Reaksi Umar RA dan Abu Bakar RA Mendengar Kabar Wafatnya Rasulullah SAW

Reaksi Umar RA dan Abu Bakar RA Mendengar Kabar Wafatnya Rasulullah SAW

dvs2025/04/15 05:00:52 WIB
Kaligrafi Nabi Muhammad. Foto: iStock

Rasulullah SAW wafat pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 H, dalam usia 63 tahun. Umar RA dan Abu Bakar RA adalah dua sahabat yang kaget sekaligus tidak percaya dengan wafatnya Rasulullah SAW.Wafatnya Rasulullah SAW adalah peristiwa yang mengguncang jiwa seluruh umat Islam saat itu. Kehilangan sosok yang mereka cintai, pemimpin, guru, dan pembimbing spiritual, membuat para sahabat diliputi kesedihan yang luar biasa. Reaksi mereka berbeda-beda, namun semuanya menunjukkan betapa dalam cinta mereka kepada Rasulullah SAW.Mengutip buku Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam karya Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Ibn Ishaq dan para perawi lainnya, dijelaskan secara rinci bagaimana para sahabat terdekat Rasulullah SAW bereaksi pada saat-saat setelah beliau wafat.Baca juga: Kisah-kisah Rasulullah di Malam Lailatul QadarReaksi Sahabat Mengetahui Wafatnya Rasulullah SAWRasulullah SAW wafat pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 H, dalam usia 63 tahun. Ketika itu, beliau sedang berada di rumah istrinya, 'Aisyah binti Abu Bakar RA.Sebelum wafat, Rasulullah SAW sempat keluar ke masjid pada hari-hari terakhirnya. Para sahabat menunjukkan reaksi kaget atas kabar wafatnya Rasulullah SAW.Umar bin Khattab RA yang dikenal sebagai sosok kuat dan tegas, adalah salah satu sahabat yang tidak bisa menerima kenyataan wafatnya Rasulullah SAW.Ibnu Ishaq mendengar dari az Zuhri dan Said bin Musayyab dari Abu Hurairah, "Ketika Rasulullah SAW wafat, Umar bin Khattab berdiri dan berkata, 'Ada orang-orang munafik yang menganggap Rasulullah sudah wafat. Sebenarnya Rasulullah tidak wafat! Beliau hanya pergi menemui Tuhannya seperti kepergian Musa bin Imran. Musa meninggalkan kaumnya selama empat puluh malam lalu kembali kepada mereka setelah dikatakan bahwa ia wafat. Demi Allah, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga! Lalu akan memotong tangan dan kaki orang-orang munafik yang menganggap beliau sudah wafat!"Umar saat itu terpukul secara emosional, tidak bisa membayangkan dunia tanpa Rasulullah SAW. Ini adalah ekspresi cinta dan bentuk kesetiaan kepada Rasulullah SAW.Ketika Umar bin Khattab dalam kondisi emosional, Abu Bakar ash-Shiddiq RA, sahabat terdekat Rasulullah SAW, yang saat itu sedang berada di luar Madinah, segera kembali.Ia masuk ke dalam kamar Rasulullah SAW, membuka kain penutup wajah beliau, lalu menciumnya dan berkata:"Demi ayah dan ibuku, engkau tetap mulia dalam hidup dan dalam kematian. Dan demi Allah, Allah tidak akan membuatmu mati dua kali."Kemudian Abu Bakar keluar menemui kaum Muslimin dan menyampaikan pidato yang menenangkan dan membuka mata banyak sahabat,"Barang siapa yang menyembah Muhammad, maka sungguh Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan mati."Pada kesempatan ini juga Abu Bakar RA membaca surat Ali Imran ayat 144,وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَArtinya: Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.Mendengar ayat ini, para sahabat tersentak sadar, dan Umar pun akhirnya jatuh lemas dan mengakui bahwa Rasulullah SAW benar-benar telah wafat.Kepergian Rasulullah SAW meninggalkan kesedihan yang melanda seluruh kota Madinah. Tangisan terdengar dari setiap rumah. Para sahabat dan sahabiyah menangis tersedu-sedu, seakan bumi kehilangan cahaya.Ali bin Abi Thalib RA terdiam lama dan tak sanggup berbicara. Abbas bin Abdul Muththalib, paman Nabi, menangis tersedu dan berkata bahwa bumi terasa gelap setelah kepergian Rasulullah SAW.Beliau dimakamkan di kamar Aisyah, tempat beliau wafat. Para sahabat menyalatkan beliau tanpa imam, datang berkelompok bergantian: kaum laki-laki, perempuan, dan anak-anak.Wafatnya Rasulullah SAW menjadi momen paling memilukan dalam sejarah umat Islam. Namun, dari reaksi para sahabat, kita belajar bahwa cinta kepada Nabi harus diiringi dengan keteguhan iman dan tanggung jawab menjaga ajaran Islam.Baca juga: Kisah Wafatnya Rasulullah SAW, Peristiwa Penuh Duka dalam Sejarah Islam

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya