1 Dollar Berapa Rupiah? Cek Kurs USD Hari Ini

1 Dollar Berapa Rupiah? Cek Kurs USD Hari Ini

par2025/04/07 12:40:05 WIB
Ilustrasi dollar dan rupiah. Foto: Ari Saputra

Fluktuasi nilai tukar sering jadi perhatian banyak orang, apalagi saat ada gejolak ekonomi global. Tak heran, banyak yang bertanya-tanya, 1 dollar berapa rupiah hari ini? Jawaban dari pertanyaan itu bisa memengaruhi berbagai hal, mulai dari harga barang impor hingga rencana liburan ke luar negeri.Nilai tukar dolar terhadap rupiah bisa berubah setiap saat, tergantung pada berbagai faktor seperti kebijakan ekonomi global, suku bunga, hingga kondisi politik. Dalam beberapa hari terakhir, kurs dollar menunjukkan tren penguatan yang berdampak langsung pada perekonomian Indonesia. Dengan menguatnya dollar, artinya rupiah juga semakin melemah.Penasaran 1 dollar berapa rupiah hari ini? Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini, detikers!Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Semarang 7 April 2025 Lagi-lagi Anjlok, Cek Detailnya!1 Dollar Berapa Rupiah?Berdasarkan pantauan detikJateng, laman resmi Bank Indonesia menunjukkan pembaruan terakhir kurs transaksi valuta asing dilakukan pada 27 Maret 2025. Hingga Senin, 7 April 2025, belum tersedia informasi terbaru.Menurut data dari Bloomberg per 7 April 2025 pukul 12:22 AM waktu EDT atau 11.22 WIB, nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah (USD/IDR) berada di angka Rp 16.856 per dollar. Angka ini menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 203 poin atau sekitar 1,22% dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp 16.653.Sepanjang hari, rupiah bergerak dalam rentang Rp 16.833 hingga Rp 17.224 per dollar. Dibandingkan awal tahun, nilai tukar rupiah tercatat telah melemah sekitar 4,45%. Dalam satu tahun terakhir, rupiah pernah menguat hingga Rp 15.060, tetapi kini menunjukkan tren pelemahan yang cukup signifikan.Mengapa Rupiah Terus Melemah?Dilansir detikFinance, Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan dan diproyeksikan bisa menembus level Rp 17.000 per dollar AS. Pelemahan ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal dan domestik, dengan perang dagang global yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu penyebab utama.Trump memberlakukan kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif impor sebesar 32%. Kebijakan ini memicu sentimen negatif di pasar dan berdampak langsung pada pelemahan berbagai mata uang di dunia, termasuk rupiah.Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menegaskan bahwa tekanan ini sangat erat kaitannya dengan tensi perang dagang."Untuk saat ini pelemahan mata uang rupiah itu disebabkan oleh perang dagang... apalagi tanggal 2 April itu dimulainya itu biaya impor tambahan," ujar Ibrahim.Ia juga menyebutkan bahwa jika rupiah menembus Rp 16.900, maka potensi pelemahan lanjutan ke Rp 17.000 terbuka lebar.Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menambahkan bahwa meskipun ada peluang negosiasi ulang dari pihak Trump, sentimen negatif sekecil apa pun tetap bisa menekan rupiah."Rupiah masih rawan melemah dengan sedikit saja isu negatif," kata Ariston.Para pengamat berharap pemerintah dan Bank Indonesia segera memperkuat langkah-langkah stabilisasi, seperti intervensi pasar, penguatan ekspor, hingga pemberian stimulus ke UMKM untuk menjaga daya beli masyarakat dan kepercayaan investor.Dampak Kenaikan Dollar Terhadap Perekonomian IndonesiaBerdasarkan artikel ilmiah berjudul Pengaruh Nilai Tukar Dolar terhadap Perekonomian Indonesia yang ditulis Defia Riski Anggarini dan Berlintina Permatasari, berikut ini adalah dampak kenaikan nilai tukar dollar terhadap perekonomian Indonesia.1. Kenaikan Harga Barang ImporKetika nilai tukar dollar naik, barang-barang dari luar negeri jadi lebih mahal karena Indonesia harus membayar lebih banyak rupiah untuk membeli barang yang harganya dalam dollar. Akibatnya, harga barang impor naik, termasuk bahan baku dan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berasal dari luar negeri. Hal ini bisa menyebabkan biaya hidup naik dan masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak.2. Inflasi MeningkatKenaikan harga barang impor sering memicu inflasi, yaitu kenaikan harga-harga secara umum. Ketika banyak barang menjadi lebih mahal, daya beli masyarakat turun karena penghasilan mereka tidak ikut naik. Ini bisa memperburuk kondisi ekonomi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang paling merasakan dampaknya.3. Biaya Produksi Perusahaan NaikBanyak perusahaan di Indonesia yang masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Saat dollar naik, biaya untuk membeli bahan baku juga ikut naik. Ini membuat biaya produksi menjadi lebih tinggi. Untuk menutupi biaya itu, perusahaan mungkin akan menaikkan harga jual produk mereka. Hal ini bisa membuat produk lokal jadi kurang kompetitif dibanding barang dari negara lain.4. Nilai Utang Luar Negeri BertambahJika pemerintah atau perusahaan memiliki utang dalam bentuk dollar, maka jumlah uang yang harus dibayar dalam rupiah menjadi lebih besar saat dollar naik. Misalnya, utang 1 juta dollar yang tadinya setara 15 miliar rupiah bisa naik menjadi 16 atau 17 miliar rupiah jika kurs dollar naik. Ini bisa membebani keuangan negara maupun perusahaan yang punya utang luar negeri.5. Daya Saing Ekspor Bisa MeningkatMeski banyak dampak negatif, kenaikan nilai tukar dollar juga bisa memberi dampak positif bagi para eksportir. Produk-produk Indonesia yang dijual ke luar negeri jadi lebih murah dalam mata uang asing, sehingga bisa lebih menarik bagi pembeli di luar negeri. Ini bisa mendorong ekspor dan membantu perekonomian, terutama sektor-sektor yang berorientasi ekspor seperti pertanian, perikanan, dan industri kreatif.6. Investasi Asing Bisa TerpengaruhKetidakstabilan nilai tukar bisa membuat investor asing ragu untuk menanamkan modal di Indonesia. Mereka khawatir uang yang mereka tanam bisa kehilangan nilai jika rupiah terus melemah. Akibatnya, arus investasi bisa melambat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.Baca juga: 12+ Tips Bersih-bersih Rumah Usai Ditinggal Mudik Lebaran, Hilangkan Bau Apak!Demikianlah penjelasan mengenai nilai tukar dollar terhadap rupiah yang belakangan tengah naik. Semoga bermanfaat!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya