Surga adalah cahaya yang gemerlap, selasih yang bergoyang-goyang, istana yang kokoh, sungai yang mengalir, buah yang matang, istri yang cantik jelita, perhiasan yang banyak, dalam keabadian, dalam kebahagiaan dan keriangan di rumah yang tinggi, bagus dan mewah. Ini adalah gambaran surga yang dijelaskan dalam buku Surga dan Neraka yang ditulis Umar Sulaiman al-Asyqar.Allah SWT berfirman dalam surah Az Zumar ayat 73 yang menjelaskan tentang keberadaan surga:وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ ٧٣Artinya: "Orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan sehingga apabila mereka telah sampai di sana dan pintu-pintunya telah dibuka, para penjaganya berkata kepada mereka, "Salāmun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu), berbahagialah kamu. Maka, masuklah ke dalamnya (untuk tinggal) selama-lamanya!".Para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bangunan surga. Dalam jawabannya, Rasulullah SAW memberi gambaran yang menakjubkan. Soal bangunan surga, beliau bersabda:لَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَمِلَاحُهَا الْمِسْكُ الْأَذْفَرُ، وَحَصَبَاؤُهَااللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوْتُ وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ، مَنْ يَدْخُلُهَا يُنْعَمُ وَلَا يَبْأَسُ، وَيَخْلُدُ وَلَا يَمُوْتُ، وَلَا يَبْلَى ثِيَابُهُمْ وَلَا يَفْنَى شَبَابُهُمْArtinya: "Batu batanya dari perak dan dari emas. Adukan semennya dari minyak kesturi yang paling harum. Kerikilnya adalah mutiara dan batu rubi (safir). Debunya adalah kunyit. Barangsiapa memasukinya, ia akan merasakan kenikmatan dan tidak akan berduka cita, ia akan abadi dan tidak akan mati. Pakaian mereka tidak akan usang dan keremajaan mereka tidak akan pudar.Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan oleh para penghuni surga adalah makanan dan minuman. Penghuni surga yang makan dan minum tidak mengeluarkan kotoran. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dalam sebuah riwayat Muslim dari Abu Hurairah, ia menceritakan,"Rasulullah bersabda, 'Kelompok pertama yang masuk surga memiliki rupa seperti bulan purnama. Rombongan berikutnya seperti bintang paling terang di langit. Kemudian setelah itu, mereka bertingkat-tingkat. Mereka tidak buang air besar, tidak buang air kecil, tidak buang ingus, dan tidak meludah."Baca juga: Gambaran Kamar Surga dalam Al Qur'an dan HaditsPenghuni surga juga akan diberikan kebebasan untuk memilih segala jenis makanan dan minuman yang mereka inginkan. Sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Mursalat ayat 43:كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ٤٣Artinya: (Dikatakan kepada mereka,) "Makan dan minumlah dengan nikmat karena apa yang selalu kamu kerjakan."Minuman yang Ada di SurgaDikutip dari buku Surga dan Neraka: Syarahan Terhadap Kitab Wash al-Jannah wa al-Nar Min Shahih al-Sunnah yang ditulis Syofyan Hadi, berikut jenis minumannya:1. MaduDi surga, para penghuninya tak perlu susah payah untuk mengambil madu dari nektar bunga yang dihisap oleh lebah. Karena madu tersebut mengalir dari sungai-sungai sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Tirmidzi:Diriwayatkan dari Hakim bin Mu'awiyah dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Sesungguhnya di surga ada lautan air jernih, lautan madu, lautan susu dan lautan khamar yang tidak serupa dengan sungai biasa pada umumnya." (HR. Tirmidzi)2. Air KafurAir kafur adalah jenis minuman yang bisa diambil dari air yang mengalir di telaga Al-Kautsar. Airnya beraroma kasturi dengan warna putih yang lebih putih dari susu dan rasanya lebih manis dari madu.Air kafur dijelaskan dalam surat Al-Insan ayat 5-6:اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚ عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًاArtinya: "Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya."3. SusuSama seperti susu yang ada di dunia, akan tetapi susu di surga tidak pernah basi dan kental. Susunya mengalir dari sebuah sungai yang Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur'an surah Muhammad ayat 15:
مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْArtinya: "(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?"4. Arak yang Tidak MemabukkanArak atau khamr yang ada di surga tentu berbeda dengan di dunia. Araknya berwarna putih, rasanya enak dan tidak memabukkan. Allah SWT menggambarkannya dalam surah Ash Shaffat ayat 45-47:
يُطَافُ عَلَيۡهِمۡ بِكَاۡسٍ مِّنۡ مَّعِيۡنٍۢ بَيۡضَآءَ لَذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيۡنَ لَا فِيۡهَا غَوۡلٌ وَّلَا هُمۡ عَنۡهَا يُنۡزَفُوۡنَArtinya: "Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamr dari sungai yang mengalir. (warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang yang minum. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tidak mabuk karenanya."5. Air JahePara penghuni surga dapat mengambil air jahe yang asalnya dari mata air Salsabil. Aroma jahe tersebut seperti kasturi khas. Dalam surah Al Insan ayat 17-18, Allah SWT berfirman:وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًArtinya: "Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil."Baca juga: Hadits Penduduk Surga Menggunakan Bahasa Arab, Apakah Shahih?