Buaya adalah hewan yang masuk dalam keluarga besar reptil bersama ular, kura-kura, dan selainnya. Pertanyaannya, kenapa buaya tidak dikategorikan sebagai amfibi? Padahal buaya hidup di dua alam, yakni air dan darat.Pertanyaan ini memang pada tempatnya. Sebab, salah satu karakteristik paling umum amfibi adalah hidup di dua alam. Ciri ini pun bisa ditemukan jika detikers menelaah arti kata amfibi itu sendiri.Dikutip dari buku Dunia Amfibi oleh Ryzald Mahendra Putra, kata amfibi berasal dari bahasa Yunani, amphi (dua) dan bios (hidup). Ketika digabung, maka amfibi bisa dimaknai sebagai hewan yang memiliki dua bentuk kehidupan, yaitu di darat dan air.Nah, bukankah buaya memang hidup di air dan darat? Lalu, kenapa ia tidak dianggap sebagai salah satu hewan amfibi? Guna menjawab pertanyaan tersebut, simak pembahasan ringkas yang telah detikJateng siapkan di bawah ini, yuk!Baca juga: Benarkah Ular Dapat Bertumbuh Semakin Panjang Selama Hidupnya?Alasan Buaya Tidak Termasuk Hewan AmfibiPertama-tama, memang benar bahwasanya buaya hidup di dua tempat. Namun, buaya memiliki sejumlah karakteristik lain yang berbeda dengan keumuman amfibi. Apa saja? Berikut rinciannya dilansir laman Vet Playas Veterinary Hospital:1. Kulit BuayaSebagaimana kita ketahui bersama, kulit buaya sangat bersisik dan bersifat keras serta kering. Di sisi lain, amfibi punya kulit yang tipis dan permeabel alias dapat ditembus air untuk membantu pernapasan.Dirujuk dari laman Microbe Notes, kulit amfibi memang terkenal dengan kehalusan, kelembutan, dan kadang kala, lengketnya. Sensasi lengket saat memegang kulit amfibi disebabkan oleh kelenjar-kelenjar lendir.2. Sarang dan Telur BuayaFaktor lain yang membuat buaya tidak digolongkan sebagai amfibi adalah lokasi sarang dan telurnya. Reptil berkaki empat yang ditakuti banyak manusia ini bertelur di darat. Lain halnya dengan amfibi yang meletakkan telur di air atau lingkungan lembap.Selain itu, telur buaya juga keras. Berbeda dengan telur amfibi yang lunak dan hanya dilapisi semacam gel pelindung tipis. Ketika menetas, bayi buaya sudah berbentuk layaknya buaya dewasa. Sementara itu, anak amfibi memulai kehidupannya sebagai larva sebelum kemudian bermetamorfosis seiring waktu.3. Pergantian Kulit BuayaPernahkah detikers mengira bahwa buaya juga berganti kulit? Namun, detikers tidak perlu membayangkan proses ini seperti halnya ular berganti kulit. Alih-alih keseluruhan, buaya mengganti sisik-sisiknya satu per satu. Hal ini membuatnya berbeda dari amfibi yang tidak bisa melakukan proses ganti kulit tersebut sama sekali.4. Sistem Pernapasan BuayaKarena memiliki beberapa tahap kehidupan, amfibi punya sejumlah metode pernapasan. Sebagian besar amfibi dewasa bernapas melalui kulit atau paru-paru. Di sisi lain, berudu katak misalnya, bernapas dengan insang.Bagaimana dengan buaya? Hewan satu ini sepenuhnya mengandalkan paru-paru untuk bernapas, sama seperti reptil-reptil lain. Buaya juga tidak bernapas menggunakan insang atau kulit. Hal inilah yang membuat buaya akan kembali ke permukaan air selama beberapa saat setelah menyelam untuk mengisi paru-parunya dengan udara.Nah, beberapa alasan di atas menyebabkan buaya tidak digolongkan sebagai amfibi.Perbedaan Umum Amfibi dan ReptilKembali dilihat dari Microbe Notes, poin-poin penting bedanya amfibi dan reptil adalah:Kulit amfibi halus, lembut, dan kadang kala berlendir. Kulit reptil dilindungi sisik kering.Amfibi dewasa bernapas dengan kulit atau paru-paru. Ada juga yang bernapas dengan insang, baik saat kecil maupun sampai dewasa. Sementara itu, reptil hanya bernapas dengan paru-paru.Amfibi punya kaki depan pendek dan kaki belakang panjang berselaput. Umumnya, reptil punya 4 kaki, kecuali ular yang hidup merayap.Jantung amfibi terdiri dari 3 ruang, yakni dua serambi (aurikel) dan satu bilik (ventrikel). Reptil juga memiliki 3 ruang dengan dua serambi dan satu bilik, tetapi tidak terbagi secara sempurna. Khusus buaya, hewan ini punya 4 ruang jantung.Rentang warna penglihatan amfibi terbatas dan tidak dapat membedakan banyak warna. Sebaliknya, reptil punya kedalaman visual yang lebih mumpuni.Lidah amfibi umumnya utuh, meski ada juga yang bercabang. Di sisi lain, lidah bercabang adalah ciri utama reptil.Amfibi memiliki 10 pasang saraf kranial, sedangkan reptil punya 12 pasang.Umumnya, fertilisasi amfibi terjadi secara eksternal, sedangkan reptil internal.Amfibi meletakkan telur di air dalam kondisi terbungkus gel. Telur reptil terdapat di darat dan dilapisi cangkang keras berbahan kalsium atau kulit kuat.Terdapat siklus berudu dalam kehidupan amfibi. Sementara itu, reptil tidak mengenal larva akuatik atau berudu.Baca juga: Pengertian Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna Beserta ContohnyaItulah penjelasan seputar penyebab buaya digolongkan sebagai reptil, bukan amfibi. Semoga bisa menjawab pertanyaan detikers, ya!