Jika biasanya kuah bakso yang banyak digemari adalah kuah 'lekoh', sarat dengan bumbu dan sambal, kedai bakso viral di Kota Bandung ini menyajikan hal berbeda. Terletak tak jauh dari Pasar Cihapit, Bakso Bintang Asia menjadi salah satu spot wisata kuliner yang belakangan banyak dikunjungi orang.Gedungnya menempati bangunan tua di persimpangan jalan, dengan suasana interior yang didesain khas ala kedai-kedai makan Asia. Mulai dari meja-meja stainless, dapur terbuka, hingga nuansa warna-warna terang diadopsi di logo kedai dan perabotan.Baca juga: Saat Sajian Serba Sambal Matah Jadi Kawan Ngopi yang AsyikKetika detikJabar menyambangi kedai tersebut di waktu berbuka puasa belum lama ini, area indoor maupun terasnya dipenuhi pengunjung meski tak sampai waiting list. Hujan yang turun tak menyurutkan keinginan orang untuk memesan makanan di kedai ini.Karena menu bakso adalah andalan, detikJabar kemudian memesan bakso urat campur dengan pilihan mie kwetiauw dan tambahan daging sapi. Ketika pesanan sampai, tampilannya cukup berbeda dengan mie bakso pada umumnya.Potongan kwetiauwnya terlihat gemuk-gemuk, dengan kuah bakso yang bening. Semangkuk porsi bakso urat tersebut dilengkapi dengan tauge dan condiment daun-daunan, jeruk nipis serta sambal. detikJabar pun diminta oleh pelayannya untuk terlebih dahulu memasukkan condiment dedaunan ke dalam kuah sebelum kemudian ditambahkan dengan perasan jeruk nipis.Ketika dicicipi, kuahnya tanpa disangka memiliki rasa yang gurih. Meski bening, kuah mie bakso tersebut mengeluarkan cita rasa kaldu yang menghangatkan perut. Serupa dengan kuah pho ala Vietnam.Usut punya usut, kaldu untuk membuat kuah bening tersebut dibuat dengan waktu yang lama. Yakni, harus melewati proses oven selama 8-10 jam. Setelah selesai, rasa kuah akan melewati proses quality check terlebih dahulu."Setiap hari kaldunya itu kita validasi dulu, jadi bakso baru bisa dijual jam 10 pagi meski sudah buka dari jam 7. Kita harus memastikan rasanya pas dan konsisten," ungkap Manager Outlet Bakso Bintang Asia, Ayu.Ia mengatakan, bakso yang dijual di sini mengadopsi cita rasa otentik Vietnam. Pilihan mie-nya hanya dua, yakni kwetiauw dan bihun. Uniknya, hampir seluruh makanan yang tersedia di sini dibuat secara homemade dan tanpa pengawet. Termasuk kwetiauw-nya, di mana proses pembuatannya pun dapat disaksikan pengunjung."Kuah di sini tuh bening seperti pho. Otentik Vietnam, ala sajian Kopitiam. Bakso uratnya juga beda dengan tempat lain, karena teksturnya lebih halus," terangnya.Selain mie bakso, di sini juga terdapat menu andalan nasi daging bakar telor ceplok. Dagingnya mengeluarkan aroma smoky karena dibakar menggunakan arang, dan disajikan dengan saus jeruk pedas asam manis. Terdapat pula menu kwetiauw goreng yang unik karena dimasak tanpa menggunakan kecap.Baca juga: Menikmati Keunikan Soto di Bandung yang Menggoda SeleraHal unik lainnya yang disajikan tempat ini adalah menu-menu kudapan dan makanan ringannya. Di sini terdapat lumpia dengan isian yang tak lazim, yakni pisang dan bubur sum-sum dengan saus gula merah. Terdapat pula pisang goreng yang disajikan dengan saus sarikaya. Aroma sarikayanya terasa, dengan tingkat rasa manis yang pas.Camilan lainnya yang tersedia di antaranya adalah kue cucur, onde-onde, cireng cabe garam, hingga singkong goreng. Keseluruhnya dibuat dadakan sesuai pesanan. Sehingga, ketika disajikan, camilan-camilan tersebut masih hangat, fresh diangkat dari penggorengan. Salah satu yang berkesan adalah sajian kue cucurnya. Pinggirannya terasa renyah dan isiannya tetap lembut."Tema kita adalah merayakan kuliner Asia. Semua makanannya dibuat mendadak dan fresh untuk menjamin rasa tetap enak," ungkap Ayu.