Siang itu, kedua tangan Tri Wahyuni (38), warga Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, begitu sibuk. Bergantian ia memasukkan bumbu rempah dan olahan seafood ke dalam wajan panas. Meski udara cukup gerah, semangatnya melayani para pembeli tak pernah surut.Rumah makan seafood milik Tri memang berada di gang sempit, tersembunyi di balik deretan vila besar di sekitar Pantai Pangandaran. Namun, lokasi itu justru menjadi bukti bahwa "rezeki tak pernah tertukar". Meski tak berada di jalur utama, rumah makan miliknya tak pernah sepi pelanggan.Dengan harga terjangkau, menu seafood yang disajikan RM Seafood milik Tri justru menarik banyak pengunjung. Hanya dengan Rp25.000, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi nasi lengkap dengan udang atau cumi yang melimpah.Namun, harga murah itu bukan tanpa alasan. Tri memang sengaja mengusung konsep jualan sambil bersedekah."Ada dua alasan kenapa harga seafood di sini lebih murah dari pasaran," ungkap Tri saat ditemui detikJabar, Selasa (15/4/2025)."Pertama, karena saya ingin jualan sambil sedekah. Kedua, untuk menghapus stigma bahwa makan seafood di Pangandaran itu mahal," sambung dia.Meski tempat usahanya tidak mencolok karena tertutup bangunan vila besar, Tri meyakini bahwa rezeki tetap akan datang pada mereka yang ikhlas. "Banyak yang datang ke sini entah bagaimana caranya. Saya percaya kalau rezeki sudah diatur," ucapnya.Usahanya pun pernah viral setelah direview oleh artis nasional, Bu Shanty dan Denny Cagur. "Itu dadakan banget. Mereka datang dan langsung review. Sejak saat itu banyak yang penasaran," kenangnya.Menu Beragam, Harga BersahabatMenu yang ditawarkan sangat variatif, mulai dari nasi goreng seafood, ikan bakar, hingga mix seafood dengan pilihan saus Padang, tiram, asam manis, hingga lada hitam. Harganya pun bersahabat, mulai dari Rp15.000 hingga Rp180.000 per porsi. Paket hemat seharga Rp25.000 jadi favorit pengunjung.Tri mengaku tidak pernah menghitung untung rugi penghasilan setiap bulannya. "Karena niatnya sedekah, yang penting kebutuhan keluarga dan gaji karyawan selalu tercukupi," ujarnya.Perjalanan Panjang Memulai UsahaTri sudah mulai berjualan sejak sebelum tahun 2006, kala masih diperbolehkan berdagang di pesisir Pantai Pangandaran menggunakan tenda biru. Namun sejak Pangandaran menjadi daerah otonomi baru (DOB) pada 2018, para pedagang direlokasi."Setelah direlokasi, sempat kehilangan banyak pelanggan. Tapi saya tetap bertahan, karena yakin yang penting konsisten," katanya.Tri konsisten menjual olahan seafood seperti ikan bakar, cumi, udang, dan kepiting. Menu best seller saat ini adalah mix seafood saus pedas, kombinasi kerang hijau, simping, udang, cumi, dan kepiting dengan saus Padang atau lada hitam.Sea Food Gila Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabarTantangan Bisnis KulinerTri menyadari bisnis kuliner sangat fluktuatif. "Penjualan cenderung naik-turun, biasanya ramai saat akhir pekan. Hari biasa, ya kadang sepi," tuturnya.Salah satu tantangan besar adalah bahan baku yang mudah basi, terutama sayuran dan seafood yang harus selalu segar.Baca juga: Food Court Alun-alun Ciamis, Pusat Kuliner dengan Ragam Jajan KhasSaat pandemi 2020, usaha Tri sempat terpukul. Namun ia tetap optimis. "Kalau niat dagang, pasti ada jalannya. Saya percaya selalu ada pembeli," katanya.Ia menyebut kondisi mulai membaik pada 2022, saat wisatawan mulai berdatangan kembali. Namun, isu hoaks seperti tsunami dan gempa yang kerap muncul saat liburan cukup mengganggu.Rahasia Bertahan: Rasa dan KonsistensiBagi Tri, kunci mempertahankan pelanggan adalah konsistensi rasa. Ia tidak pernah mengurangi takaran atau mengganti bahan utama meskipun harga naik."Kalau cabai mahal, ya tetap pakai cabai. Nggak diganti yang lain. Karena rasa itu modal utama," tegasnya.Transaksi Digital MendominasiKini, hampir 70% transaksi di RM Seafood dilakukan secara digital melalui QRIS dan transfer, terutama lewat bank BRI. "Kebanyakan pakai BRImo, QRIS juga, soalnya paling umum dan mudah di sini," ujarnya.Sementara itu, Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan tujuan Qris adalah mempermudah sistem pembayaran digital. Selain itu, pihak BRI sangat mendukung dari adanya QRIS karena proses transaksi lebih cepat, mudah dan aman."BRI menyambut baik dengan adanya qris sebagai salah satu opsi alat pembayaran, QRIS juga membantu merchant BRI menyediakan pilihan pembayaran yang mudah karena merchant cukup menyediakan satu kode QR yang bisa digunakan untuk berbagai sumber dana baik melalui mobile banking maupun uang elektronik (e-wallet)," kata Sadmiadi saat dihubungi detikJabar.Melansir dari berbagai sumber, Bank Indonesia telah mencatat jika transaki melalui QRIS melonjak sebesar 163,32% secara year on year atau Yoy per Februari 2025."Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Februari 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur, Rabu (19/3/2025) yang lalu.Dari sisi transaksi, pembayaran digital mencapai 3,38 miliar transaksi atau tumbuh 31,21% yoy pada Februari 2025 yang didukung oleh seluruh komponennya.