Beragam Kiat Mahayastra Membangun Gianyar

Beragam Kiat Mahayastra Membangun Gianyar

iws2025/03/21 19:11:00 WIB
Bupati Gianyar I Made Mahayastra. (Foto: Dok. Pemkab Gianyar)

Ketangkasan I Made Mahayastra sebagai seorang pemimpin diuji saat belum genap dua tahun menjabat sebagai Bupati Gianyar. Sebagaimana kepala daerah lainnya, Mahayastra dituntut untuk mengambil keputusan terbaik di tengah pagebluk COVID-19 pada awal 2020. Perekonomian rontok, pendapatan asli daerah (PAD) merosot drastis.Mahayastra mengakui sulitnya merealisasikan program kerja pada awal-awal kepemimpinannya. Namun, ia memutuskan untuk tetap melakukan pembangunan di tengah keterbatasan anggaran. Salah satu hasil kerjanya yang terlihat adalah revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat di Gianyar."Saat itu, langkah pertama yang kami lakukan adalah dengan melakukan efisiensi anggaran. Kami menyisir setiap perangkat daerah untuk memilah mana anggaran yang penting serta terkait langsung dengan masyarakat dan mana anggaran yang bisa kami tunda dan hapus," ujar Mahayastra, Kamis (20/3/2025).Mahayastra membangun dan merevitalisasi sejumlah pasar di Gianyar untuk menggeliatkan perekonomian di daerah itu. Mulai dari Pasar Rakyat Gianyar; Pasar Sukawati blok A, B, dan C; belasan pasar desa; hingga Pasar Tematik Ubud.Baca juga: Melesat Pendapatan Gianyar dengan Aplikasi 'amankanPAD'Politikus PDIP itu menuturkan pembangunan pasar tersebut dilakukan untuk memuliakan para pedagang. Pada saat itu, dia berujar, para pedagang di Gianyar membuka lapak dengan kondisi pasar yang kumuh dan lapak berjualan yang tidak layak."Sebagai kota seni, Gianyar sangat tidak elok jika rumah tempat kami berjualan kumuh dan kotor," imbuhnya.Mahayastra tak menampik pembangunan dan revitalisasi sejumlah pasar di Gianyar berkat adanya dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintahan pusat. Program PEN menggelontorkan anggaran dengan sistem pinjaman bunga nol persen."Kami menyambut baik informasi tersebut dan selanjutnya atas petunjuk tersebut kami berkomunikasi lebih lanjut dengan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk membantu pendanaan," tutur pria kelahiran 2 Juni 1971 itu.Bagi Mahayastra, upaya membenahi pasar-pasar tersebut bertujuan untuk mengakomodasi kegiatan perekonomian di Gianyar. Ia berharap langkah pembangunan pasar itu mampu menggerakkan ekonomi secara masif saat maupun pascapandemi.Pasar Rakyat Gianyar adalah salah satu pasar yang direvitalisasi pada periode pertama Mahayastra menjabat bupati Gianyar. Revitalisasi pasar yang menelan anggaran mencapai Rp 250 miliar 18 Desember 2021. Setelah revitalisasi itu, Pasar Gianyar mampu menampung 1.643 pedagang di los, kios sebanyak 95 unit, dan toko sebanyak 143 unit.Mahayastra menyadari pembangunan pasar di tengah terbatasnya anggaran secara hitung-hitungan sulit untuk mengerek PAD. Namun, ia berpandangan keberadaan pasar itu bisa menampung ribuan rakyat kecil yang mencari penghidupan. Bagi dia, itulah implementasi dari ideologi Marhaenisme.Berikutnya ada Pasar Tematik Ubud. Peresmian pasar itu ditandai dengan upacara Mendem Pedagingan dan penandatanganan prasasti di monumen Ida Cokorda Gede Agung Sukawati pada 5 April 2023.Renovasi Pasar Tematik Ubud ini sekaligus menjadi upaya konkret Mahayastra untuk menjaga identitas Gianyar sebagai daerah seni. Sebab, di dalamnya mencakup pasar tradisional dan pasar seni yang menjual barang hasil kerajinan masyarakat Gianyar.Mahayastra menuturkan dirinya melakukan dua hal untuk menjaga identitas Gianyar sebagai kota seni. Pertama, melakukan pembinaan kepada seniman melalui Dinas Kebudayaan Gianyar. Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar juga memberi kesempatan kepada para seniman setempat untuk tampil dalam setiap ajang kegiatan."Kedua, yang terpenting memberikan penghargaan kepada mereka. Salah satunya Penghargaan Wija Kusuma sebagai stempel maestro untuk seniman," ujar Mahayastra.Bangun RS untuk Pemerataan Layanan KesehatanSelain membangun pasar, Mahayastra juga merevitalisasi Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar dan membangun RS Payangan. Tujuan pembangunan rumah sakit tersebut untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dan pemerataan layanan kesehatan di Gianyar."Untuk RS Payangan ini memang unik, awalnya saya maunya fokus dengan RS Sanjiwani. Namun, ketika kebijakan BPJS Kesehatan berubah, puskesmas kami tidak boleh merujuk ke Sanjiwani karena tipe B. Kami merasa kecewa, sehingga kami mengambil kebijakan sekalian kami bangun RS tipe C di Gianyar utara untuk pemerataan layanan kesehatan," ujar Mahayastra.RS Payangan, dia berujar, dibangun dari embrio Puskesmas Payangan. Saat ini, RS Payangan mampu memberi layanan kesehatan untuk masyarakat di Gianyar utara, seperti Tampaksiring, Payangan, Tegalalang, bahkan Sukawati, Ubud, dan Bangli turut menjadikan rumah sakit itu sebagai RS rujuk pilihan."RS Payangan kami bangun dengan dana kurang lebih Rp 95 miliar," imbuh putra dari pasangan I Wayan Sutama dan Ni Made Sudani itu.Inspektur Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama atau yang akrab disapa Ngurah Bem, tak menampik salah satu hal yang menonjol dari kepemimpinan Mahayastra adalah terkait pembangunan. Selain pasar dan rumah sakit, dia berujar, Mahayastra juga ingin memperbaiki wajah kota Gianyar."Beliau merevitalisasi Alun-Alun Gianyar yang konsep dan penataannya menginspirasi kabupaten lain. Juga terkait ruang terbuka hijau," ujar Ngurah Bem, Kamis.Ngurah Bem mengungkapkan program kerja Bupati Mahayastra lainnya juga dirasakan dampaknya oleh masyarakat Gianyar. Ia mencontohkan program bantuan kesehatan gratis bagi warga ber-KTP Gianyar. Program tersebut dibiayai dari APBD Kabupaten Gianyar.Demikian pula program pembangunan di bidang pendidikan. Mahayastra bersama Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun memiliki program angkutan siswa gratis. Layanan antar jemput siswa sekolah menengah pertama (SMP) tersebut juga bertujuan untuk memberdayakan angkutan umum di Gianyar.Baca juga: Made Sanggra, Sang Pendekar Sastra Bali Modern"Berdasarkan hasil survei kami, masyarakat cukup puas dengan layanan angkutan siswa gratis tersebut. Selain mengurangi risiko kecelakaan, program ini juga meringankan beban orang tua," imbuh Ngurah Bem.Mahayastra kembali terpilih sebagai Bupati Gianyar periode 2025-2030. Ia menjelaskan pada periode kedua akan lebih banyak bergerak ke arah pembangunan sumber daya manusia (SDM) tanpa mengesampingkan pembangunan infrastruktur. Termasuk menyediakan beasiswa hingga memberikan konseling kesehatan mental secara gratis ke sekolah-sekolah."Pada periode kedua ini, saya ingin menyentuh sisi manusia dan lingkungannya selain sisi infrastruktur," pungkas Mahayastra.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya