Tata Cara dan Niat Mandi Idul Fitri untuk Wanita dan Laki-laki

Tata Cara dan Niat Mandi Idul Fitri untuk Wanita dan Laki-laki

par2025/03/30 18:30:41 WIB
Ilustrasi mandi sunnah Idul Fitri. Foto: Freepik/Dmytro Sheremeta

Pada hari Idul Fitri, detikers dianjurkan untuk mandi sunnah. Berhubung Lebaran 2025 kian dekat, umat Islam harus tahu tata caranya. Yuk, simak tata cara dan niat mandi Idul Fitri di bawah ini!Dirujuk dari buku Fikih Sunnah Hari Raya oleh Hari Ahadi, kesunnahan mandi pada Idul Fitri di antaranya bisa dilihat melalui riwayat berikut:سَأَلَ رَجُلٌ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ الْغُسْلِ فَقَالَ: اغْتَسِلْ كُلَّ يَوْمٍ إِنْ شِئْتَ، فَقَالَ: الْغُسْلُ الَّذِي هُوَ الْغُسْلُ؟ قَالَ : يَوْمُ الْجُمُعَةِ، وَيَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ النَّحْرِ، وَيَوْمُ الْفِطْرِArtinya: "Seseorang bertanya kepada Ali RA tentang mandi. Maka beliau berkata, 'Mandilah setiap hari kalau mau.' Maka orang itu berkata, 'Maksudku mandi yang dianjurkan?' Beliau berkata, 'Mandi di hari Jumat, hari Arafah, Idul Adha, dan Idul Fitri.'" (HR Baihaqi dalam Irwaaul Ghalil, 1/177)Sebagai catatan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut Al-Qur'an dan Sunnah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa dan Abu Ubaidah Yusuf, tidak ada satu pun hadits shahih dari Rasulullah SAW tentang mandi Idul Fitri. Namun, sebagian atsar dari sahabat menunjukkan hal tersebut.Jadi, bagaimana caranya? Simak pembahasan ringkas yang telah detikJogja siapkan di bawah ini!Baca juga: Hukum Membayar Zakat Fitrah Sebelum Sholat Idul Fitri, Boleh atau Tidak?Tata Cara Mandi Idul Fitri untuk Wanita dan Laki-lakiDirujuk dari buku Fikih Muyassar oleh Fathul Mujib, mandi pada hari Lebaran hukumnya sunnah. Artinya, tidak mengapa jika seorang muslim memilih untuk tidak melakukannya. Hal yang sama berlaku pula untuk mandi-mandi sunnah lain, seperti sebelum sholat Jumat.Lebih lanjut, diterangkan bahwasanya ada dua tata cara mandi, yakni yang mencukupi dan sunnah. Tata cara yang mencukupi adalah dengan menyiramkan air ke badan dengan didahului wudhu dahulu. Dalilnya adalah:وَضَعَ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَضُوءَ الْجَنَابَةِ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا، ثُمَّ تَمَضْمَضَ، وَاسْتَنْشَقَ، وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَذِرَاعَيْهِ، ثُمَّ أَفَاضَ الْمَاءَ عَلَى رَأْسِهِ، ثُمَّ غَسَلَ جَسَدَهُ، فَأَتَيْتُهُ بِالْمِنْدِيلِ فَلَمْ يُرِدْهَا، وَجَعَلَ يَنْفُضُ الْمَاءَ بِيَدَيْهِArtinya: "Rasulullah SAW menyiapkan air untuk mandi junub. Beliau menuangkan air ke kedua tangan lalu mencuci tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian, beliau berwudhu, beristinsyaq, dan membasuh wajah serta kedua lengan. Setelah itu, beliau mengguyurkan air ke kepala dan memandikan badan. Lalu aku datang membawakan handuk, tetapi beliau tidak menginginkannya. Beliau menyeka air dengan kedua tangan beliau." (HR Bukhari no 249 dan Muslim no 317)Sementara itu, tata cara yang meliputi sunnah adalah:BerniatMencuci kedua tangan.Mencuci kemaluan dan bagian badan yang terkena mani.Berwudhu seperti hendak sholat.Mengambil air, lalu gosok-gosokkan pada rambut kepala.Menyiram air sebanyak 3 kali ke kepala.Mengguyurkan air ke seluruh badan.Niat Mandi Idul FitriDalam tata cara mandi di atas, salah satu tahapannya adalah berniat. Memangnya, seperti apa lafal niat mandi Idul Fitri? Sebelum mengetahui lafalnya, detikers harus paham bahwasanya setiap ibadah memang harus dilandasi niat.Namun, sebagaimana uraian di laman resmi Muhammadiyah, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menuntunkan seorang muslim untuk membaca niat. Pun juga tidak ada riwayat bahwasanya beliau pernah melakukan yang demikian. Alhasil, niat cukup dalam hati saja.Kendati begitu, ada juga ulama yang menghukumi pelafalan niat sebagai sunnah. Nah, bagi detikers yang mengikuti pendapat sunnahnya melafalkan niat, berikut ini bacaan niat mandi Idul Fitri, dikutip dari NU Online:نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَىArab Latin: Nawaitul ghusla li 'îdil fithri sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah taála."Waktu Sholat Idul FitriDirujuk dari buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh R Syamsul B dan M Nielda, dalam Mazhab Syafi'i, permulaan waktu mandi sunnah Idul Fitri adalah pertengahan malam. Pasalnya, orang-orang desa zaman dahulu mengikuti sholat Id di kota sehingga harus berangkat sebelum fajar.Jika mandi sunnah dibatasi setelah fajar, hal ini akan menyulitkan biarpun dalam hal ini, mandi sunnah memang paling utama dikerjakan setelah fajar. Wallahu a'lam bish-shawab. Keterangan senada dijelaskan oleh Syaikh al-Baijuri dalam kitabnya, Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al- Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi 'ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja':ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليلArtinya: "Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam."Sebagai catatan, mandi Idul Fitri ini tidak memiliki kaitan dengan sholat Id. Dilansir buku Fikih Empat Mazhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman al-Juzairi, mandi Idul Fitri disunnahkan untuk hari raya, bukan sholat Idul Fitri.Oleh karena itu, mandi ini disunnahkan untuk semua orang alias tidak hanya diperuntukkan bagi muslim yang akan berangkat sholat Id saja. Jadi, baik detikers tengah berhalangan untuk sholat Id atau pun tidak, pada momen Lebaran 2025 besok, alangkah baiknya untuk tetap mandi sunnah ini. Wallahu a'lam bish-shawab.Baca juga: 15 Twibbon Idul Fitri 2025 Gratis Disertai Ucapan Hari Lebaran, Share Yuk!Nah, itulah pembahasan ringkas seputar tata cara dan niat mandi Idul Fitri. Semoga bisa membantu detikers menyambut Hari Kemenangan 2025, ya!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya