Bacaan Niat Wudhu dan Doa setelah Mengerjakannya

Bacaan Niat Wudhu dan Doa setelah Mengerjakannya

inf2025/03/10 12:45:14 WIB
Ilustrasi berwudhu. Foto: Getty Images/rudi_suardi

Wudhu adalah salah satu bentuk bersuci yang menjadi syarat sah dalam sholat. Setiap muslim diwajibkan berwudhu sebelum melaksanakan sholat agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT.Namun, sebelum berwudhu, muslim harus terlebih dahulu menghadirkan niat dalam hatinya. Simak bacaan niat wudhu beserta dengan keutamaan mengerjakannya.Bacaan Niat WudhuDari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i tulisan Syaikh DR. Alauddin Za'tari menjelaskan bahwa niat adalah tekad dalam hati untuk menjalankan ibadah. Hukumnya wajib dan harus bersamaan dengan pelaksanaannya. Jika ucapan berbeda dengan niat di hati, yang dihitung adalah niat dalam hati. Fungsi niat adalah membedakan ibadah dari aktivitas sehari-hari.Adapun niat wudhu adalah sebagai berikut.نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَىArab latin: Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."Bacaan Doa setelah WudhuSetelah selesai berwudhu, dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk penyempurnaan ibadah. Berikut bacaan doa setelah wudhu:اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَArab latin: Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rosuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiin.Artinya: "Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertobat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."Keutamaan Berniat sebelum WudhuMengutip sumber sebelumnya, niat menjadi pembeda antara sekadar membasuh anggota tubuh dengan ibadah yang bernilai pahala. Rasulullah SAW bersabda,إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.Artinya: Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya. (HR Al-Bukhari dan Muslim)Oleh karena itu, sebelum berwudhu, seseorang perlu menghadirkan niat dalam hati untuk bersuci demi menjalankan ibadah kepada Allah.Baca juga: 12 Sunnah Nabi SAW untuk Hidup Sehat Terhindar dari PenyakitPerintah Bersuci sebelum SholatSelain berniat, wudhu juga menjadi syarat utama dalam sholat. Tanpa wudhu, seseorang tidak diperbolehkan melaksanakan sholat. Dari buku Seri Fiqih Kehidupan, hal ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW,"Allah tidak menerima sholat seorang di antara kalian bila berhadats, sampai ia berwudhu." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)Ayat Al-Qur'an juga menjelaskan perintah berwudhu dalam surat Al-Maidah ayat 6,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَArab latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka'bain(i), wa in kuntum junuban faṭṭahharū, wa in kuntum marḍā au 'alā safarin au jā'a aḥadum minkum minal-gā'iṭi au lāmastumun-nisā'a falam tajidū mā'an fa tayammamū ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum minh(u), mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma na'matahū 'alaikum la'allakum tasykurūn(a).Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."Baca juga: 12 Mahram yang Tidak Membatalkan Wudhu, Siapa Saja?

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya