Tata Cara Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan Lengkap Niat-Dzikirnya

Tata Cara Sholat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan Lengkap Niat-Dzikirnya

edr2025/03/26 20:30:30 WIB
Ilustrasi tata cara sholat kafarat (Foto: Masjid Pogung Dalangan/Unsplash)

Sholat kafarat merupakan salah satu sholat sunah yang dikerjakan umat muslim. Sholat ini dikerjakan pada hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan.Lantas, bagaimana tata cara pelaksanaan sholat kafarat?Mengutip buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunnah Superkomplet" karya oleh Ibnu Watiniyah, sholat kafarat dikerjakan untuk mengganti dan menebus sholat fardhu yang pernah ditinggalkan di masa lalu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW:"Barang siapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat, tetapi tak dapat menghitung jumlahnya, maka sholatlah pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan...."Dalam pelaksanaannya, sholat kafarat memiliki aturan dan niat khusus yang perlu diketahui umat muslim agar ibadah ini dapat dilakukan dengan benar.Untuk itu, berikut ini detikSulsel telah menyajikan tata cara sholat kafarat lengkap dengan bacaan dzikirnya.Yuk, disimak!Tata Cara Sholat KafaratPelaksanaan sholat kafarat hampir sama dengan tata cara sholat pada umumnya. Sholat ini dikerjakan sebanyak empat rakaat dengan satu kali salam.Perbedaannya hanya terletak pada niat dan surah yang dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah. Pada setiap rakaat sholat kafarat, setelah membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi satu kali dan surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali.Selain itu, bisa juga di setiap rakaatnya setelah membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surah Al-Qadr 15 kali dan surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali. Adapun sholat ini juga dilakukan tanpa tahiyat awal.Baca juga: Tata Cara Sholat Kafarat serta Bacaan Surah Sesuai SunnahUntuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara sholat kafarat:1. Membaca Niat Sholat KafaratBerikut ini bacaan niat sholat kafarat dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:أُصَلَّى سُنَّةً لِكِفَارَةِ الصَّلَاةِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْArab Latin: Ushallî sunnatan likifâratish shalâti arbaʻa rakaʻâtin mustaqbilal qiblati lillâhi taʻâlâ. Allâhu Akbar...Artinya: "Saya niat sholat sunah untuk mengganti dan menebus sholat yang tertinggal, empat rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala." Allahu Akbar...2. Membaca takbiratul ikhram3. Membaca surah Al-Fatihah sebanyak 1 kali4. Setelah itu, dilanjutkan membaca Ayat Kursi atau surah Al-Qadr sebanyak 15 kali. Berikut ini bacaan Ayat Kursi dan surah Al-Qadr.Ayat Kursi:للّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ۝٢٥٥Arab Latin: Allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm.Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang MahaHidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang MahaTinggi lagi MahaAgung."Surah Al-Qadr:اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥Arab Latin: Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr.Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.5. Kemudian dilanjutkan juga membaca surah Al-Kautsar sebanyak 15 kali. Berikut bacaan surah Al-Kautsar:اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣Arab Latin: Innâ a'thainâkal-kautsar. Fa shalli lirabbika wan-ḫar. Inna syâni'aka huwal-abtar.Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).6. Rukuk7. I'tidal8. Sujud pertama9. Duduk di antara dua sujud10. Sujud kedua11. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua. Lakukan tata cara ini sebanyak 4 rakaat hingga salam tanpa melakukan tahiyat awal.Baca juga: Shalat Kafarat Jumat Terakhir Ramadhan, Apa Hukumnya dalam Islam?Dzikir Setelah Sholat KafaratSetelah melaksanakan sholat kafarat, umat muslim dianjurkan untuk tidak langsung berdiri atau meninggalkan tempat sholat. Sebaiknya, luangkan waktu sejenak untuk duduk sambil berdzikir.Adapun dzikir yang dianjurkan setelah sholat kafarat adalah sebagai berikut:أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَArab Latin: Astaghfirullâhal 'adzhîma alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûmu wa atûbu ilaika.Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dan aku bertobat kepada-Mu."Dilanjutkan dengan membaca shalawat 15 atau 100 kali:اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍArab Latin: Allahuma shalli 'ala sayyidinâ Muhammadin.Artinya: "Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada baginda kami, junjungan kami, Nabi Muhammad."Kemudian, membaca basmalah, hamdalah dan syahadat:بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِArab Latin: Bismillahir rahmanir rahim. Alhamdu lillahi rabbil 'alamin. Asyhadu allà ilâha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâhi.Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."Baca juga: Dzikir-Doa Sholat Kafarat di Jumat Terakhir Bulan Ramadhan serta Tata CaranyaDoa Setelah Sholat KafaratSelain berdzikir, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa khusus setelah melaksanakan sholat kafarat. Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali.Agar lebih jelas, berikut ini bacaan doanya:اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ طَاعَتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَعْصِيَتِي تَقَبَّلْ مِنَى مَا لَا تَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَى وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاوَزَوَعَفَا اِغْفِرْ لِي لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَى وَجَهْدِ الفَقْرِ إِلهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِي فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّى فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئًا وَإِنْ عَذَبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْئًا. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِي لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمْنِي سِوَاكَ فَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ خَلْقِكَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّابِلِينَ وَيَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أُلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَمِينَ.Arab Latin: Allâhumma yâ man lâ tanfa'uka thâʻati walâ tadhurruka ma'shiyati taqabbal minnî mâ lâ tanfa'uka waghfirli mã lâ tadhurruka yâ man idzâ wa'ada wafa wa idzā tawa'ada tajāwaza wa'afâ ighfirli li'abdin zhalama nafsahu wa as'aluka. Allâhumma innî a'ûdzu bika min bathril ghina wa jahdil faqri ilâhi khalaqtanî wa lam aku syai'an wa razaqtanî wa lam aku syai'an wartakabtul ma'ashî fa'innî muqirrun laka bi-dzunûbi. Fa in 'afauta 'anni falâ yanqushu min mulkika syai'an wa'in 'adzdzabtanî falā yazîdu fi sulthânika syai'an. Allâhumma innaka tajidu man tu'adzdzibuhu ghairî lakinnî lâ ajidu man yarhamnî siwaka faghfir li må baini wa bainaka wamâ baia khalqika irhamni ya arhamar rahimîna wa yâ raja'as sa'ilina wa yâ amânal khâ'ifina irhamnî birahmatikal wâsi'ati anta arhamur rahimîn yâ rabbal 'alamin. Allahummaghfir lil mu'minîna wal mu'minâti wal muslimîna wal muslimâti wa tabi' bainana wa bainahum bil khairâti rabbighfir warham wa anta khairur rahimîn wa shallallahu 'ala sayidinâ Muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallama tasliman katsiran walhamdu lillahi rabbil 'alâmîn, âmîn.Artinya: "Ya Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagi-Mu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikan-Mu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagi-Mu. Dan ampunilah aku yang mana ampunan-Mu itu tidak merugikan bagi-Mu. Ya Allah, apabila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janji-Mu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancaman-Mu. Ampunilah hamba-Mu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri. Aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat pada saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku, Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apa pun. Dan Engkau beri aku rezeki sekalipun aku tak berarti apa-apa. Dan aku melakukan perbuatan semua maksiat dan aku mengaku kepada-Mu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku, itu tidak mengurangi keagungan-Mu sedikit pun, dan apabila Engkau siksa aku, maka itu tidak akan menambah kekuasaan-Mu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Engkau siksa selain aku. Namun, bagiku hanya Engkau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepada-Mu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hamba-Mu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan ampunan-Mu yang luas. Engkau Yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat, dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan rahmat kesejahteraan serta keselamatan yang berlimpah semoga selalu tercurahkan atas junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, Amin."Baca juga: Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan serta Amalan yang DianjurkanWaktu Pelaksanaan Sholat KafaratTerkait waktu pelaksanaan sholat kafarat, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Dalam kitab "Majmu'ah al Mubarakah" karya Syeikh Mhammad Shadiw Al-Qahhawu, menjelaskan bahwa bahwa sholat kafarat ini dapat dilakukan pada Jumat terakhir Ramadhan, tepatnya antara waktu setelah dhuha hingga sebelum Ashar.Sementara itu, Imam Al-Hafish Al-Musnid Abu Bakar bin Salim memperjelas bahwa sholat kafarat boleh dikerjakan setelah sholat Jumat terakhir Ramadhan, dengan mengqadha sholat lima waktu yang ditinggalkan. Adapun menurut Syarh al-Yaqutah Al-faridah, sholat kafarah sebaiknya dilakukan pada akhir Jumat setiap bulannya.Di sisi lain, menurut pandangan K H Muhammad Sholikhin dan K H Habib Syarif Muhammad Al-Alaydrus, sholat kafarat dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu tertentu yang memang dilarang untuk melaksanakan sholat.Nah itulah tadi informasi tentang tata cara sholat kafarat Jumat terakhir Ramadhan lengkap dengan bacaan dzikir dan doa setelah sholatnya. Semoga membantu ya, detikers!

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya