Piknik ke Museum Jenang Kudus, Wisata Edukasi Sembari Berburu Oleh-oleh

Piknik ke Museum Jenang Kudus, Wisata Edukasi Sembari Berburu Oleh-oleh

ams2025/04/05 06:55:21 WIB
Museum Jenang Kudus, bisa wisata edukasi sekaligus belanja oleh-oleh khas Kudus.  Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Pusat oleh-oleh dan Museum Jenang Kudus menjadi pilihan pemudik saat musim Lebaran. Selain berwisata, pengunjung juga bisa mencari kudapan khas Kudus yakni jenang Kudus.Pusat oleh-oleh dan Museum Jenang ini berada di Sunan Muria, Glantengan, Kecamatan Kudus Kota. Suasana momen libur Lebaran menjadi tempat favorit pemudik saat kembali ke Kudus, baik untuk mencari oleh-oleh hingga berwisata Kudus tempo dulu.Staf Museum Jenang Kudus, Hesti Tri Hartanto, menjelaskan memang dikonsep sebagai tempat belanja oleh-oleh dan wisata edukasi sejarah jenang Kudus. Awalnya, museum ini bernama Mubarok Sentra Bisnis dan Budaya, tapi kini lebih dikenal dengan Museum Jenang Gusjigang Kudus."Di lantai 1 kita display sebagai tempat produk jenang Kudus, dan juga kemitraan yang lain. Kita membantu produk lainnya di Kudus," jelas Hesti kepada detikJateng, Jumat (4/4/2025).Baca juga: Heboh Macet ke Puncak Gunung Telomoyo Via Dalangan, Ini Jalur AlternatifnyaLalu di lantai dua terdapat museum yang menceritakan tentang sejarah jenang Kudus dan potret Kudus tempo dulu. Selain itu, juga ada galeri kaligrafi Indonesia Al-Quds hingga ruang trilogi."Adanya museum ini menjadi pembelajaran pengunjung menjadi tahu tentang sejarah jenang hingga kearifan lokal Kudus," jelasnya."Jadi bercerita tentang hal Kudus tempo dulu. Ada rumah adat, filosofi gusjigang," dia melanjutkan.Selepas puas berwisata di museum, wisatawan bisa berburu oleh-oleh jenang Kudus. Menurutnya, jenang Kudus telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan tahun 2022.Museum Jenang Kudus, bisa wisata edukasi sekaligus belanja oleh-oleh khas Kudus. Foto diambil Jumat (4/4/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJatengTak hanya itu, jenang Kudus ini juga telah laku sampai mancanegara, seperti Malaysia dan Thailand.Sebagai informasi, jenang Kudus terbuat dari tepung beras ketan, gula pasir, gula dan santan kelapa. Ciri khas jenang Kudus terletak pada penggunaan mentega.Sebab, dengan menggunakan mentega tekstur jenang lebih kering, dan elastis ketimbang dodol. Hesti mengatakan momen Lebaran ini banyak permintaan jenang Kudus, khususnya dibungkus berupa parsel untuk oleh-oleh keluarga."Jadi 2 bulan sebelum Lebaran terkait dengan kapasitas produksi untuk arus mudik dan balik. Kapasitas naik menjadi dua sampai tiga kali lipat, H plus 10 hari ini juga ramai," jelasnya.Dia menyebut harga jenang Kudus bervariasi, tergantung rasa dan jumlah yang dibelinya. Mulai Rp 36 ribu terdiri dari tiga rasa kombinasi per bungkus."Kemudian yang rasa moka sekitar Rp 48 ribu. Untuk parsel beda lagi, di atas Rp 100 ribuan," jelasnya.Lebih lanjut, Hesti mengatakan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha jenang Kudus, pihaknya menggandeng perbankan yakni Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Kerja sama ini sudah berlangsung bertahun-tahun, misalnya dengan pelatihan usaha UMKM hingga menyediakan pembayaran QRIS BRI untuk memudahkan pembeli."Kerja sama dengan BRI itu kita menjadi perusahaan yang tengah berkembang kami di bawah binaan BRI. Itu dilibatkan program mereka UMKM yang telah berkembang seperti sharing lewat Link UMKM bagaimana marketing, kemasan yang baik," ungkapnya.Baca juga: Candi Borobudur Jadi Primadona Wisatawan Selama Libur LebaranBerkat kerja sama ini, menurutnya jenang Kudus bisa berkembang pesat, bahkan telah menjadi warisan budaya tak benda oleh Kementerian Kebudayaan tahun 2022 silam.Salah satu pengunjung, Masrukin mengaku sengaja datang ke museum bersama keluarganya. Dia ingin melihat sejarah Jenang dan Kudus, dan membeli oleh-oleh Jenang Kudus."Ke sini seru sekali, selain kita bisa berwisata sejarah jenang Kudus, Kudus tempo dulu, juga bisa mencari oleh-oleh khas Kudus," ujar Masrukin.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya