jelaskan rencana kremasi itu adalah di Dusun Ngaran 2 di lahan milik Ibu (Hartati Murdaya). Itu di belakang Vihara, di sawah-sawah. Dan kita tidak pernah berencana untuk membangun krematorium. Kita hanya melaksanakan kremasi," kata Tanto, Rabu (16/4)."Kremasi itu pun sama seperti yang di YouTube yang pernah dijalankan oleh almarhum Bante Win di Bukit Dagi Borobudur, mungkin 10 tahun yang lalu. Ataupun Bante Jinadhammo yang meninggal di Medan dan dikremasikan di halaman Vihara di Kota Medan. Bahkan itu diliput secara internasional," sambungnya.Baca juga: Ramai Spanduk Penolakan Kremasi Murdaya Poo di Ngaran Borobudur

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya