Lelang Jabatan Pemkot Surabaya, Ada 30 Kandidat Baru Kadis hingga Sekda

Lelang Jabatan Pemkot Surabaya, Ada 30 Kandidat Baru Kadis hingga Sekda

dpe2025/03/08 05:00:55 WIB
Walkot Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)

Pemkot Surabaya membuka lelang jabatan ASN. Ada sebanyak 500 orang yang mengikuti seleksi, dan dipastikan ada 30 penantang baru yang siap mengisi jabatan kepala dinas hingga sekretaris daerah (Sekda).Lelang jabatan ini dimulai sejak Kamis (6/3) dan berlangsung sepekan menghadirkan perwakilan akademisi dan pengusaha. Tahapan awal berupa pemaparan visi dan misi secara terbuka dan disiarkan di YouTube Bangga Surabaya agar masyarakat bisa menilai langsung.Wali Kota Surabaha Eri Cahyadi menyebutkan ada 500 ASN yang mengikuti seleksi ini. Peserta seleksi terdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari lurah, kepala bidang (Kabid), camat, kepala perangkat daerah, hingga direktur RSUD milik pemkot.Baca juga: Eri Cahyadi Bakal Mutasi Pejabat Pemkot Lebih Awal, Tunggu Restu KemendagriEri mengatakan dalam lelang jabatan ini besar kemungkinan posisi jabatan akan digeser. Apalagi bila pejabat saat ini dianggap tidak mampu menjawab tantangan dan tidak memiliki inovasi dari penilaian."Nanti kan saya minta teman-teman media, masyarakat, dari perguruan tinggi, dari saya, saya gabung. Lek nilai standar terlewati ya silakan jadi pejabat. Tapi kalau enggak mampu, ya mohon maaf, harus tergeser dengan lainnya," kata Eri ditemui detikJatim di ruang sidang Balai Kota, Jumat (7/3/2025).Total lelang jabatan keseluruhan ada 500, untuk level kabid dan lurah diberikan ke Baperjakat. Sementara dia memegang level kepala perangkat daerah/dinas, seperti camat, kabag, dan kepala dinas, ada sekitar 100.Dari 100 jabatan kepala dinas yang ada, saat ini ini ada sekitar 70 orang petahana termasuk sekda. Lalu ada 30 orang yang merupakan penantang baru dari berbagai jenjang golongan.Baca juga: Kepala Dinas di Surabaya Bakal Jalani Diklat pada Februari 2025"Ini kan sampai 70 orang. Ini 70 orang yang dia mempertahankan jabatannya. Belum lagi nanti yang orang nyundul. Jadi Dirut RSUD dr Soewandhie iki nggak ngerti onok sopo sing kepingin nang RSUD dr Soewandhie (menjadi dirut). Tidak saya kasih tahu dulu. Orang yang (ingin) jadi Sekda juga ada," katanya."Berarti ada 30 sing nyundul, 70 itu tetap. Kalau ada 100 berarti ada 30 orang yang dia itu mau nyundul kepala dinas. Ini kepala dinas ini nggak tahu, kan enggak boleh tahu. Nanti ketika saya tampilkan lagi yang nyundul tadi, misalnya ada yang pengen dadi Sekda, paparan. Setelah itu saya adu 2 ini di waktu yang sama, di jam yang sama. Dia beradu argumentasi. Nanti semuanya akan menilai," katanya.Eri menegaskan transparansi dalam seleksi ini bertujuan untuk memastikan hanya pejabat yang kompeten dan berorientasi pada pelayanan publik yang terpilih."Hadirnya pemerintah adalah untuk kesejahteraan rakyat. Kalau seorang pejabat tidak inovatif, tidak berani keluar dari zona nyaman, bagaimana masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah? Saya tidak ingin ada pejabat yang hanya teori, tapi harus praktik," ujarnya.

Klik untuk melihat komentar
Lihat komentar
Artikel Lainnya