Profil Edy Meiyanto Guru Besar UGM yang Dipecat Gegara Kasus Kekerasan Seksual

Profil Edy Meiyanto Guru Besar UGM yang Dipecat Gegara Kasus Kekerasan Seksual

sto2025/04/08 17:16:04 WIB
Gedung Balairung UGM. (Foto: Doc. UGM)

Nama Edy Meiyanto, guru besar Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah ramai diperbincangkan buntut kasus kekerasan seksual. Edy Meiyanto sendiri sudah resmi dipecat UGM berdasarkan keputusan rektor.Dirujuk dari laman resmi UGM, tindakan kekerasan seksual (KS) yang dilakukan pelaku diketahui setelah ada laporan ke pihak Fakultas Farmasi pada Juli 2024 lalu. Mendapat laporan dari pihak Farmasi, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM bertindak cepat.Tindakan cepat awal yang dieksekusi adalah membebastugaskan Edy Meiyanto dari jabatannya selaku ketua Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Farmasi. Tak hanya dari jabatan saja, pelaku juga kemudian dikenai sanksi pemecatan berdasar Keputusan Rektor UGM Nomor 95/UN1.P/KPT/HUKOR/2025 tentang Sanksi terhadap Dosen Fakultas Farmasi."Pimpinan Universitas Gadjah Mada juga sudah menjatuhkan sanksi kepada pelaku berupa pemberhentian tetap dari jabatan sebagai dosen. Penjatuhan sanksi ini dilaksanakan sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku," terang Andi Sandi, Sekretaris UGM, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Minggu (6/4/2025).Bagi detikers yang penasaran, berikut ini profil Edy Meiyanto secara ringkas.Baca juga: Sederet Fakta Guru Besar UGM Prof Edy Dipecat gegara Kasus Kekerasan SeksualProfil Edy MeiyantoRiwayat Pendidikan dan Publikasi Edy MeiyantoDisadur dari laman Acadstaff UGM, situs berisi data-data seputar dosen, Edy Meiyanto tercatat memulai kuliah S1 di jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, UGM. Ia menempuh studi selama 2 tahun, terhitung dari 1984 hingga 1986.Usai menuntaskan S1, Edy melanjutkan pendidikan ke jenjang master. Studi S2-nya juga ditempuh di Fakultas Farmasi UGM hingga lulus pada 1995. Terakhir, pria kelahiran Solo, 2 Mei 1962 ini tercatat menjalani pendidikan doktoral di Nara Institute Science and Technology (NAIST) Jepang, tepatnya di bidang Molecular Oncology.Gelar doktor ia raih dengan tesis berjudul Development of Labeling Method for Macro/Microarrays and its Application for Gene Expression Profiling in Osteoclastogenesis. Pendidikan ketiganya dalam jenjang perkuliahan ini sukses dirampungkan dalam waktu 3 tahun, dari 1998 hingga 2001.Sebagai seorang akademisi, Edy Meiyanto punya sejumlah publikasi. Dalam bentuk buku misalnya, ia turut membuat buku Biokimia Farmasi (2017), Prospek Boron Neutron Capture Therapy di Indonesia: Aspek Medis (2018), dan Teaching Hospital dan Industri Obat: Terapi Kanker Berbasis Boron Neutron Capture Therapy (2019).Sementara itu, beberapa publikasi Edy dalam bentuk jurnal meliputi:Inhibitory Effects of Citrus-Derived Flavonoids Hesperidin and Hesperetin on SARS-CoV-2 spike-Mediated Syncytia Formation Using In vitro Cell Model (2025)Tumour‐suppressive effects of curcumin analogs CCA‐1.1 and Pentagamavunone‐1 in colon cancer: In vivo and in vitro studies (2023)Anti-proliferative effects of pentagamaboronon-0-sorbitol on HER2-overexpressing breast cancer cells (2022)The Growth Suppression Activity of Diosmin and PGV-1 Co-Treatment on 4T1 Breast Cancer Targets Mitotic Regulatory Proteins (2021)The Chemopreventive Potential of Diosmin and Hesperidin for COVID-19 and Its Comorbid Diseases (2020)Riwayat Karier dan Organisasi Edy MeiyantoSelain dosen, Edy pernah beberapa kali diamanahi jabatan di lingkungan kampus. Mulai dari dekan hingga kepala laboratorium. Daftar lengkapnya adalah sebagai berikut:Pengelola Magister Farmasi Klinik (2001-2004)Sekretaris Bagian Kimia Farmasi (2003-2005)Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Riset, dan Kerjasama (2005-2008)Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama, dan Pengembangan (2008-2012)Kepala Laboratorium Biokimia Pascasarjana Bioteknologi (2015)Sosoknya juga tercatat tergabung dalam beberapa organisasi, yakni:PERHIPBA (Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami) (2006)PBBMI (Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia) (2010)Indonesian Society for Cancer Chemoprevention (2010)Ikatan Apoteker Indonesia (2010)Ikatan Apoteker Indonesia (2014)Cancer Chemoprevention Research Center Farmasi UGM (2004)Baca juga: UGM Bentuk Tim Disiplin Periksa Guru Besar Farmasi Edy di Kasus Kekerasan SeksDemikian profil ringkas Edy Meiyanto, guru besar UGM yang dipecat buntut kasus kekerasan seksual.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya