Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang sangat penting. Perayaan ini memperingati pergantian tahun dalam kalender Saka.Kalender Saka sendiri adalah penanggalan yang digunakan umat Hindu dalam menentukan hari-hari besar keagamaan. Kalender ini menggunakan perhitungan surya-candra atau Saliwahana.Bagi detikers yang merayakan Nyepi atau Tahun Baru Saka, berikut informasi lengkap mengenai Hari Raya Nyepi 2025 beserta jadwal, rangkaian kegiatan, hingga makna perayaannya.Baca juga: Hari Nyepi 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal, Hari Libur, dan Cuti BersamanyaSimak, yuk!Kapan Hari Raya Nyepi?Penetapan Hari Raya Nyepi tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. Perayaan Hari Suci Nyepi ini masuk dalam hari libur nasional dan cuti bersama.Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, Hari Nyepi 2025 jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sementara cuti bersama Hari Suci Nyepi ini jatuh sehari sebelumnya pada Jumat, 28 Maret 2025.Selain itu, umat Hindu juga dapat menikmati libur panjang selama perayaan ini. Pasalnya, Hari Raya Nyepi ini berdekatan dengan libur akhir pekan.Untuk lebih jelasnya, berikut rincian libur peringatan Hari Nyepi 2025:Jumat, 28 Maret 2025: Cuti Bersama Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)Sabtu, 29 Maret 2025: Libur nasional Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)Minggu, 30 Maret 2025: Libur akhir pekanBaca juga: Apa Kitab Suci Agama Hindu? Ini Pengertian, Bentuk, hingga IsinyaApa Itu Hari Raya Nyepi?Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, Nyepi adalah momen penting bagi umat Hindu. Perayaan ini adalah syarat yang wajib dilakukan dalam menyambut Tahun Baru Saka.Hari Raya Nyepi ini diartikan sebagai hari untuk membersihkan diri manusia dan alam. Pada hari ini, umat Hindu melakukan sejumlah pantangan.Pantangan tersebut dimulai dari menahan diri dengan tidak keluar rumah, bekerja, menyalakan api, atau mengucapkan kata-kata tertentu. Pengendalian diri ini dilakukan melalui Catur Brata penyepian.Hal ini dilakukan agar umat Hindu dapat fokus pada evaluasi diri, meditasi, dan samadhi dalam keheningan.Baca juga: Apa Kitab Suci Agama Hindu? Ini Pengertian, Bentuk, hingga IsinyaRangkaian Kegiatan Hari Raya Nyepi 2025Pelaksanaan Hari Raya Nyepi terdiri dari beberapa upacara adat. Upacara ini tentu menyimpan arti dan makna masing-masing. Pertama, ada upacara Melasti yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi tiba sebagai bentuk menyucikan diri. Selain itu, juga ada upacara Tawur dan Mecaru, Pengerupukan, dan Ngembak Geni.Berikut rincian lengkap mengenai perayaan upacara tersebut:Upacara MelastiUpacara Melasti dilaksanakan sebelum Hari Raya Nyepi. Pada upacara ini, segala perlengkapan persembahyangan atau pretima yang ada di pura disucikan dengan cara dibawa ke laut atau sungai.Laut dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha oleh umat Hindu. Melasti atau melelasti berarti membersihkan kotoran alam dengan air kehidupan.MecaruSetelah itu, upacara Tawur atau Mecaru dilaksanakan. Upacara ini merupakan bentuk penyucian.Penyucian tersebut adalah mengusir segala bentuk kotoran dan gangguan, yang dilakukan di setiap rumah, desa, dan wilayah lainnya. Upacara Mecaru biasanya dilakukan pada hari Tilem Sasih Kesanga, yaitu sehari sebelum Nyepi.PengerupukanUpacara berikutnya adalah Pengerupukan, yang bertujuan mengusir Bhuta Kala dari rumah dan lingkungan sekitar. Upacara ini dilakukan setelah Mecaru, dengan cara menaburkan nasi tawur, membakar obat-obatan, menyemprotkan bahan berbau harum, dan membuat suara dengan berbagai benda.Hari Raya Nyepi sendiri dapat dimaknai sebagai hari untuk membersihkan diri manusia dan alam. Nyepi bertujuan membuang segala kotoran dan keburukan dari masa lalu agar siap menghadapi tantangan di tahun yang baru.Pada hari Nyepi, umat Hindu dilarang melakukan aktivitas apapun, menciptakan suasana tenang untuk berfokus pada perenungan dengan penuh ketenangan.Ngembak GeniTahapan terakhir dari Hari Raya Nyepi adalah Ngembak Geni, yang berarti pengakuan dan pengikhlasan. Ini mengandung makna bahwa sebagai manusia, kita harus mengakui kesalahan, serta saling meminta dan memberi maaf.Setelah Nyepi, umat Hindu biasanya saling mengunjungi dan melaksanakan tradisi saling memaafkan. Perayaan Nyepi juga mengajarkan pentingnya toleransi dalam kehidupan umat manusia.Hari Raya Nyepi sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Proses perenungan diri ini menjadi bagian penting untuk mempersiapkan diri menjalani kehidupan di tahun yang baru.Baca juga: Apa Itu Hari Raya Galungan dan Kuningan? Ini Pengertian hingga SejarahnyaSejarah Hari Raya NyepiDilansir dari laman resmi Desa Jagapati, Kabupaten Badung, sejarah Hari Raya Nyepi dimulai pada awal abad Masehi ketika negeri India dan wilayah di sekitarnya kerap mengalami krisis dan konflik berkepanjangan.Pertikaian antar suku bangsa seperti Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana, dan Malaya berlangsung bergantian. Pihak yang mendapatkan kemenangan dan kekalahan terus berganti. Hal tersebut menyebabkan ketegangan dalam kehidupan beragama.Akhirnya, Suku Saka di bawah pimpinan Raja Kaniskha I berhasil menjadi pemenang dan menyatukan bangsa yang sebelumnya terpecah. Pada 1 Caitramasa tahun 01 Saka (78 Masehi), Raja Kaniskha I dinobatkan sebagai raja. Penobatan ini menandai dimulainya sistem perhitungan tahun Saka.Sejak saat itu, kehidupan bernegara, bermasyarakat, dan beragama di India ditata ulang. Tak hanya itu peringatan Tahun Baru Saka juga menjadi simbol kebangkitan, pembaharuan, persatuan, toleransi, kedamaian, dan kerukunan nasional.Tahun 456 Masehi, Sang Aji Saka membawa peringatan tahun Saka ke Jawa, tepatnya di Desa Waru, Rembang, Jawa Tengah. Di sana, ia memperkenalkan aksara Jawa dan mempengaruhi perkembangan Hindu di Nusantara yang sudah ada sejak 4,5 abad sebelumnya.Itulah sejarah peringatan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi yang masih dilaksanakan umat Hindu hingga saat ini.Baca juga: Hari Libur Nasional 2025 beserta Jadwal Cuti BersamanyaMakna Hari Raya NyepiDikutip dari laman resmi Universitas Tarumanegara, Nyepi memiliki makna yang luas dan mendalam. Jadi, Nyepi bukan hanya sekadar hari libur, melainkan juga saat untuk merenung, membersihkan diri, dan memulihkan diri. Kesunyian yang dijalankan selama Nyepi menjadi simbol kontemplasi.Hal tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat Bali untuk merefleksikan hidup mereka dan mengevaluasi tindakan mereka. Selain itu, hal ini juga bentuk memulai tahun baru dengan pikiran yang tenang dan hati yang murni.Nyepi juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan alam serta hubungan antara manusia dan alam semesta. Dengan menghentikan segala aktivitas manusia, Nyepi memberi kesempatan bagi alam untuk beristirahat dan pulih dari gangguan yang disebabkan oleh rutinitas sehari-hari.Demikianlah ulasan mengenai Hari Raya Nyepi 2025. Semoga bermanfaat, ya!