Niat Mandi Idul Fitri dan Tata Cara Melakukannya

Niat Mandi Idul Fitri dan Tata Cara Melakukannya

hnh2025/03/31 03:00:00 WIB
Ilustrasi mandi Idul Fitri (Foto: Getty Images/iStockphoto/nikkytok)

Idul Fitri adalah hari yang suci bagi umat Islam, menandai kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Pada hari istimewa ini, umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan keadaan yang bersih, baik secara lahir maupun batin.Salah satu cara untuk mensucikan diri di hari kemenangan adalah dengan melaksanakan mandi Idul Fitri, yang merupakan amalan sunnah sebelum menunaikan salat Id. Mandi ini tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi simbol kembali kepada fitrah, yakni keadaan suci seperti bayi yang baru lahir.Niat Mandi Idul FitriMembaca niat sebelum melakukan mandi Idul Fitri bertujuan agar amalan tersebut diterima dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Niat ini diucapkan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam hati.Menurut buku 71 Doa Harian Disertai Doa-Doa Ibadah Lengkap oleh K.H. M. Yusuf Chudlori, berikut adalah bacaan niat untuk mandi Idul Fitri:نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَىArab latin: Nawaitul gusla li 'idil fithri sunnatan lillahi ta'ala.Artinya: "Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunah karena Allah ta'ala."Tata Cara Mandi Idul FitriMenurut buku Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Qur'an, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Baqir, waktu pelaksanaan mandi sunnah Idul Fitri adalah antara fajar hingga waktu salat Idul Fitri. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakan mandi adalah tepat sebelum berangkat ke masjid atau tempat salat.Setelah memahami bacaan niat mandi Idul Fitri dan waktunya, langkah selanjutnya adalah mengetahui tata cara pelaksanaannya. Berikut adalah langkah-langkah mandi Idul Fitri:Membaca niat dengan ikhlas.Mengucapkan basmalah dan berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT agar terhindar dari godaan setan.Mencuci kedua telapak tangan hingga bersih.Membersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang terkena najis (jika ada).Melakukan wudhu.Membasuh seluruh tubuh dari kepala hingga kaki dengan air yang bersih dan suci.Menyapu tubuh dengan tangan untuk memastikan seluruh bagian tubuh telah terkena air.Amalan Sunnah di Hari Raya Idul FitriSelain mandi Idul Fitri, terdapat beberapa amalan sunnah lainnya yang bisa kita lakukan. Mengutip buku Fiqh Al-'Ibadat karya Syaikh Alauddin Za'tari, buku Ihya 345 Sunnah Nabawiyah karya Raghib As-Sirjani, dan buku Al-Jami' fii Fiqhi An-Nisa' karya Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, berikut beberapa amalan sunnah di hari Idul Fitri:1. Bertakbir di Malam dan Hari Idul FitriLafaz takbir hari raya Idul Fitri:اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْداللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَه صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَه لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَكْبَرُArab latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamdAllaahu akbar kabiira wal hamdu lillaahi katsiira wa subhaana Allaahi bukrataw wa ashiilaa laa ilaaha illa Allahu wa laa na'budu illa iyyaah mukhlishiina lahud diin, wa law karihal kaafiruuna laa ilaaha illa Allaahu wahdahu shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu, laa ilaaha illa Allahu akbarArtinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan segala puji bagi Allah.""Allah Mahabesar dengan kebesaran yang sempurna dan segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pagi dan petang. Tiada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya seraya memurnikan agama-Nya meskipun orang-orang kafir membenci. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan musuh-musuhNya dengan Keesaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar,"2. Mengenakan Wewangian dan Pakaian TerbaikMengenakan wewangian dan pakaian terbaik merupakan sunnah Idul Fitri sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya dan untuk menyambut hari kemenangan dengan keadaan yang bersih dan rapi.Sesuai hadits dari Anas bin Malik, "Pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menggunakan pakaian terbaik yang kami miliki dan memakai wewangian terbaik yang ada pada kami, serta berkurban dengan binatang yang tergemuk yang kami punyai." (HR Hakim)3. Makan Sebelum Melaksanakan Salat Idul FitriMakan sebelum salat Idul Fitri adalah sunnah, sesuai dengan hadits berikut.كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَغْدُو يَوْمَ الْفَطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍArtinya: "Rasulullah SAW tidak berangkat sholat pada hari raya Idul Fitri, sehingga beliau memakan beberapa buah kurma." (HR Bukhari & Ahmad, dari Anas bin Malik)4. Berangkat ke Tempat Pelaksanaan Salat Idul FitriDisunnahkan untuk melaksanakan salat Idul Fitri dan Iduladha di tanah lapang, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabi'in.5. Mendirikan Salat Idul FitriHukum melaksanakan salat Idul Fitri adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat ditekankan), dengan jumlah rakaat dua. Pada rakaat pertama, takbir dilakukan tujuh kali, sementara pada rakaat kedua hanya lima kali. Mengenai waktu pelaksanaan salat Idul Fitri, Nabi SAW melaksanakannya ketika matahari berada setinggi dua tombak6. Menempuh jalan berbeda di hari Idul FitriKetika Nabi SAW hendak menuju tempat salat Id, beliau melewati satu jalan dan kembali melalui jalan yang berbeda, sehingga beliau bisa melihat lebih banyak kaum Muslim di kedua jalan tersebut.Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Adalah Rasulullah SAW menempuh jalan yang bebeda pada hari Id." (HR Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah & Ahmad)7. Saling MengunjungiMenurut sabda Nabi SAW tentang orang yang gemar saling mengunjungi, Muadz bin Jabal mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasul SAW berkata:"Allah SWT berfirman, 'Cinta-Ku berhak didapatkan oleh orang yang saling mencintai karena-Ku, orang saling duduk karena-Ku, orang yang saling mengunjungi karena-Ku, dan orang yang saling membantu karena-Ku." (HR Al-Muwaththa & Ahmad)Wallahu a'lam.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya