Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis prediksi musim kemarau 2025 di Indonesia. Musim kemarau diprakirakan masuk ke setiap wilayah di Indonesia secara bertahap.Musim kemarau akan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun dengan variasi waktu di sejumlah wilayah. Informasi ini penting diketahui sebagai antisipasi kekeringan, pengelolaan sumber daya air, hingga merencanakan kegiatan pertanian.Berikut penjelasan selengkapnya yang disadur dari laman resmi BMKG dan Buku Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia oleh Direktorat Perubahan Iklim Deputi Bidang Klimatologi.Yuk, disimak!Prediksi Awal Musim Kemarau 2025Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa awal musim kemarau tahun 2025 di Indonesia dimulai sejak April. Masuknya musim kemarau pada masing-masing wilayah akan berlangsung secara bertahap."Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua," ujar Dwikorita dikutip dari laman BMKG pada Senin (14/3/2025).Dirincikan dalam Buku Prediksi Musim Kemarau 2025, pada April 2025 sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) diprediksi mulai memasuki musim kemarau. Wilayah itu meliputi Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa timur, pesisir Bali, Nusa tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.Memasuki Mei 2025, musim kemarau meluas ke sebagian kecil wilayah Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, serta Papua bagian selatan. Selanjutnya pada bulan Juni 2025, musim kemarau akan masuk ke sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian selatan, dan sebagian kecil wilayah Sulawesi dan Papua.Pada bulan Juli 2025, wilayah Kalimantan bagian selatan serta Sulawesi bagian selatan dan utara diprediksi sudah memasuki musim kemarau. Terakhir, pada bulan Agustus, musim kemarau meluas ke sebagian pesisir timur Kalimantan, Sulawesi bagian tengah, dan Maluku.Agar lebih mudah dipahami, berikut rincian waktu peralihan musim kemarau di wilayah Indonesia:Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Sulsel Mei 2025, Begini Peta WilayahnyaAwal Musim Kemarau AprilLampung bagian timurPesisir utara Jawa bagian baratPesisir Jawa TimurPesisir BaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurAwal Musim Kemarau MeiSebagian kecil SumateraSebagian besar Jawa Tengah-TimurSebagian Kalimantan SelatanBaliPapua bagian SelatanAwal Musim Kemarau JuniSebagian besar SumateraJawa bagian BaratKalimantan bagian selatanSebagian kecil wilayah di Sulawesi dan PapuaAwal Musim Kemarau JuliKalimantan bagian selatanSulawesi bagian selatan dan utaraAwal Musim Kemarau AgustusPesisir timur KalimantanSulawesi bagian tengahMalukuBaca juga: Apa Itu Bencana Hidrometeorologi? Ini Penjelasan BMKG dan Langkah MitigasinyaPrediksi Puncak Musim Kemarau 2025 di Tiap WilayahLebih lanjut, Dwikorita mengatakan puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juni hingga Agustus 2025. Wilayah Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku berpotensi mengalami puncak kekeringan pada Agustus.Puncak kemarau ini akan terjadi di 562 ZOM di berbagai wilayah Indonesia. Agar lebih jelas, berikut prediksi puncak musim kemarau 2025 berdasarkan pembagian wilayahnya:Wilayah dengan Puncak Kemarau Juni 2025Barat hingga barat laut IndonesiaWilayah dengan Puncak Kemarau Juli 2025SumateraJawa bagian baratKalimantan bagian utarasebagian kecil SulawesiPapua bagian tengah dan timurWilayah dengan Puncak Kemarau Agustus 2025Jawa bagian tengah hingga timurSebagian besar KalimantanSebagian besar SulawesiBaliNusa Tenggarasebagian MalukuMaluku UtaraSebagian Pulau PapuaMusim Kemarau 2025 Diprediksi Lebih PendekPeriode musim kemarau yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia tahun 2025 diprakirakan lebih pendek dari biasanya. Meski begitu, masih terdapat wilayah dengan musim kemarau lebih panjang seperti sebagian Sumatera dan Kalimantan."Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan," kata Dwikorita.Adapun pada musim kemarau 2025 ini bersifat normal pada sekitar 60% wilayah. Kemudian 26% wilayah Indonesia memiliki sifat basah, dan 14% wilayah lainnya lebih kering daripada biasanya.Wilayah yang memiliki sifat kering akan mendapatkan curah hujan lebih rendah pada musim kemarau, yaitu:Sebagian Sumatera bagian utaraSebagian kecil Kalimantan BaratSebagian Sulawesi bagian TengahMaluku Utara dan bagian selatanPulau PapuaSementara, wilayah yang diprediksi bersifat basah artinya akan menerima akumulasi curah hujan musim lebih tinggi dari biasanya atau bersifat di atas normal. Wilayah tersebut, yakni:Sebagian kecil AcehSebagian besar LampungJawa bagian barat hingga tengahBaliNusa Tenggara BaratNusa Tenggara TimurSebagian kecil dari SulawesiSebagian Papua bagian tengahItulah ulasan mengenai prediksi musim kemarau 2025 di wilayah Indonesia. Semoga informasi ini membantu, detikers!