Hujan lebat mengguyur Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (18/4/2025) pagi hingga siang. Para peziarah datang sedari tadi ke Taman Tuan Meninu untuk mengikuti prosesi laut atau prosesi bahari.Mereka rela basah kuyup dihajar hujan lebat dan angin pantai. Sebagian dari mereka mengenakan mantel biru dan payung untuk berteduh.Baca juga: Berburu Berkat Tuan Ma di Larantuka"Ini saya ziarah yang kedua. Karena memang kami punya ujud khusus. Karena niat dari sana untuk ziarah jadi hujan pun tetap bertahan hingga selesai," kata Jhon Pairlo (35), warga asal Kupang, kepada detikBali, Jumat.Prosesi Tuan Meninu adalah salah satu prosesi sakral pada Semana Santa setiap kali memeringati Kematian Yesus hingga Paskah. Tuan Meninu ditemukan sekitar tahun 1600-an atau 100 tahun setelah kedatangan patung Tuan Ma pada 1510."Hujan hari ini juga menjadi tantangan bagaimana konsistensi iman kami sebagai pengikut Kristus," kata Romo Sil Sabon dalam khotbahnya, JumatRatusan perahu dan kapal laut dikerahkan untuk mengantar para peziarah dalam prosesi bahari mengantar Tuan Meninu dari pesisir Kota Rowido, Kelurahan Sarotari menuju Pantai Kuce, Larantuka.Para peziarah yang sudah ditugaskan itu mengantar Tuan Meninu menggunakan perahu atau kapal tanpa mesin. Dalam bahasa lokal setempat perahu atau kapal itu disebut 'berok'.Berok Ini dikemudikan oleh lima orang. Tiga bertugas mendayung, dua lainnya bertugas sebagai penolak atau pengarah. Kelima orang yang bertugas itu biasanya memiliki ujud khusus yang disebut permesa.Prosesi Tuan Meninu di Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (18/4/2025). (Yurgo Purab) Baca juga: 3 Tradisi Paskah di Indonesia: Semana Santa, Kure, hingga Momento MoriSementara kapal besar dan perahu lainnya mengikuti dari belakang. Di atas kapal ribuan peziarah melantunkan doa-doa.Pantauan detikBali, kisah perkabungan Yesus dirasakan oleh para peziarah. Saat dibacakan 15 penyiksaan rahasia dan duka cita.Seandainya hujan tidak jatuh, air mata ibu-ibu tentu akan terlihat. Meski begitu, bibir mereka bergetar kencang, mendaraskan doa-doa kepada Tuhan, mengantar Tuan Meninu ke Pantai Kuce Larantuka.Saat ini hujan terus mengguyur Kota Larantuka. Laut tampak tenang. Aparat gabungan tengah berjaga mengamankan prosesi laut tersebut. Prosesi berjalan khidmat dan takzim.