Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan kerja sama bilateral dengan Yordania, salah satunya produksi gandum. Hal ini disampaikan oleh Mengeri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman usai menemani Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Yordania."Baru kami tiba dari kunjungan mendamping Bapak Presiden ke Yordania. Beliau kunjungan ke beberapa negara. Insyaallah kita akan perkuat hubungan bilateral, kita perkuat kerjasama kita dengan negara Jordan," kata Amran dalam Konferensi Pers Hasil Kunjungan Yordania, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).Kerja sama ini nantinya dalam bentuk transfer teknologi, informasi, dan sumber daya manusia (SDM) melalui tenaga ahli. Amran menerangkan langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan impor gandum.Baca juga: Pemerintah Klaim Stok Beras RI Tertinggi dalam 20 TahunBerdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor jagung untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dalam periode Januari-September 2024 total impor jagung mencapai 967,9 ribu ton dengan nilai US$ 247,9 juta atau Rp 3,89 triliun (kurs Rp 15.700). Volume itu naik 0,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu."Kalau ini tumbuh bisa kita ke depan itu mengurangi impor untuk gandum. Ini sangat bagus dan kami undang khusus ahli-ahli dari sana. Kemudian kita tukar informasi, tukar teknologi," imbuh Amran.Amran menerangkan bahwa Yordania mempunyai sistem pengelolaan yang baik. Menurut Amran, Yordania bukan hanya ahli dalam gandum saja, melainkan negara tersebut juga sudah ekspor berbagai macam sayur-mayur."Mereka ahli dalam mengelola air yang sangat minim. Bayangkan airnya kecil banget, tapi bisa dikelola. Dengan model drip irrigation. Kalau untuk pertumbuhan dan tanamannya subur-subur. Irigasi ini di dalamnya ada pupuk, unsur hara, di dalamnya ada air, tetapi itu langsung ke tanaman," terang Amran.Saat ini, pihaknya tengah mencari lahan yang cocok untuk produksi gandum. Bahkan dia menyebut Kementan sudah melakukan uji coba menanam gandum di Jawa Tengah, NTT, hingga NTB."Kita sudah ada uji-coba di Jawa Tengah, kalau tidak salah NTT. Sudah ada ahli turun. Kemudian Jawa Tengah, NTT, NTB kita akan coba. Kita mencari lahan yang cocok. Kalau ada yang cocok, kita langsung tindaklanjuti," terang dia.Simak Video: Pertemuan Prabowo-Raja Abdullah II Hasilkan Kerja Sama Pendidikan-Pertanian